Kesalahan Kedua: Tidak Memiliki Premis
Premis adalah hal penting dalam sebuah naskah, berbeda dengan sinopsis atau outline, premis adalah sebuah acuan utama dalam cerita Anda, seperti halnya sebuah pondasi yang akan menentukan struktur rancang bangun yang kita sebut kerangka cerita.
Dalam menuliskan premis tidak ada aturan baku, anda hanya cukup menjelaskan siapa, apa dan tapi. Kenapa begitu? Karena tapi akan menentukan konflik dalam cerita Anda. Sedangkan Apa merupakan yang akan membangun keseluruhan cerita Anda.
Contoh sederhana:
Siapa: Yuna
Apa: Yuna bercita-cita menjadi pilot
Tapi: tidak bisa bahasa Inggris
Setelahnya bentuk menjadi sebuah paragraf, singkat saja.
Yuna bercita-cita menjadi pilot, tetapi tidak bisa berbahasa Inggris karena guru-guru lesnya galak, ia bertemu dengan Iqbal dosen bahasa Inggris lalu Yuna belajar dan menguasai bahasa tersebut.
Maka Anda bisa dengan membangun sebuah story line berdasarkan premis tersebut.
Kesalahan Ketiga: PUEBI