Mohon tunggu...
Jazilatul Khofshoh
Jazilatul Khofshoh Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis Lepas

Be the New You

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa PPG Prajabatan Upgris Gelar Workshop Pembuatan Batik Ecoprint Bersama Rubbik School

7 Juni 2023   08:32 Diperbarui: 7 Juni 2023   08:51 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Pembuatan Batik Ecoprint bersama Komunitas Rubbik School Semarang (Dok. Kelompok 2 Projek Kepemimpinan Matematika B)

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyebutkan bahwa seorang guru adalah pendidik profesional yang tugas utamanya adalah mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan mengevaluasi peserta didik mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan formal. Guru sebagai learning agent (agen pembelajaran) yaitu berperan sebagai fasilitator, pemacu, motivator, pemberi inspirasi, dan perekayasa pembelajaran bagi peserta didik. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Kompetensi tersebut salah satunya dapat dikembangkan melalui mata kuliah Projek kepemimpinan II dalam perkuliahan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Mata kuliah Projek Kepemimpinan ini ingin mengembangkan kemampuan kepemimpinan mahasiswa melalui kegiatan service learning berbasis sekolah atau komunitas dalam bentuk projek. 

Dengan belajar lewat projek ini, mahasiswa diharapkan dapat mengasah kepekaan mereka berikut para pihak dalam ekosistem di mana sekolah atau komunitas berada akan kebutuhan dan tantangan pembelajaran peserta didiknya, serta mengembangkan inisiatif dan strategi yang memungkinkan gotong-royong berbagai unsur untuk memenuhi kebutuhan dan melampaui tantangan tersebut. 

Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika lewat projek kepemimpinan ini, para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan sosial-emosional, manajemen projek, kerja sama-kolaborasi, analisis kebutuhan, pengambilan keputusan, dan empati terhadap peserta didik yang mereka layani di sekolah maupun di komunitas. mahasiswa diharapkan dapat tergerak serta bergerak untuk melakukan pengamatan, identifikasi kebutuhan, dan menyusun terobosan, atau alternatif pilihan inovasi yang dapat menggerakkan, relevan, kontekstual, sekaligus menantang, demi meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik di sekolah atau komunitas.

Salah satu komunitas yang menjadi sasaran projek Kelompok 2 Matematika B Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Universitas PGRI Semarang adalah komunitas Rubbik School. Rubbik School adalah sebuah komunitas berupa ruang belajar swadaya yang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu di Jalan Delikrejo, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. 

Kata "rubbik" merupakan kependekan dari Rumah Belajar Bermain Inspiratif dan Kreatif. Rubbik school didirikan di wilayah dengan kriminalitas tinggi dan kurang ramah bagi tumbuh kembang anak. Rubbik school didirikan sekitar tahun 2008 lalu yang smeula bernama Indoshelter. 

Komunitas ini didiriakn oleh Eko Srirahayu (Keyko) sebagai tempat bernaung bagi anak-anak dan menjadi wadah yang nyaman untuk belajar. Di komunitas ini anak-anak dipersilahkan untuk bermain, bercanda, belajar dan bersenang-senang untuk melupakan masalah-masalah yang ada di rumah. Pendiiri Rubbik School juga menaruh kepedulian terhadap orang tua di sekitar komunitas. 

Pembuatan Batik Ecoprint (Dok. Kelompok 2 Projek Kepemimpinan Matematika B)
Pembuatan Batik Ecoprint (Dok. Kelompok 2 Projek Kepemimpinan Matematika B)

Mereka rutin melakukan parenting dan pengajian hingga edukasi untuk menjadi orang tua yang baik bagi anak anak.hampir 15 tahun ini komunitas Rubbik School telah berhasil meluluskan banyak anak asuh yang berkembnag menjadi pribadi yang baik. Di mana mereka semula berkegiatan “ngamen”, saat ini mereka telah mendapatkan pekerjaan yang lebih layak seperti di perusahaan. Adapun visi dari komunitas Rubbik School adalah:

·         Memberikan wadah atau tempat bagi anak-anak untuk belajar dan mendapatkan haknya sebagai seorang anak-anak tanpa harus memikirkan beban yang memang seharusnya tidak mereka pikul.

·         Memberikan kegembiraan dan membantu anak-anak untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, minimal dengan basic education dan building character

Komunitas rubbik school memiliki berbagai kegiatan untuk memfasilitasi kegiatan belajar anak diantaranya:

  • Edu Trip

  • Pengajian (kegiatan keagamaan)

  • Pemeliharaan kesehatan

  • Cooking class

  • Kegiatan bersama folunteer

Adapun tantangan yang dihadapi oleh komunitas Rubbik School adalah:

  • Keberadaan di lingkungan yang kurang ramah tumbuh kembang anak

  • Keluarga yang belum sadar pentingnya pendidikan

  • Latar belakang anak-anak jalanan dan kriminalitas tinggi

  • Segala kebutuhan belajar dan kegiatan anak mengandalkan dana operasional

  • Kesulitan dalam dana operasional karena tidak memiliki donatur tetap

  • Kekurangan volunteer untuk kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan kebutuhan tersebut maka mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Workshop Pembuatan Batik Ecoprint dengan menggunakan media pouch. Pelatihan pembuatan ecoprint bertujuan untuk mengenalkan tentang ecoprint kepada anak-anak rubbik school yang berusia 7-15 tahun dengan harapan dapat menjadi pengaruh baik bagi peserta sehingga mereka dapat ikut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan jiwa kewirausahaan.

Founder Komunitas Rubbik School, Mbak Keyko mengungkapkan Visi Rubbik School memberikan wadah atau tempat bagi anak-anak untuk belajar dan mendapatkan haknya sebagai seorang anak-anak tanpa harus memikirkan beban yang memang seharusnya tidak dipikul.

"Rubbik School ini banyak pesertanya berasal dari latar belakang dengan kriminalitas yang tinggi. Visi ke depan, Rubbik School ini harapannya dapat memberikan kegembiraan dan membantu anak-anak untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, minimal dengan basic education dan building character," ujar Mbak Keyko penuh antusias.

Terkait projek yang akan dilakukan oleh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Universitas PGRI Semarang Prodi Pendidikan Matematika, lanjut dia, dapat diadakan kelas eksperimen untuk memicu daya kreativitas peserta.

"Di Komunitas Rubbik School kurang volunteer dalam melaksanakan kelas eksperimen. Harapannya, ada kelas eksperimen dengan mengasah skill kreativitas anak-anak," imbuhnya.

Melalui Workshop Pembuatan Batik Ecoprint, Jazilatul Khofshoh selaku Koordinator Workshop Pembuatan Batik Ecoprint bersama dengan tim mengundang pelatih yang berasal dari UKM Pramuka, Hadi yang ahli dalam pembuatan Batik Ecoprint.

"Kami dari Kelompok 2 mengundang pelatih dari UKM Pramuka Unimus, Mas Hadi untuk memberikan ilmu dan berbagi ketrampilan membuat Batik Ecoprint dengan menggunakan medium pouch. Sesuai dengan koordinasi dengan Founder Rubbik School, kelas eksperimen ini harapannya dapat memicu kreativitas anak-anak," terangnya.

Atas dasar kesepakatan dengan Founder Rubbik School, Mbak Keyko, Workshop Pembuatan Batik Ecoprint dilaksanakan 2 hari yakni Jumat, 18 Mei 2023 dan Sabtu, 20 Mei 2023 pukul 13.00-15.00 WIB. 

Waktu yang hanya 2 jam pada Sabtu, 20 Mei 2023 tersebut, lanjut dia, menjadi tantangan bagi Kelompok 2 untuk segera menyelesaikan projek dengan tepat waktu.

"Ada tantangan bagi Kelompok 2 terkait waktu yang hanya 2 jam. Selain itu, alat pemukul untuk pelaksanaan Teknik Pounding Pembuatan Batik Ecoprint dengan media pouch terbatas jumlahnya, yakni hanya 10 alat pemukul. Dengan jumlah peserta yang banyak, tentunya perlu kesabaran masing-masing peserta untuk menunggu timnya dalam satu kelompok untuk memukul atau melakukan teknik pounding secara bergantian," terangnya.

Dalam Workshop Pembuatan Batik Ecoprint, pelatih memberikan penjelasan secara detail langkah-langkah pembuatan Batik Ecoprint, bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk proses pembuatan Batik Ecoprint hingga daun atau ranting-ranting apa saja yang bisa digunakan untuk membentuk pola di medium pouch tersebut. Dari kegiatan Workshop Pembuatan Batik Ecoprint, dihasilkan luaran berupa pouch dengan pola-pola daun dan ranting yang dihasilkan dari Teknik Pounding. Masing-masing anak membawa hasil pouch Batik Ecoprint dengan suka cita dan berhasil menyelesaikan projek dengan tepat waktu. Pouch yang dihasilkan dalam Workshop Pembuatan Batik Ecoprint bersama peserta Komunitas Rubbik School sebanyak 30 pouch.

Pewarnaan Batik Ecoprint (Dok. Dok. Kelompok 2 Projek Kepemimpinan Matematika B)
Pewarnaan Batik Ecoprint (Dok. Dok. Kelompok 2 Projek Kepemimpinan Matematika B)

Sesuai dengan namanya ecoprint, kata eco berasal dari ekosistem (alam) dan print yang berarti mencetak. Batik ecoprint dibuat dengan cara mencetak dengan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai kain, pewarna, maupun pola motif. Tak seperti batik tulis dan batik cap yang menggunakan malam dan bahan warna kimia, batik ecoprint sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah hingga udara.

Tren inilah yang membuat Kelompok 2 memilih untuk melakukan projek berbasis kelas eksperimen yang berupa Workshop Pembuatan Batik Ecoprint di Komunitas Rubbik School. Dalam proses pembuatan batik ecoprint, daun, bunga, ranting atau bagian tanaman lainnya ditempatkan di atas kain dan kemudian ditumpuk menggunakan plastik dan koran.

Keunikan Batik Ecoprint terletak pada penggunaan bahan-bahan alami yang digunakan dalam pewarnaan. Metode ini mendukung praktik ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, pewarna alami yang digunakan dalam Batik Ecoprint juga memberikan hasil yang unik dan organik, menciptakan pola-pola alami yang cantik dan menarik.

Batik Ecoprint adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan seni dapat digabungkan dengan keberlanjutan. Metode ini tidak hanya menghasilkan karya seni yang indah, tetapi juga memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam industri batik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun