Mohon tunggu...
Zidni Naila Malikhah
Zidni Naila Malikhah Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Calon menantu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Idealisme Vs Profesionalisme

7 April 2019   14:32 Diperbarui: 7 April 2019   14:37 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebut saja warga Indonesia; ia seringkali dihimpitkan oleh permasalahan klise bak kawula muda yang dilanda dilema cinta. Bukan madu dikata jika yang dipersoalkan ialah perihal idealisme dan profesionalisme semata. Ajang junjung idealisme sudah meredup dari angkara hiruk pikuk politik Indonesia. Terlebih mendekati pesta demokrasi 17 April 2019 nanti. Para mahasiswa selaku digital native pun tak lagi menyuarakan gregetnya yang dulu sempat dibanggakan.

Kontradiksi antar partai politik kian menjadi suatu hal yang biasa. Hoax, fitnah, penipuan, hujatan antar ras dan agama menjadi junjungan yang seolah sewajarnya. Coba kita perhatikan, perhelatan akbar busuk ini jika dibiarkan tentu akan menjadi suatu budaya yang akan jatuh turun temurun. Warga Indonesia akan terbiasa mengkonsumsi keburukan. Mahasiswa seolah sudah menumpulkan taringnya sebagai agen perubahan dan kontrol sosial.

Ah, kataku. Idealisme tak sepenuhnya hilang karena keegoisan mahasiswa semata. Urgensi lain ialah tingginya aturan kampus yang menuntut untuk mahasiswa profesional menaati aturannya. Seolah menjadi kritikus tak layak dilakukan mahasiswa, yang utama ialah IPK, IPK, dan IPK.  Hal lain yang menjadi ajang dilematis ialah sibuknya mahasiswa menjadi tim sukses pada pemilu 2019 ini.

Banyak sekali yang turut melontarkan hujatan kebencian, maupun terpancing di sosial media. Mereka telah disibukkan. Yang lainnya apatis akan masa depan bangsanya. Idealisme dan Profesionalisme yang tak jelas dinaiki mahasiswa ternyata tak jauh dari sebuah kepentingan perut. Semoga usai perhelatan akbar ini semua kembali seperti semula. Sebagai sosok mahasiswa menjadi pemantau kebijakan pemerintah, mengawal masyarakat, dan sebagainya.

Suram sekali jika hal ini terjadi secara kontinu, dan para muda lupa akan hakikat tugasnya. Sebagai seseorang yang berada ditengahnya, saya hanya bisa berharap. Semua berjalanlah sebaik-baiknya. Entah antara profesional, idealis, maupun kepentingan perut. Selamat berpesta demokrasi 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun