Ia memahami bahwa segala luka, kekecewaan, dan amarah cukup dirinya saja yang tahu. Ia tak membutuhkan belas kasih ataupun simpati berlebihan dari orang lain. Prinsip hidup sederhananya "Terbentur, terbentur, terbentuk". Keadaan memaksa ia untuk selalu gerak cepat, tangkas, dan mandiri. Sungguh, ia tak menyukai kegiatan berbasa-basi. Hal ini juga dimotori oleh lingkungan bermainnya.
Ia lebih sering berkumpul, berdiskusi, dan menghabiskan waktu bersama orang yang lebih dewasa daripada teman sebaya. Hingga ia menyebut dirinya "pendewasaan dini". Klise sekali. Orang-orang menganggap ia dewasa, hingga beberapa orang mengabaikan bahwa Zidni juga mempunyai sifat seperti teman-teman seumurannya.
Ia penyuka kebebasan dan tantangan. Namun, ia lebih sering menghabiskan waktu diluar untuk berorganisasi dan berdiskusi. Ketika dirumah, ia menjalani rutinitas sebagai putri ayah. Tatkala bosan, biasanya Zidni memasak apapun yang ada di dapur, menggambar, dan menulis. Pada dasarnya, ia sangat menyukai seni dan sastra.Hal yang tak ia suka adalah kegagalan karena faktor dari dalam dirinya. Beberapa hal lain diantaranya dikecewakan, patah hati, dan berbagai hal galau seperti remaja pada umumnya. Namun, hingga saat ini Zidni belum mengerti apa saja yang sejatinya ia benci.
Sejak kecil, passion Zidni ialah berimajinasi dalam dunia tulis menulis sastra. Memasuki kepala dua, ia memiliki kemampuan baru yakni dalam Public Speaking, Editing Video, dan Desain Grafis. Ia berambisi untuk :
1. Menjadi pemilik perusahaan, bukan pekerja
2. Membuktikan kepada segenap orang yang merendahkan, bahwa pikiran mereka sungguh rendah
3. Menjadi sosok influencer/public figur
4. Novelis
5. Keliling dunia gratis
6. S2 diluar negeri
7. Memiliki galeri Art sendiri