Buah pena : Nay
Bagai meneropong bintang dalam mendung
Hanya terlihat sayup nun kabur
Sesekali tampak, berakhir hilang jua
Mencintamu...
Bagai menghembus hawa siang
Yang panas nun pengap
Sesekali lega, tersedak hatiku pilu
Didekatmu...
Hingga suatu saat
Derai angin datang membawa isyarat
Bahwa, hatimu masih gelap
Tertutup rapat
Ah, selalu saja begitu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!