ini bukan lagi bicara tentang amarah,
hanya saja tentang harga seseorang yang ingin dilihat dia mempunyai harga,
sebegitu rendahnya kah harga seorang ini,
hingga mereka dengan bangganya selalu meninggikan diri mereka,
mereka anggap apa seorang ini, selalu rendah ?
sebenarnya seorang ini tak mau mempermasalahkan semua ini,
tapi seorang ini sudah tak tahan,
tak tahan dengan keadaan yang selalu dipandang sebelah mata,
mesti telah berusaha untuk menaikkan harga dirinya,
tetap saja mereka yang merasa tinggi mengaggap,
seorang ini hanya seperti sampah yang tak terpungut oleh pemulung,
bayangkan, pemulung saja tidak mau memungutnya,
itu berarti sampah tak berguna, yang tak bisa didaur ulang, atau dimanfaatkan lagi,
ya, mungkin seperti itulah gambaran mereka yang merasa tinggi bila berhadapan dengan seorang ini,
sampai kapan mereka akan memandang seperti itu juga masih menjadi misteri,
dan seorang ini akan tetap berusaha untuk menaikkan harganya,