Mohon tunggu...
zidniaulia
zidniaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hiking

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

konsep qada dan qadar dalam ilmu kalam

13 Desember 2024   09:14 Diperbarui: 13 Desember 2024   09:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Qada dan Qadar adalah dua konsep fundamental dalam Ilmu Kalam yang menjelaskan hubungan antara kehendak Allah SWT dan kebebasan manusia. Dilansir dari Modul Pendidikan Agama Islam dan Bukti Pekerti, Qada dan Qadar merupakan dua kata yang mempunyai arti hampir sama karena keduanya sering disebut dengan takdir yang artinya ketentuan Allah Swt. Berikut masing-masing penjelasannya. Sedangkan Qada merujuk pada keputusan atau kehendak Allah yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan Qadar merujuk pada takdir atau nasib yang telah ditentukan untuk setiap makhluk.

1. Qada

Secara bahasa, qada artinya adalah hukum, keputusan, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan, mewujudkan atau menjadikan.

Secara istilah, yang dimaksud qada adalah ketetapan Allah Swt terhadap segala sesuatu sejak zaman azali, yaitu zaman ketika segala sesuatu belum tercipta sesuai dengan iradahnya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk.

2. Qadar

Qadar secara bahasa artinya adalah kepastian, ukuran, kekuasaan, kemampuan, peraturan, perwujudan kehendak.

Secara istilah, qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah Swt terhadap semua makhluk-Nya dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.

Hubungan antara Qada dan Qadar merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan karena Qada diibaratkan rencana, sedangkan Qadar sebagai perwujudan atau kenyataan yang terjadi. Allah Swt dalam melakukan qadar-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.

Ada dua pandangan utama dalam Ilmu Kalam mengenai konsep Qada dan Qadar, yaitu pandangan Jabariyah dan Qadariyah.

Jabariyah: Pandangan Jabariyah mengajarkan bahwa manusia tidak memiliki kebebasan dalam memilih atau bertindak. Semua perbuatan manusia, baik yang baik maupun buruk, sudah ditentukan oleh Allah melalui qada dan qadar-Nya. Dalam pandangan ini, manusia tidak memiliki kehendak bebas dan segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah semata. Jabariyah menekankan konsep ketetapan Allah yang mutlak, sehingga manusia hanya berperan sebagai pelaksana dari takdir-Nya.

Qadariyah: Sebaliknya, pandangan Qadariyah lebih menekankan pada kebebasan manusia dalam bertindak. Mereka berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk memilih dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Allah memang menetapkan takdir atau qadar, tetapi manusia diberikan kebebasan dalam memilih jalan hidupnya, dan takdir Allah hanya berlaku setelah manusia membuat pilihan-pilihan tersebut. Pandangan ini lebih menekankan pada aspek kehendak bebas dan akuntabilitas manusia terhadap tindakannya.

Macam-Macam Qada dan Qadar:

Qada Mu'allaq, Keputusan allah yang bergantung pada tindakan manusia.

Qada Mubram, Keputusan Allah yang tidak dapat dirubah.

Qadar Muttashabih, Takdir yang masih terbuka untuk perubahan.

Qadar Muhkam, Takdir yang sudah ditentukan oleh Allah dan tidak dapat diubah.

Implikasi Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Mampu optimis dan giat bekerja

2. Meningkatkan iman dan takwa

3. Bersyukur dan bersabar

4. Membuat manusia lebih taat dan patuh pada perintah Allah

5. Meningkatkan kesadaran akan kekuasaan Allah SWT

Aspek-Aspek Qada dan Qadar

1. Kehendak Allah: Qada dan Qadar menunjukkan kekuasaan dan kehendak Allah SWT.

2. Kebebasan Manusia: Manusia memiliki kebebasan untuk berusaha, namun hasilnya ditentukan oleh Allah.

3. Takdir: Qadar menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup manusia.

4. Kesabaran dan Syukur: Memahami Qada dan Qadar membantu manusia menerima apa yang terjadi dengan sabar dan syukur.

Secara keseluruhan konsep qada dan qadar dalam ilmu kalam mencakup pemahaman mendalam mengenai takdir dan ketentuan Allah terhadap alam semesta dan kehidupan manusia. Meskipun kedua istilah ini sering digunakan bersamaan, qada merujuk pada keputusan ilahi yang bersifat pasti dan tetap, sementara qadar berkaitan dengan pengaturan atau ukuran takdir yang lebih spesifik. Pandangan dalam ilmu kalam mengenai qada dan qadar beragam, dengan kelompok Jabariyah yang menekankan takdir yang tidak dapat diubah dan kelompok Qadariyah yang lebih menekankan kebebasan manusia dalam bertindak. Dan juga pemahaman yang tepat mengenai qada dan qadar akan memberikan keseimbangan dalam hidup, dengan mengajarkan kita untuk menerima takdir dengan lapang dada, tetapi tetap berusaha dan bertanggung jawab atas tindakan yang kita pilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun