Mohon tunggu...
Zidni RizkyRahmatullah
Zidni RizkyRahmatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa film televisi yang tengah konsentrasi dalam pencarian data dalam pemenuhan film dokumenter

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mise En Scene INCEPTION karya Christhoper Nolan

27 Oktober 2022   08:23 Diperbarui: 6 Januari 2023   17:49 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inception adalah film karya Christopher Nolan yang bercerita mengenai cuci otak melalui mimpi yang terhubung lansung dengan alam bawah sadar.

Film ini memberikan konsep dari sebuah mimpi yang terkadang abstrak dan tidak jelas. Namun, Nolan menjadikannya sebagai set lokasi cerita aksi seseorang.

Mengapa harus mimpi?, sederhananya adalah mimpi merupakan tempat dimana kita bisa melakukan hal apapun. Sisi lainnya adalah karena mimpi merupakan proyeksi alam sadar dari sebuah atau seorang yang pernah kita temui.

Abstraksi dari mimpi sendiri adalah segala hal yang terdapat disana dapat bersahabat atau bahkan memusuhi. Indahnya, dalam sebuah mimpi yang terkendali atau Lucid Dream, seseorang bisa dengan bebas mengontrol dirinya dan bahkan mengontrol sekitarnya. 

Latar pada film Inception pun demikian, tempat tempat yang diproyeksikan adalah tempat benar didunia sadar. Jika memang benar Inception ada di dunia nyata. Maka sang ekstraktor wajib melakukan pemetaan denah wilayah objek di dunia nyata yang kemudian dikonversi ke alam mimpi.

Hal tersebut dikarenakan objek ekstraksi jangan menyadari fakta dirinya tengah berada dalam proyeksi mimpi seorang ekstraktor. tempat realistis juga digunakan untuk memudahkan proses inception, karena inception sendiri bukan sistem menanam paksa seseorang, melainkan mencuci ideologi seseorang secara persuasif dalam mimpi.

Tempat yang digunakan dalam proyeksi mimpi juga haruslah tempat yang korban anggap sebagai tempat penting atau tempat yang akan dituju, harus spesifik, realistis, identik dan detail. 

Demikian dibuatnya tempat yang spesifik dalam proyeksi mimpi dalam film Inception, oleh karenanya kita sebagai penonton terkadang linglung ditengah menonton film Inception, saking detailnya.

  • Spesial Efek

Source : Google
Source : Google

Dalam film ini, Nolan banyak menggunakan Special Effect ketimbang Visual Effect. Keadaan ini terjadi juga saat pembuatan film Interstellar, dimana Nolan menciptakan sebuah set untuk adegan minim gravitasi yang dirancang khusus berbentuk vertikal serta berputar, tujuannya adalah untuk mendapatkan efek dan reaksi natural dari pemeran.

Source : Google
Source : Google

Distorsi dan atmosfir yang dapat dirasakan juga terkesan jauh lebih berdimensi jika dibuat menggunakan praktik spesial seperti pada adegan di atas. Nolan sengaja meledakan dan melatih para pemeran untuk akting menggunakan medium spesial efek dengan puluhan jam rehearsal. Alhasil, film yang Nolan buat menjadi film yang sangat baik dari treatment visual.

  • Tone Monokromatik

Dengan tujuan tertentu, Nolan melakukan treatment desain produksi dengan tone warna monokromatik pada kebanyakan filmnya. Treatment ini cukup sederhana mengingat warna monokromatik akan terpaku pada suhu warna yang akan diberikan. Warna monokromatik yang disediakan sepanjang film Inception merupakan warna monokromatik dengan tingkat kontras yang disiplin serta memiliki intensitas detail. Tidak semata-mata memberikan tone warna, namun sebenar-benar warna tersebut adanya dengan adegan yang terjadi pada film tersebut.

Source : Google
Source : Google
  • Frame Rate dan Scoring 

Inception menggunakan 3 opsi frame rate, yaitu 24 fps, 100 fps dan 1000 fps. Ketiga pemilihanframe rate ini ditujukan untuk 3 adegan dengan sequens yang kontras dalam speed adegan. 24 fps untuk normal, 100 fps untuk menengah dan 1000 fps untuk lambat dan super lambat.

Source : Google
Source : Google
Pemilihan frame rate dan pengaplikasiannya berpengaruh pada scoring. Hans Zimmer mengubah speed instrumen lagu Edith Piaf – Non Je Ne Regrette Rien menjadi 3 percepatan dengan opsi normal, lambat dan super lambat. Keputusan ini diambil Nolan beserta tim penata suara untuk melakukan insepsi pada teknis audio visual untuk mempertegas filosofi film itu sendiri seperti yang kita tahu bahwa Inception akan mengalami efek halusinasi subsconsius karena terjadi pada alam mimpi artifisial.
  • Karakter Treatment
    Source : Google
    Source : Google

Alih alih membuat film dengan struktur kru yang jelas. Nolan membuat karakter treatment pada setiap tokoh yang memainkan film seperti halnya kru film. Cobb menjadi sutradara dengan idealismenya serta leadership dalam melakukan ekstraksi, Arthur menjadi Produser yang menyediakan kebutuhan ekstraksi Cobb, Saito sebagai produser eksekutif yang mendanai program ekstraksi, Ariadne sebagai desainer produksi untuk detail set ekstraksi, Eames sebagai pemeran film alih-alih ekstraksi, dan Fischer sebagai penonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun