Pendidikan membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi manusia merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Pendidikan itu adil setiap usaha,pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan terhadap peserta didik seperti faktor bawaan yang diwariskan dari orang tua (Nature) dan faktor dari lingkungan (Nurture).
1. Faktor NatureÂ
  Faktor Nature adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya yang disebut juga dengan aliran nativisme yaitu perkembangan individu semata-mata tergantung pada faktor dasar atau pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal adalah scopenhauer.Â
Faktor Nature atau genetika (hereditas) merupakan totalitas. Karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.
2. Faktor Nurture
   Faktor Nurture adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan individu itu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan atau pendidikan dan disebut juga dengan aliran empirisme yang menjadikan faktor lingkungan atau pendidikan maha kuasa dalam menentukan perkembangan seorang individu. Tokoh aliran ini adalah John Locke.Â
a. Lingkungan keluargaÂ
   Kedua orang tua adalah pemain peran ini, peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penentu utama terhadap perkembangan anak.Â
b. Lingkungan sekolahÂ
   Hurlock mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak baik dalam secara bepikir,bersikap,maupun berperilaku. Sekolah berperan sebagai subtitusi keluarga, dan guru sebagai substitusi orang tua.Â
c. Kelompok teman sebaya (peer group)
   Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak mempunyai peran yang cukup penting bagi perkembangan dirinya. Melalui kelompok sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar dan interaksi sosial (berkomunikasi dan bekerja sama), belajar menyatakan pendapat dan perasaan orang lain, belajar tentang norma-norma kelompok dan memperoleh pengakuan dan penerimaan sosial.Â
Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap anak bisa positif atau negatif. Berpengaruh positif apabila para anggota kelompok itu memiliki sikap dan perilaku positif atau berakhlak mulia, sementara yang negatif apabila para anggota kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tata krama atau berakhlak buruk.
Daftar Pustaka
Kartono,Kartini.1990.PSIKOLOGI ANAK (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Muju.
Khuza'i,Moh.2013.Problem Definisi Gender: Kajian Atas Dasar Konsep Nature dan Nurture. Jawa Timur: KalimahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H