Oleh : Zidan muhammad fadhil
Dalam perjalanan sejarah umat manusia, sistem kepercayaan telah memainkan peran yang sangat vital dalam membentuk pandangan hidup, moralitas, serta tatanan sosial masyarakat. Begitu juga dengan sistem kepercayaan yang terkandung dalam Al-Qur'an, yang berfungsi sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Namun, dengan kemajuan zaman dan kompleksitas permasalahan yang muncul, sering kali muncul pertanyaan: Sejauh mana sistem kepercayaan yang terkandung dalam Al-Qur'an masih relevan dalam menghadapi tantangan zaman modern ini?
Al-Qur'an, sebagai wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, mengandung ajaran-ajaran universal yang tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga bagi umat manusia di setiap era, termasuk era modern ini. Di balik banyaknya hukum dan aturan yang ada, terdapat prinsip-prinsip dasar yang bersifat fleksibel dan adaptif, yang dapat menjadi solusi bagi berbagai persoalan kontemporer, asalkan dipahami dengan konteks yang tepat.
1. Sistem Kepercayaan yang Mendasar: Tauhid dan Keadilan
Salah satu aspek mendasar dari sistem kepercayaan dalam Al-Qur'an adalah tauhid, yaitu keyakinan akan adanya Tuhan yang Maha Esa. Dalam dunia yang semakin terpecah oleh sekularisme, pluralisme, dan materialisme, prinsip tauhid ini mengingatkan umat manusia akan pentingnya kesatuan dan tujuan hidup yang lebih tinggi daripada sekadar kehidupan duniawi. Di tengah kegelisahan zaman yang sering kali menghadirkan ketidakpastian dan kehilangan arah, keyakinan kepada Tuhan yang Maha Esa memberi ketenangan dan landasan spiritual yang kokoh.
Selain itu, konsep keadilan (al-'Adl) yang terdapat dalam Al-Qur'an juga sangat relevan dengan tantangan zaman modern, di mana ketidakadilan sosial, ekonomi, dan politik sering kali menjadi isu utama. Al-Qur'an dengan tegas menyebutkan bahwa keadilan adalah salah satu prinsip dasar yang harus ditegakkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam surat Al-Ma'idah (5:8), Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan." Dalam dunia modern yang diwarnai dengan ketimpangan kekuasaan dan ketidakadilan sosial, prinsip ini tetap menjadi landasan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan beradab.
2. Etika Sosial dan Tanggung Jawab Kolektif
Sistem kepercayaan dalam Al-Qur'an tidak hanya menekankan hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga menegaskan pentingnya hubungan sosial antar manusia. Dalam dunia yang semakin terhubung dan global, dengan banyaknya tantangan sosial seperti kesenjangan ekonomi, diskriminasi rasial, dan pemanasan global, nilai-nilai sosial dalam Al-Qur'an tetap relevan untuk diterapkan.
Al-Qur'an mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap kesejahteraan umat manusia. Dalam surat Al-Baqarah (2:177), Allah berfirman, "Bukanlah kebaikan itu hanya menghadap ke timur dan ke barat, tetapi kebaikan itu adalah barang siapa yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab-kitab-Nya, dan para nabi, serta memberi hartanya..." Hal ini menekankan pentingnya sikap peduli terhadap sesama, memberi, berbagi, dan bekerja sama untuk menciptakan kebaikan bagi umat manusia.
3. Toleransi dan Pluralisme dalam Masyarakat Modern
Salah satu tantangan terbesar dalam masyarakat modern adalah keragaman dan pluralitas. Al-Qur'an dengan jelas mengajarkan bahwa perbedaan dalam agama, suku, dan ras adalah bagian dari takdir Ilahi yang harus dihargai. Dalam surat Al-Hujurat (49:13), Allah berfirman, "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal." Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan, melainkan kesempatan untuk saling memahami dan bekerja sama.
Di tengah konflik antar agama dan budaya yang kerap terjadi di berbagai belahan dunia, prinsip ini memberikan perspektif yang damai dan inklusif, yang mengajarkan bahwa keberagaman adalah rahmat yang patut disyukuri, bukan sumber permusuhan. Oleh karena itu, dalam konteks globalisasi dan pluralisme agama yang ada sekarang, ajaran Al-Qur'an tetap relevan sebagai pedoman untuk menciptakan harmoni sosial.
4. Teknologi dan Etika dalam Dunia Modern
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia di abad ini adalah dampak dari perkembangan teknologi, terutama dalam hal etika dan moralitas. Perkembangan kecerdasan buatan (AI), bioteknologi, serta perubahan sosial yang dipicu oleh teknologi digital menimbulkan banyak dilema etis yang kompleks. Namun, meskipun Al-Qur'an tidak secara langsung membahas isu-isu seperti ini, prinsip-prinsip yang terkandung dalam wahyu-Nya sangat berguna sebagai panduan.
Sebagai contoh, Al-Qur'an menekankan pentingnya penggunaan ilmu pengetahuan untuk kebaikan umat manusia. Dalam surat Al-Alaq (96:1-5), Allah berfirman, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan..." Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan harus digunakan untuk kemaslahatan umat, bukan untuk tujuan merusak atau menghancurkan. Sebagaimana perkembangan teknologi dapat membawa kemajuan, jika tidak diawasi dengan etika yang benar, maka dapat menimbulkan kerusakan. Dalam konteks ini, sistem kepercayaan dalam Al-Qur'an memberikan pedoman yang sangat relevan dalam mengelola dan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan bijaksana.
5. Spiritualitas dan Kesejahteraan Mental di Era Modern
Ketika masyarakat modern semakin dikuasai oleh konsumsi material dan gaya hidup yang serba cepat, banyak individu merasa kehilangan makna hidup yang lebih dalam. Keputusan-keputusan hidup yang sering didorong oleh hasrat duniawi atau tuntutan sosial justru sering kali berujung pada krisis eksistensial dan stres mental. Dalam hal ini, sistem kepercayaan dalam Al-Qur'an menawarkan kedamaian spiritual yang menjadi pelipur lara.
Al-Qur'an mengajarkan pentingnya dzikir (mengingat Allah) sebagai sarana untuk menenangkan jiwa. Dalam surat Ar-Ra'd (13:28), Allah berfirman, "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." Prinsip ini menawarkan solusi yang sederhana namun mendalam untuk menghadapi tekanan hidup di zaman yang penuh dengan kegelisahan dan kecemasan.
Kesimpulan
Sistem kepercayaan dalam Al-Qur'an tidak hanya relevan, tetapi sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan zaman modern. Al-Qur'an dengan ajaran-ajarannya yang universal tentang tauhid, keadilan, tanggung jawab sosial, toleransi, etika, dan spiritualitas tetap menjadi pedoman hidup yang mampu memberikan arah dan solusi bagi permasalahan kontemporer. Dalam dunia yang terus berubah, ajaran-ajaran dalam Al-Qur'an memberikan fondasi yang kokoh dan fleksibel, yang memungkinkan umat manusia untuk menjalani kehidupan dengan lebih bermakna dan penuh kedamaian.
Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk menggali dan menerapkan ajaran-ajaran tersebut dengan cara yang sesuai dengan konteks zaman. Hanya dengan memahami dan mengamalkan sistem kepercayaan ini secara bijaksana, kita dapat membawa perubahan positif, tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dan dunia di sekitar kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI