Zetkin membuktikan bahwa perempuan dari berbagai lapisan sosial terjebak dalam lingkaran ketidakadilan yang sama, yang mengakibatkan pembatasan akses mereka terhadap kesempatan ekonomi, pendidikan, dan keadilan.Â
Dalam setiap kelas sosial, perempuan menghadapi penghisapan berlapis, mulai dari kesulitan dalam memperoleh pekerjaan yang layak hingga akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang kemudian berkembang menjadi satu stigma sosial yang membatasi aktivitas perempuan dalam ranah politik secara luas.Â
Analisis mendalam Zetkin membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang betapa kompleksnya struktur ketidaksetaraan yang terjalin erat dengan struktur kelas sosial yang lebih luas.
Pemikiran Zetkin menggiring kita untuk melihat bahwa ketidaksetaraan gender tidak bisa dipisahkan dari konteks lapisan kelas sosial dan ekonomi yang lebih luas.Â
Dalam masyarakat yang didominasi oleh struktur kelas, perempuan dari lapisan masyarakat yang berbeda mengalami bentuk-bentuk ketidakadilan yang berlapis.Â
Zetkin dengan cermat menyoroti bahwa ketidaksetaraan ekonomi memperkuat dan memperburuk ketidaksetaraan gender, menciptakan siklus perpetuasi ketidakadilan yang sulit untuk diputuskan.Â
Dengan demikian, karya Zetkin bukan hanya menggugah kesadaran akan ketidaksetaraan gender, tetapi juga menegaskan urgensi untuk mengatasi ketimpangan ekonomi yang menjadi akar dari masalah ini.
Solidaritas dan Fragmentasi Gerakan Perempuan
Salah satu tema sentral yang diperjuangkan oleh Clara Zetkin dalam karyanya, "Women and Class," adalah urgensi solidaritas di antara perempuan dari berbagai lapisan sosial.
Zetkin dengan tegas menekankan bahwa perjuangan perempuan tidak bisa dipisahkan dari perjuangan kelas; mereka harus bersatu untuk mengatasi sistem penghisapan yang kompleks.Â
Solidaritas menjadi pondasi yang vital dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan membangun masyarakat yang lebih adil. Namun, Zetkin juga mengakui kompleksitas dalam membangun solidaritas ini.