Mohon tunggu...
Zidan Faizi
Zidan Faizi Mohon Tunggu... Lainnya - Odd Worker

A Full-time Learner- membaca, memahami dan menulis, sesekali berdoa agar senantiasa diperpanjang keberanian dan bijaksana yang dipunya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Teknologi Sebagai Instrumen Pendorong Pembangunan Peradaban yang Berkeadilan

29 Januari 2024   02:38 Diperbarui: 7 Maret 2024   13:22 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sciencephoto.com/Bessemer Process Steelworks

Revolusi industri yang melanda dunia membawa perubahan besar dalam dunia teknologi, memberikan akses ke inovasi yang mengubah cara kita bekerja dan hidup. 

Teknologi yang berkembang menjadi penanda keberhasilan saat mampu menyederhanakan pekerjaan manusia, tetapi sebaliknya, menjadi problematik ketika aksesnya tidak merata. Kesadaran kaum terpelajar terhadap urgensi kesetaraan akses menjadi krusial dalam konteks ini, karena teknologi tidak boleh menjadi monopoli yang hanya dinikmati oleh segelintir privilgiat.

Capaian Sains-Teknologi sebagai Ukuran

Dalam penilaiannya, capaian sains-teknologi sejatinya tidak hanya dapat diukur dari perspektif persaingan internasional atau sebagai alat untuk menunjukkan superioritas. Lebih jauh, kriteria keberhasilan teknologi adalah kemampuannya dalam menyelesaikan masalah dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan fokus pada unsur kebermanfaatan atau maslahat, capaian sains-teknologi menjadi lebih substansial dan memberikan dampak positif yang signifikan.

Terlepas dari kemajuan teknologi, terdapat permasalahan mendasar yang terus dihadapi, yaitu ketidakmerataan akses sains-teknologi di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T). Kaum terpelajar memiliki tanggung jawab besar untuk memahami dan mengekspos ketidaksetaraan ini. Agitasi yang kuat dan konsisten diperlukan untuk memperjuangkan konsep Digitalisasi Kerakyatan sebagai solusi dalam menanggulangi kesenjangan ini.

energijaunpasaule.lv/images
energijaunpasaule.lv/images

Digitalisasi Kerakyatan

Digitalisasi Kerakyatan harus dipandang sebagai sebuah era di mana manfaat sains-teknologi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak hanya berdampak pada kelompok elit, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat menengah dan ke bawah. Kesetaraan dalam akses dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci utama dalam pemahaman konsep ini.

Pemerataan digitalisasi mencakup aspek memberikan akses pendidikan dan peluang aktualisasi diri ke seluruh negeri. Hal ini memastikan bahwa setiap individu, tidak peduli di mana mereka berada geografisnya, memiliki peluang yang sama untuk mengembangkan potensi mereka melalui pemanfaatan teknologi. Dengan demikian, kesenjangan pengetahuan dapat diminimalkan, dan kesejahteraan dapat ditingkatkan secara merata.

sciencephoto.com/Bessemer Process Steelworks
sciencephoto.com/Bessemer Process Steelworks

Dampak Era yang Cepat dan Tidak Toleran

Era saat ini ditandai oleh sifatnya yang cepat dan ketidak-toleran terhadap ketidakpahaman terhadap teknologi. Oleh karena itu, pemahaman konsep digitalisasi menjadi kunci utama untuk menghindari ketidaksetaraan. Bagi mereka yang tidak memahaminya, risiko tertinggal dalam arus kemajuan sangat besar, sementara bagi yang memahami, teknologi akan menjadi pusat kehidupan masyarakat di masa mendatang.

Dalam merefleksikan sejarah, kita menemui contoh sentralisasi digitalisasi yang dilakukan oleh VOC pada masa lalu. Analogi ini menjadi cermin bagi potensi eksploitasi dan ketidaksetaraan yang dapat muncul tanpa adanya pemerataan teknologi. Pentingnya menghindari monopoli teknologi untuk mencegah ketidaksetaraan di masyarakat menjadi pembelajaran krusial.

informationstation.org/images
informationstation.org/images

Digitalisasi sebagai Pusat Penghidupan Masyarakat

Melibatkan digitalisasi dalam seluruh wilayah kehidupan masyarakat membuka peluang untuk menciptakan pusat perdagangan dan penghidupan. Pemerataan digitalisasi di seluruh negeri membuka potensi untuk kesejahteraan yang merata, memungkinkan masyarakat untuk mengoptimalkan sumber daya alam mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara kolektif.

Tanggung jawab utama akademisi dan kaum terpelajar adalah menyadarkan masyarakat secara massif tentang manfaat dan kebutuhan akan pemerataan digitalisasi. Upaya edukasi yang terarah dan massif diperlukan agar masyarakat dapat mengadopsi dan memanfaatkan teknologi secara optimal untuk meningkatkan kondisi hidup mereka.

Dalam mengejar kesejahteraan yang merata, pemerataan digitalisasi dianggap sebagai langkah kunci. Kaum terpelajar memiliki tantangan besar untuk membentuk pemahaman masyarakat tentang urgensi pemerataan ini. Ini bukan hanya tentang transformasi teknologi, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkembang secara merata, melibatkan semua lapisan dalam buah kemajuan teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun