Mohon tunggu...
Zidane ImanadinFirdaus
Zidane ImanadinFirdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Seorang mahasiswa yang sedang berjuang untuk lulus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu-Isu Kenakalan Remaja yang Ada di Indonesia

18 Desember 2022   23:44 Diperbarui: 18 Desember 2022   23:46 5108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup dan identitas yang paling sesuai baginya.

Sampai saat ini permasalahan ini terus berkembang dan semakin memprihatinkan. Hal ini terjadi karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja. Para remaja ini melakukan tindakan tersebut karena didorong berbagai faktor, ditambah dengan adanya kesempatan. Perbuatan mereka disebut dengan tindakan patologis karena mereka melanggar norma hukum, dan berbuat di luar batas yang dapat merugikan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan juga orang lain. Faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja yaitu:

1. Adanya krisis identitas dan kontrol diri yang lemah

Krisis identitas ini tidak lain terjadi karena di umur remaja, anak akan mengalami perasaan keinginan untuk mendapatkan pengakuan di lingkungannya. Selain itu problematika remaja juga timbul karena adanya kontrol diri yang lemah yang membuat anak menjadi sulit membedakan mana tingkah laku yang dapat diterima dan tidak di masyarakat. Biasanya ketika kedua hal ini tidak dapat diselesaikan oleh anak, maka terdapat kecenderungan anak untuk melakukan pelanggaran norma. Tindakan melanggar ini tentu saja mengarah pada kenakalan remaja

2. Faktor keluarga

Penyebab kenakalan remaja yang utama adalah keluarga yang tidak harmonis. Saat keluarga tidak harmonis, sudah tentu komunikasi antar orang tua dan anak menjadi tidak baik. Remaja menjadi tidak terbuka kepada orang tua mengenai masalah yang terjadi padanya karena orang tua sibuk bertengkar dan tidak mempedulikan anak. Tentunya masalah yang terjadi di dalam keluarga akan berdampak pada kurangnya kasih sayang yang didapatkan anak. Hal ini menyebabkan anak mengalami brokenhome sehingga anak mencari pelampiasan agar orang tuanya lebih memperhatikan dirinya. Selain itu faktor didikan dari keluarga juga sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak. Anak-anak yang terbiasa dimanjakan dari kecil akan merasa keinginannya wajib dipenuhi sampai ia beranjak remaja. Dengan begitu, ia akan bertindak semaunya. Sebaliknya jika orang tua terlalu keras dapat membuat anak merasa tertekan dan menjadi pemicu anak memberontak dan melakukan berbagai kenakalan. Maka dari itu sebaiknya orang tua tetap melakukan edukasi dan membimbing anak sebaik mungkin, dan tidak terlalu memanjakannya ataupun terlalu keras.

3. Kurang pemahaman mengenai agama

Dari pendidikan tentang agamalah anak-anak akan mendapatkan etika serta moral di kehidupan. Anak akan mengenal nilai-nilai  kebaikan dan dapat mengantisipasi dirinya agar tidak menghindari hal-hal negatif yang dapat merusak dirinya. Saat seorang anak tidak dibekali dengan pendidikan agama sejak kecil, tentunya hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kenakalan remaja nantinya.

4. Pengaruh dari perkembangan teknologi informasi

Internet membuat semua informasi di seluruh dunia bisa didapatkan oleh remaja dapat berakibat buruk. Apalagi bila informasi yang didapatkan oleh remaja tidak dikontrol dan dibimbing oleh orang tua. Konten-konten yang seharusnya hanya dibuka oleh orang dewasa bisa saja dibuka oleh anak remaja dengan mudah. Hal buruk yang mereka lihat inilah yang kemudian membuat mereka menjadi penasaran dan ingin sekali mencobanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun