Mohon tunggu...
Zidan Al Fadlu
Zidan Al Fadlu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa saja

Seorang mahasiswa sosiologi yang tiap hari kerjaannya nyari warung kopi dan tidak jarang juga patah hati.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebijakan Pemerintah dan Peran Politik Jalanan

10 September 2022   02:22 Diperbarui: 10 September 2022   02:26 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Mungkin saja kalian bilang "saya tidak peduli dengan politik, tapi haqqul yakin politik akan ikut campur dalam kehidupan kalian!" Najwa Shihab

Jalanan adalah ruang politik publik yang sampai hari ini menjadi antitesa dari perlemen di Senayan atau dimanapun elite menduduki sebuah tempat. Aku aamiini bahwa sampai hari ini dari setelah reformasi 98, gerakan politik jalanan belum menemukan bentuk baru dalam pola gerakannya. Banyak persoalan-persoalan yang akhirnya hanya sampai pada saat massa aksi bubar dari barisan. Setelah itu, entah mungkin tidak memiliki pengaruh besar pada kebijakan yang tetap dilaksanakan oleh pemerintah dan kroni-kroninya. 

Namun, meski demikian jalanan harus tetap menjadi panggung demokrasi yang terus hidup sampai kapanpun. Ruang publik harus tetap menjadi panggung politik kawan-kawan gerakan dalam menyuarakan atau menyampaikan aspirasi politiknya.

Karena bagi saya begitu mengerikan bilamana masyarakat tidak atau enggan untuk berjibaku secara politik baik dalam parlemen maupun jalanan. Sebab keduanya sah secara yuridis dan di lindungi oleh Negara. Kalau hal itu mati atau masyarakat kehilangan orientasi politiknya---apolitis---maka kita hanya akan menjadi korban dari banyaknya kebijakan yang elite oriented. 

Tidak akan ada lagi suara-suara bising yang mengganggu telinga pemerintah dan kroni-kroninya, tidak ada lagi batu hambatan atas kepentingan yang hanya berorientasi pada profit golongan atau individu. Oleh karenanya, bagaimanapun keadaannya politik jalanan harus tetap hidup baik dari kantung-kantung perguruan tinggi, masyarakat sipil atau siapapun ia yang siap dan mau bergelut di dalamnya. 

Sebab pilihannya ada dua; ikut mencampuri kehidupan politik atau sebatas di campuri oleh kehidupan politik yang dalam hal ini adalah kebijakan-kebijakan pemerintah yang kadang tidak memiliki keberpihakan kepada rakyat!

#bukanaktivis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun