Malam itu Hyun-joo bercerita bahwa telah melihat hantu di gang tersebut, wajah Hyun-joo seketika berubah dan menjadi serius, ia berpesan kepada Hyun-joo untuk berhati-hati dengan semua orang asing yang baru ia temui. Karena Hyun-joo memiliki indra keenam sama sepertinya, yakni bisa melihat dan berinteraksi dengan hantu/arwah.
Won-yeong berpesan kepada Hyun-joo, agar ia dapat melihat dan membedakan dengan teliti, apakah orang asing yang ia temui benar manusia atau hantu, jika hantu, Hyun-joo harus berpura-pura tidak melihatnya atau berpura-pura semua berjalan normal dan tidak seperti seorang yang ketakutan.
Hingga suatu malam, Hyun-joo bertemu dengan wanita bersepatu merah, Hye-won, ia yang sedang berjalan sendirian di tengah lebatnya hujan. Hyun-joo berusaha membantu Hye-won dengan memayunginya, tetapi keanehan tiba-tiba dirasakan oleh Hyun-joo, tubuh Hye-won lama kelamaan meninggi, tingginya mencapai dua kali lipat dari tinggi Hyun-joo.
Melihat ada yang tidak beres, Hyun-joo pun pamit untuk segera pulang ke rumah dengan nada bicara yang bergetar karena ketakutan, ia mencoba tenang, tetapi detak jantungnya semakin cepat, ia pergi meninggalkan Hye-won sendiri, tetapi disaat itu juga, Hye-won turut mengejarnya hingga ke toko lampu, akhirnya Hyun-joo ditolong oleh Won-yeong, sang pemiliki toko lampu.
Hidup Bersama dengan Sosok Tak Kasat Mata
Kisah lain, datang dari seorang penulis wanita yang sedang mencari tempat tinggal baru, ia bernama Yoon Seon-hae yang diperankan oleh Minha Kim. Seon-hae hanya ingin memiliki rumah yang sepi dan tenang agar ia dapat fokus saat menulis. Hingga akhirnya ia pindah ke sebuah rumah kuno yang berada pada satu gang yang sama dengan toko lampu, rumah tersebut terlihat sangat nyaman, tetapi ada satu kamar misterius yang tidak boleh dibuka.
Seon-hae mulai membuka lembaran baru di rumah tersebut, ia membersihkan rumah barunya, mengelap seluruh meja, menyikat kamar mandi, dan menata barang-barang yang ia miliki. Beberapa hari kemudian, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres dari rumahnya, lampu di rumah sering mati tanpa ada sebab yang pasti, dan ia merasa ada sosok yang mengawasinya. Â
Malam itu, tersisa satu kamar yang bercahaya terang namun dilarang oleh sang pemilik rumah untuk masuk. Ia pun masuk karena penasaran dan mencoba untuk menegur anak SMA yang kerap melewati rumahnya dengan nyanyian bervolume tinggi. Mereka bertemu melalui jendela, namun anehnya anak SMA tersebut terlihat sangat ketakutan, ia melihat ada sosok hantu yang berada di belakang Seon-hae.
Beberapa hari kemudian, Seon-hae juga menyadari bahwa ternyata memang ada sosok hitam tinggi yang bersembunyi di dalam kegelapan rumah, sosok tersebut kerap mematikan lampu rumahnya dan ikut Seon-hae tidur bahkan saat mandi sekalipun, mereka tinggal beriringan, Seon-hae mencoba keluar dari rumah tersebut, namun ia tidak bisa, bahkan sandi rumahnya sendiri tidak hafal, ia hanya bisa menangis sambil ketakutan.
Bersyukur atas Nikmat Sehat yang diberikan oleh TuhanÂ
Drama Light Shop, membuat saya semakin sadar bahwa nikmat sehat, nikmat masih diberikan kemampuan untuk beraktivitas normal, dan nikmat masih diberikan nyawa oleh Tuhan adalah hal-hal yang patut untuk terus disyukuri.
Drama ini mengajarkan untuk terus berjuang dalam hidup, baik berjuang di saat sehat dan nafas masih berhembus, maupun berjuang saat nyawa berada diambang hidup dan mati.
Hidup dunia memang sementara dan akhirat adalah tempat kembalinya semua mahluk, namun di dunia lah tempat manusia untuk berusaha meningkatkan amal dan menabung kebaikan yang beriringan dengan usaha duniawi agar dapat terus hidup layak, memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangan untuk menyelaraskan tujuan utama beribadah kepada Tuhan.