PT Gunbuster Nickel Industry merupakan salah satu perusahaan pengolahan bijih nikel terkemuka di Indonesia, yang terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2019 dan berfokus pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan menjalankan bisnis yang beretika, baik terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar.
Selain memiliki misi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi jangka panjang, PT GNI juga bertekad untuk dapat memberikan kemajuan dan kebermanfaatan bagi banyak orang di sekitarnya. Bukti konkret dari perwujudan misi tersebut, PT Gunbuster Nickel Industry melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bergerak di bidang kesehatan dan lingkungan.
Sebagai seorang yang awam, sepertinya saya tidak akan banyak berkomentar terkait program CSR yang dilakukan oleh PT GNI, yang menurut saya sudah menjadi nilai tambah tersendiri bagi PT GNI, yang tidak hanya memikirkan kemajuan dan perkembangan perusahaannya, tetapi juga bertekad dan berniat untuk memajukan masyarakat di sekitarnya.Â
Artikel ini akan lebih banyak membahas bagaimana pendapat saya terkait program kesehatan yang dilakukan oleh PT GNI selama dua tahun ini, karena latar belakang pendidikan yang saya miliki. Tentu tetap dalam koridor santun dan tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap pimpinan, jajaran, juga pegawai di PT GNI.
Penyuluhan Stunting dan Pemberian Makan Tambahan (PMT)
Menurut Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan tahun 2023, angka prevalensi stunting di Morowali Utara tercatat 24,7% pada 2023. Angka tersebut masih sama jika dibandingkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada penurunan angka stunting selama satu tahun ke belakang di Kabupaten Morowali Utara.
Menyadari masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, terutama di Kabupaten Morowali Utara, yang masih jauh dari target nasional sebesar 14% di tahun 2024, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) bekerja sama dengan PT Stardust Estate Investment (SEI) mendukung upaya penurunan angka stunting yang diwujudkan dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan penyuluhan Kebun Gizi untuk balita dan ibu hamil.
Kegiatan tersebut sukses diselenggarakan pada bulan Juni 2024 lalu, dan mendapat dukungan positif dari pemerintah daerah setempat. Ternyata program ini adalah program keberlanjutan dari tahun sebelumnya, di tahun 2023. PT GNI dan PT SEI juga berkesempatan untuk bekerja sama dengan Pemda, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge.
Program penyuluhan stunting dan PMT yang diselenggarakan di tiga desa di kabupaten Morowali Utara sejak tahun 2023 oleh PT GNI dan PT SEI adalah jenis intervensi gizi spesifik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas asupan makan padat gizi yang menyasar pada balita stunting juga ibu hamil.
Harapannya tentu, angka stunting pada balita di tiga desa (Bunta, Bungintimbe, dan Tanauge) dapat berkurang, tetapi kegiatan ini juga perlu ditinjau efektivitasnya, dan tidak bisa hanya diatasi oleh sekali atau dua kali program PMT dan otomatis prevalensi stunting seketika turun.
Penyuluhan Kesehatan Sebagai Langkah Awal yang Harus DilakukanÂ
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan terutama di bidang gizi dan kesehatan yang berfokus pada ASI eksklusif dan MP-ASI, dengan sasaran penyuluhan kepada ibu balita maupun orang tua asuh.
Proses penyuluhan juga harus memiliki target yang jelas, misalnya ada peningkatan pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah penyuluhan sebanyak 50% peningkatan pengetahuan dari sebelumnya.
PMT berbasis potensi lokal di Morowali Utara
Setelah proses transfer pengetahuan selesai, barulah selanjutnya berpindah dari hanya sekadar tahu menjadi sebuah implementasi aksi yang bisa diterapkan sehari-hari, kegiatannya banyak, salah satunya adalah dengan penguatan PMT lokal dengan potensi sumber daya yang ada di Kabupaten Morowali Utara.
Kebun Gizi, Sebuah Inovasi Keberlanjutan dari Program PMT oleh PT GNI
Menurut Ashari dkk (2012), hal ini bermanfaat mencegah kerawanan pangan akibat kemiskinan ataupun saat mengalami krisis bahan pangan yang langka, akibat bencana alam ataupun pandemi yang bisa terjadi kapan saja. Tetapi memang, program pemberdayaan berbasis keluarga untuk memanfaatkan dan menyulap pekarangan rumah menjadi sebuah lahan produktif, butuh beberapa penguatan dan pendampingan dari kader ataupun yang bersangkutan.Â
Sehingga langkah awal sudah benar dilakukan dari PT GNI, yakni melakukan penyuluhan terkait program Kebun Gizi, sebagai dasar pengetahuan yang nantinya dapat memengaruhi pola pikir masyarakat dan dapat mengubah perilaku.
Pencegahan Penyakit Tidak Menular
PT GNI bersama dengan PT SEI kembali melakukan kolaborasi bertajuk "Masyarakat Sehat, Desa Sejahtera", untuk meningkatkan kesadaran masyarakat wilayah Morowali Utara, tepatnya di Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge tentang edukasi dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).
PTM adalah salah satu penyakit kronis mematikan, yang juga dikenal sebagai penyakit akibat gaya hidup, seperti sedentary lifestyle, pola makan junk food yang tinggi lemak dan tinggi natrium, sering konsumsi minuman manis kemasan, maupun jarang konsumsi serat dari sayur dan buah.
PT GNI selain berfokus pada pencegahan stunting pada balita juga turut berperan aktif dalam rangka pencegahan PTM bagi orang dewasa hingga lansia. Sungguh sangat disayangkan apabila, masih berada di usia produktif bekerja, tetapi sudah terkena beberapa penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, penyakit sendi, dan sebagainya.
Harapan dari kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis ini, tentu dapat menjadi deteksi dini atas kemungkinan penyakit yang diderita oleh masyarakat, untuk segera ditindaklanjuti dengan pengobatan ataupun dengan perawatan intensif lainnya.
Penyuluhan kesehatan terkait spesifik penyakit dan juga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sepertinya juga perlu dilakukan di setiap program pemeriksaan gratis, sehingga selain mendapatkan hasil dari pemeriksaan gratis terkait berisiko/tidaknya terhadap suatu penyakit, juga dapat menambah wawasan dan kesadaran akan apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat agar memiliki hidup yang bahagia dan sehat.
Daftar Pustaka:Â
- Ashari, Saptana, dan Tri Bastuti Purwantini. 2012. Potensi dan Prospek Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/f4ff95e5-2eb5-4e13-8c93-d7ea128bfe18/content
- Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.Pdf
- SKI (Survei Kesehatan Indonesia) Tahun 2023 dalam Angka.Pdf
- Kegiatan Pemetaan Potensi Wilayah di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. https://p4w.ipb.ac.id/en/kegiatan-pemetaan-potensi-wilayah-di-kabupaten-morowali-utara-sulawesi-tengah/
- PT GNI Lakukan Penyuluhan Pencegahan Stunting Pada Anak Usia Dini, Dinas Kesehatan Mosrut Berikan Apresiasi. https://pusaran.id/pt-gni-lakukan-penyuluhan-pencegahan-stunting-pada-anak-usia-dini -dinas-kesehatan-morut-berikan-apresiasi/Â
- Pemeriksaan kesehatan gratis 2023. https://www.cnbcindonesia.com/news/20231107100749-4-486949/cegah-penyakit-pt-g ni-gelar-periksa-kesehatan-gratis/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H