Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tagline Mendalam "Every Story Matters", Memaknai Umur yang Belum Genap Setahun Menjadi Kompasianer

16 Oktober 2024   19:13 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:24 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis | storyblocks.com

Masih ingat saat itu, bulan November 2023, saya menulis sebuah artikel iseng dengan kategori hobby, yang berjudul "4 Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memelihara kucing", memang bukan seorang ahli hewan apalagi spesifik kucing, namun hanya sebatas cat lover yang sudah memelihara kucing sejak usia taman kanak-kanak.

Sebegitu besar rasa cinta pada kucing membawa saya pada label artikel utama yang sekaligus menjadi artikel pertama yang launching pada web kompasiana. Begitu terharu dan tidak menyangka, bahwa artikel dengan topik ringan bisa menduduki label artikel utama yang dipilih oleh tim editor. Rasa haru dan berapi-api kembali muncul, saat ada 17 kompasianer senior yang turut memberikan nilai atau tanggapan terhadap artikel yang saya tulis.  

Saya ucapkan terimakasih banyak atas penilaiannya kepada para senior : Ibu Khuriyatul Ainiyah, Kak Dandi MSSM, Pak Syahrial, Ibu Rania Wahyono, Ibu Hennie Triana, Kak Brader Yefta, Ibu Ariani Listia, Ibu Mayangthika, Ibu Enny Ratnawati A, Pak Damahhuri Ahmad, Kakek Buyung Nurman, Ibu Yayuk, Pak Ade Setiawan, Kak S Eleftheria, Kak Billy Steven Kaitjily, Kak Irwan Rinaldi Sikumbang, dan Ibu Sri Rohmatiah Djalil.

Bekat penilaian berharga yang bapak/ibu tuliskan dan sempatkan, menjadi sebuah hadiah tersendiri untuk saya, memberikan sebuah kepercayaan bahwa tulisan saya layak dibaca dan dapat bermanfaat bagi para pembaca secara luas, memberikan sebuah motivasi kepada diri saya untuk terus berproses dan berprogress agar bisa konsisten menulis di Kompasiana, sekali lagi terimakasih.

Apa Arti Kompasiana Untuk Saya?

Kompasiana adalah sebuah wadah dan sarana dalam menuangkan gagasan ataupun opini terkait topik yang saya ingin angkat, yang sudah penuh di kepala. Bagi saya menulis di Kompasiana seperti menulis di sebuah catatan pribadi atau diary dengan cara yang lebih berkelas dan tentu ramah lingkungan, tidak memerlukan kertas dan bolpoin lagi, tentu dengan penyimpanan yang lebih tertata, unlimited, dan tidak khawatir hilang, keuntungannya dapat dikenal dan berkenalan dengan banyak orang hebat.

Awal bergabung di Kompasiana, saya mendapat berbagai ujian, karena memang bukan berangkat dari hobi menulis pada awalnya, rekor menulis saya hanya pada kepenulisan skripsi dan publish jurnal sebagai syarat kelulusan dari kampus. Seringkali saya merasa malas menulis, burn out terkait topik apa yang akan saya tulis selanjutnya, atau bahkan sudah mendapat judul dan menulis sekitar 1 halaman di microsoft word ada saja yang membuat saya tidak ingin melanjutkannya.

Apalagi jika sudah bersemangat menulis hingga 3-4 halaman, kemudian klik tayang, dan yakin artikel akan mendapatkan label pilihan, tetapi tidak juga mendapat label tersebut, ternyata editor berkehendak lain. Beberapa artikel saya memang ada yang tidak mendapat label pilihan, cukup down? Tentu, saya mulai evaluasi diri, sebenarnya apa yang kurang dari artikel saya, apakah memang kurang bermanfaat atau sudah tidak relate dengan kehidupan para pembaca.

Lambat laun saya terbiasa dan mulai mengamati bagaimana sebuah artikel diberi label artikel pilihan hingga utama oleh para editor. Ternyata memang tidak semua artikel yang tayang di Kompasiana mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan kedua label tersebut. Artikel pilihan apalagi artikel utama, biasanya memiliki judul singkat yang memikat, merupakan isu terhangat, bahasan artikel juga luas dan memahamkan sesuai dengan kategori yang diangkat, tentu yang paling penting adalah sebuah nilai dari artikel yang  ditayangkan, apakah cukup bermanfaat dan berdampak bagi para pembaca, ataukah sekedar curhatan belaka?  

Kompasiana sebagai sarana belajar bagi saya, bagaimana sebuah artikel dapat layak dibaca, mudah dibaca dan dipahami, serta mendapatkan banyak perhatian dari pembaca lewat jumlah views maupun jumlah penilaian pada setiap artikel yang tayang. Tidak hanya itu, Kompasiana juga sebagai sarana dalam memperoleh update berita maupun isu terkini yang sedang hangat di Indonsia, yang mana para kompasianer tidak hanya memaparkan fakta dari sebuah berita yang mereka peroleh, tetapi juga dilengkapi dengan sebuah opini yang dikemas rapi dan mudah dipahami.   

Achievement Bersama Kompasiana 

Ketika saya membicarakan beberapa achievement selama saya bergabung menjadi kompasianer, saya tentu masih junior jika dibandingkan dengan para senior berpengalaman di Kompasiana dengan ribuan pencapaiannya, namun izinkanlah saya tetap menceritakannya sebagai sarana motivasi diri bahwa pencapaian saya masih sedikit dan perlu dikuatkan kembali.

Tepat di 06 Oktober 2024 lalu, saya mendapatkan 45 artikel utama di kompasiana, dan satu diantaranya telah tayang di Kompas dengan kategori finansial yang berjudul "Musim Kondangan Tiba, Amankah Finansial Anda?", bersyukur tentu, karena ada artikel yang berhasil tembus di Kompas, selain meluaskan sasaran pembaca dan bisa menjadi sarana branding bagi saya agar bisa dikenal sebagai salah satu penulis di Kompasiana. Tidak hanya itu, ternyata satu artikel yang tayang di Kompas, mendapatkan fee yang bisa dibilang lumayan, bisa buat beli paket data, dan saya akui, saya cukup ketagihan.

Satu lagi, masih teringat jelas, di tanggal 24 Agustus 2024 di jam 17.11 saya diundang sebagai kolaborator konten bersama Kompasiana dalam kategori Reels Instagram, sungguh tidak menyangka bahwa akun kecil saya bisa berkolaborasi dengan akun centang biru @kompasianacom. Tidak berlama-lama saya langsung terima dan konten tersebut menghiasi beranda Instagram saya hingga saat ini.

Gabung Jadi Kompasianer, Cari Apa Sih? 

Saya akui, hal yang pertama saya cari adalah kesibukan, apalagi saat itu, saya masih menjadi seorang freshgraduate dan belum memiliki kesibukan di bidang professional. Hingga ada satu orang yang sangat berjasa dalam hidup saya, menawarkan untuk bergabung menjadi kompasianer sepertinya, beliau adalah role model saya dalam dunia kepenulisan, di tengah sibuk dan padatnya pekerjaan dan kegiatan sosial yang beliau jalankan, ia masih meluangkan waktu untuk menulis, akunnya sudah terverifikasi centang biru dan mendapatkan profil penjelajah, beliau berkata "Coba saja nulis, siapa tahu ketagihan!"

Dan terbukti pada saat pertama kali tayang, artikel saya langsung diberikan hadiah berupa label artikel utama, tentu senang, dan saya meyakini bahwa saya ternyata memiliki bakat di dunia kepenulisan, hal inilah yang terus mendorong saya untuk tetap lanjut menulis hingga sekarang.

Memang dari awal bergabung hingga sekarang, saya masih belum bisa produktif setiap hari menulis dan menghasilkan artikel, paling banyak dalam sebulan hanya mendapat 6-8 artikel saja, karena memang sifatnya adalah untuk mencari kesibukan, atau menulis saat sedang luang, atau saat burn out dengan kehidupan nyata.

Beberapa tahapan saya ikuti, dari profil yang awalnya mendapat sebutan debutan, junior, dan saat ini mencapai profil taruna, saya terus menulis dan berusaha untuk konsisten. Saya percaya tidak ada yang sia-sia dari menulis, selain memperbanyak kosakata, menambah wawasan dan pemahaman dari tulisan sendiri, juga ternyata ada fee yang didapat dari rajin menulis di Kompasiana, eh tapi bukan hanya rajin menulis saja sebenanrnya, harus ada beberapa persyaratan yang dipenuhi sebelum setiap bulannya mendapatkan transfer-an e-money via gopay dari Kompasiana tercinta.  

Sejak bergabung di bulan November 2023, saya baru mendapatkan fee atau sebutannya K-rewards sejak bulan Juli, Agustus, dan November 2024 ini, tertinggi berada di angka 44.125 rupiah, tetap bersyukur tentunya, lagi-lagi bisa beli pulsa data, dan saya cukup ketagihan.

Harapan untuk Kompasiana di Usia 16 Tahun

Selamat ulang tahun Kompasiana! Harapan bertambahnya umur bukan hanya soal peningkatan kualitas menjadi lebih baik saja, tetapi dapat memaknai setiap perjalanan Kompasiana dari umur yang belum genap setahun hingga saat ini sudah berusia 16 tahun, kalau diibaratkan kini Kompasiana berada di bangku SMA dan sedang panasnya persiapan untuk masuk perguruan tinggi impian, tentu akan banyak ditemukan badai dan kerikil terjal yang menghadang cita-cita Kompasiana ke depan, tetapi jangan gentar ada ribuan Kompasianer yang turut membersamai langkahmu, Semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun