Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Persiapkan 4 Hal Ini Sebelum Mengambil Studi Lanjut Profesi Gizi

24 September 2024   10:07 Diperbarui: 24 September 2024   16:44 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dietisien Memberikan Konseling Gizi | vecteezy.com

Pada mata kuliah pengantar praktik profesi gizi memiliki beban SKS yang cukup besar, menerapkan penugasan berupa pengerjaan laporan kemudian dipresentasikan dan diakhiri dengan diskusi kelas, beberapa kali akan kedatangan dosen tamu, seorang praktisi di bidang kesehatan untuk dapat sharing keilmuan bersama sebagai bekal mahasiswa profesi gizi untuk turun ke lapangan.

Setelah lulus semua penugasan dan ujian mata kuliah praktik profesi gizi, selanjutnya adalah saatnya mahasiswa melakukan praktik kerja lapangan baik di rumah sakit, puskesmas maupun di sebuah institusi catering diet komersil sesuai dengan jadwal praktik masing-masing.

Setiap wahana praktik memiliki penugasan dan capaian kompetensi yang berbeda-beda, mahasiswa profesi gizi tidak hanya fokus pada pelayanan, baik berupa asuhan gizi maupun konseling gizi, tetapi mahasiswa juga harus memenuhi penugasan, berupa laporan yang berlembar-lembar, memberikan sebuah inovasi pada instansi, juga media edukasi yang digunakan saat konseling maupun edukasi gizi, yang nantinya akan dipresentasikan dan mendapatkan feedback baik dari dosen pembimbing maupun pembimbing lapangan.

Mahasiswa profesi diharapkan dapat menjaga kesehatan agar tetap prima, karena kehadiran saat memasuki wahana praktik adalah 100% kehadiran, kecuali jika memang ada halangan berupa sakit yang telah disetujui oleh dosen pembimbing juga pembimbing lapangan, tetapi harus tetap mengganti absen tersebut di luar jadwal praktiknya.

Selain siap di segala penugasan yang dibebankan, mahasiswa profesi gizi juga harus siap dengan lingkungan kerja dan bertemu banyak orang baru di setiap wahana praktik, tidak jarang akan ditemui banyak kritik di setiap proses pembelajaran, hal ini tentu bisa dijadikan saran yang membangun untuk perbaikan ke depan, dan apabila ditemukan kesulitan, nantinya bisa dikomunikasikan dengan dosen pembimbing yang berasal dari kampus maupun pembimbing lapangan di wahana praktik.

Mengusahakan Label "Kompeten" itu

Setelah semua penugasan dari masing-masing wahana selesai, mahasiswa profesi gizi harus melakukan ujian kompetensi untuk penerbitan STR profesi gizi. STR adalah alat yang digunakan untuk senjata dalam melamar pekerjaan, utamanya untuk berkarir di rumah sakit maupun membuka praktik gizi mandiri di rumah.

Ujian kompetensi hampir mirip dengan ujian masuk profesi, ada ujian tulis berupa CBT yang sudah bekerja sama dengan PERSAGI maupun AIPGI, dan juga ada ujian osce atau praktik melakukan asuhan gizi pasien rawat jalan yang dilakukan di masing-masing perguruan tinggi, dari mulai skrining hingga konseling gizi dengan kondisi kesehatan pasien yang berbeda.   

Setelah UKOM dinyatakan kompeten, mahasiswa profesi gizi selanjutnya perlu untuk mengurus penerbitan  STR dengan melampirkan persyaratan yang ada, baru setelah STR terbit, Mahasiswa Profesi Gizi memiliki label Registered Dietisien dan siap bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun