Beberapa hari lalu, saya sempat singgah di salah satu kedai kopi tersembunyi di Kota Malang, letaknya berada di perumahan NOOR Residence, Jalan Dieng Atas, Kota Malang. Saya berangkat bersama tiga orang teman lainnya, dan kesananya pun harus menggunakan google maps untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Jalanan menuju Nara Cafe cukup indah meskipun sedikit menanjak, disamping kanan kiri dihiasi rumah-rumah warga, penjual buah, dan beberapa kali kami melewati kebun jeruk yang siap panen, sudah masak pohon, berwarna orange. Semakin naik dan mendekati lokasi Nara Cafe, hawa dingin Malang makin terasa, hingga kami tiba sekitar pukul 17.10 WIB.
Konsep paduan alam dan bangunan estetik colourfull, menjadi daya tarik tersendiri dari Nara cafe, kami juga menyempatkan untuk mengabadikan momen bersama, karena design interior maupun  eksterior dari caf ini cukup instagram-able dan sayang jika dilewatkan.
Rekomendasi Menu di Nara CafeÂ
Nara Cafe ternyata tidak hanya unggul pada design dan segala pernak-perniknya, namun ternyata makanan dan minuman yang disajikan juga cukup menggugah selera. Ada dessert, berupa cake dan pastry, juga ada makanan berat seperti rice bowl dengan berbagai pilihan menu.
Unggulannya tentu berasal dari aneka beverages-nya yang dominan creamy, manis, dibalut cangkir dan topping estetik, ada kopi dan teh (bisa hot/ice), serta aneka mocktail lainnya. Sebagai seorang yang berasal dari dusun, saya memberanikan diri untuk bertanya pada salah satu minuman yang akan saya pesan karena memang dari nama-namanya cukup asing dan tertranslate dalam bahasa Inggris.
"Mas, Tokyo Banana itu yang kayak gimana ya?" tanyaku dengan polos.
"Banana with Milk kak, nanti dominan rasanya creamy manis gitu" jawab mas barista menjelaskan.
"Oh oke, saya satu ya kak, ditambah ice" pintaku.
Kisaran harga dari minumannya mulai dari belasan ribu hingga menyentuh angka 30 ribuan, dan untuk Tokyo Banana pesanan saya, ada di harga 23 ribu, ditambah 2 ribu untuk adding ice-nya. Sedangkan untuk makanan yang saya pesan, Chicken Salted Egg, seharga 25 ribu rupiah. Dari segi harga memang masih masuk dikantong mahasiswa, tetapi memang porsi makanan dari caf cantik seperti ini, tidak bisa mengharapkan porsi jumbo hingga perut kenyang.
Masing-masing dari kami memilih pesanan makanan dan minuman yang berbeda agar dapat saling mereview. Untuk makanannya kami memesan; Chicken Salted Egg dua porsi, Cumi Sambel Ijo satu porsi, Toast Bread with vannila ice cream, dan untuk minumnya ada Ice Tokyo Banana, Hot Matcha, Ice cappuccino coffe, dan Ice Cinnamon Brule.
Selama menunggu pesanan, kami menyempatkan untuk berfoto-foto lagi, dan tidak berselang lama setelahnya, satu per satu makanan dan minuman kami mendarat sempurna di meja. Tepat pukul 17.26 WIB, Adzan maghrib berkumandang, akhirnya saya pun membatalkan puasa dengan menyantap makanan dan minuman yang telah saya pesan sebelumnya.
Saya akan mereview mulai dari Chicken Salted Egg-nya, packagingnya memakai rice bowl bentuk bulat sekali pakai, tidak terlalu estetik dari luar, namun saat dibuka tutupnya terlihat cukup menggugah selera. Â Nasinya pulen putih, daging ayamnya boneless dilapisi dengan tepung kriuk, dan ditambahn siraman saus telur asin yang gurih-oily dan sedikit pedas, tidak ketinggalan ada irisan cabai sebagai garnish.
Untuk Chicken Salted Egg-nya saya beri rating 9/10, overall cukup lezat, bumbu ayam terasa, saus telur asinnya juga tidak pelit, tetapi ada satu yang kurang, nasinya kurang banyak, hehehe. Sedangkan untuk minuman saya memesan, Ice Tokyo Banana, rasanya mirip dengan susu pisang yang biasa saya temukan di supermarket, namun terasa sedikit less sugar, hingga saya rasa tidak perlu khawatir lagi soal lonjakan gula dalam darah saya. Â Â
Indoor dan Outdoor Area di Nara CafeÂ
Nara Cafe memberikan paduan suasana alam yang menenangkan dengan bunga-bunga hidup, pepohonan yang rindang, juga keunikan design bangunan yang minimalis iconic. Area indoor dibuat homey estetik dengan dua tipe tempat duduk, pertama sofa sudut ditambah bantal-bantal serasa ngopi dan njagong di rumah sendiri.
Tempat kedua, menghadap jendela berkaca besar dengan view outdoor luar, untuk tipe santai-formal, area ini bisa digunakan sebagai tempat work from coffe, karena memiliki space meja untuk membaca buku atau nugas dengan mengunakan perangkat elektronik.
Area outdoor sengaja dibuat lebih luas daripada area indoor, karena memang cafe ini mengusung konsep gardening ala rumahan dan modernisasi tengah kota. Banyak tempat yang bisa diexplore saat di luar, saat itupun saya bersama ketiga teman saya memilih duduk di outdoor, agar bisa lebih leluasa saat berbincang. Â
Tidak perlu khawatir nyamuk ataupun serangga saat diluar, karena memang area luarnya cukup bersih, sehingga menekan ketidakhadiran serangga-serangga, bahkan sampai malam, menjelang Nara cafe tutup, kami berempat masih merasa nyaman hingga pulang di pukul 07.15 WIB.
Di area Nara cafe belum ada mushola tempat sholat bagi muslim, namun untuk menemukannya, bisa berjalan sebentar ke Mushola Noor yang masih berada di area Noor Residence dan terbuka untuk umum. Bisa bertanya kepada salah satu barista di Nara Cafe untuk petunjuk arahnya. Â
Semakin malam memang hawa dingin kota Malang semakin terasa, hingga disarankan membawa jaket sebagai penghangat. Selain itu, karena memang lokasi Nara Cafe yang berada masuk pada sebuah kompleks perumahan, sehingga semakin malam menjelang, selain dingin yang terasa, juga semakin sepi pengunjung. Nara Cafe buka dari pukul 08.00 pagi dan tutup pada pukul 20.00 malam.
Ngopi Cantik, Trend Destinasi Wisata Masa Kini?Â
Beberapa tahun belakangan hingga saat ini, berjamur trend cafe estetik yang cukup diminati kalangan muda, biasanya ketika berkunjung ke suatu kota, kita akan membuat listing tempat mana saja yang perlu dikunjungi. Tentu selain berkunjung pada ikon bersejarah di setiap kotanya, tidak akan ketinggalan rekomendasi tempat kuliner ataupun caf viral di kota tersebut.
Cafe kekinian saat ini pun, saling bertransformasi menawarkan fasilitas yang nyaman dan memanjakan mata dengan gaya dan keunikan yang menghiasi setiap sudut ruangan, fungsi caf juga berubah, dari yang semula hanya digunakan untuk tempat nongkrong bersama teman, ditemani beberapa kudapan dan kopi, yang membuat suasana makin nyaman dan rileks.
Kini, fungsi cafe juga bertambah menjadi tempat foto yang harus diabadikan oleh setiap pengunjung yang datang, untuk nantinya dijadikan update status whatsapp maupun Instagram, menunjukkan bahwa seseorang tersebut mampu secara waktu dan finansial untuk mengicip rasa dan suasana di sebuah caf viral.
Adanya perkembangan dunia informasi dan komunikasi melalui sebuah ulasan video dari satu pengunjung ke pengunjung lain dapat mempercepat ke-viral-an sebuah cafe, bahkan jika tempatnya hidden gem sekalipun, para pengunjung tidak segan untuk sekedar berkunjung meski akan mengorbankan tenaga, uang, juga waktu, seperti kisah saya saat berkunjung di Nara Cafe. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H