Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kampoeng Heritage Kajoetangan dan Sekitarnya, Masih Jadi Tempat Nongkrong Klasik Khas Anak Muda

5 September 2024   13:14 Diperbarui: 6 September 2024   11:44 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Masuk Kampoeng Heritage Kajoetangan | Dokumentasi pribadi

Baik saya akan mereview satu porsi Bakmi Goreng yang saya pesan. Dari segi penampilan, sangat menarik, platting bagus, penyajian pada piring doff bergambar ayam jago, serasa makan di rumah nenek, dan untuk alat makannya disediakan sumpit sekali buang. Platting ini ditambah cantik, dengan hadirnya dua iris timun sebagai garnish, meski cukup tipis hingga sulit untuk ditangkap dengan sumpit.

Bakmi goreng ini, memiliki rasa dominan manis, tetapi masih ada rasa gurih dari bumbu dan minyak yang digunakan, juga taburan bawang goreng yang ada menambah kaya tekstur yang disajikan. Ada beberapa potongan baso kenyal dan telur orak-arik sebagai sumber protein yang ditawarkan.

Beberapa kali suap saya masih enjoy dengan rasa yang diberikan, bedanya dengan bakmi mamang tek-tek sepertinya terdapat pada seasoning dan oil yang digunakan, selebihnya konsepnya sama dan rasanya juga tidak jauh beda.

Satu porsi bakmi goreng, cukup membuat saya kenyang, sehingga saya nilai "worth-it" untuk harga 30.000, tetapi menjelang akhir penghabisan, saya mulai merasa eneg akibat rasa manis yang semakin tertimbun pada lidah saya, pesan saya hanya satu, mana cabenya?.

Menikmati Seniman dan Live Music Jalanan 

Setelah kurang lebih 2 jam kami berada di Kawasan Kajoetangan, kami pun memutuskan untuk pulang ke kos/rumah masing-masing. Sembari menyusuri jalan menuju tempat parkir motor. 

Kami juga tetap menikmati beberapa seniman yang sedang unjuk kebolehan, ada yang melukis, bermain peran sebagai hantu, juga penyanyi jalanan yang suaranya tidak kalah bagus.

Disepanjang trotoar, kami menemukan banyak pedagang yang menjajakan jajanan gerobakan, merchandise khas malang, bahkan bunga-bunga segar. Bagusnya para pedangang berada di posisi rapi, dan tidak terkesan kumuh.

Banyak disediakan kursi-kursi taman yang dapat digunakan untuk tempat beristirahat, atau tempat untuk menyaksikan live music gratis, bayar seikhlasnya, dan menikmati suasana menenangkan pikiran dengan melihat kendaraan berlalu-lalang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun