Selain mencatat, penting juga untuk mengumpulkan soft file berupa kumpulan PPT dari para dosen pengajar yang dikelompokkan berdasarkan mata kuliah, selain sebagai arsip pribadi. Hal ini akan berguna apabila kita sedang kehilangan catatan secara hardfile. Arsip ini juga akan bermanfaat di saat kita sudah lulus kuliah dan memasuki dunia kerja, yang sekiranya membutuhkan pengulangan materi.
Adanya kemungkinan catatan tidak selengkap dengan materi yang ada di PPT juga merupakan pertimbangan bahwa memiliki arsip PPT setiap tatap muka saat kuliah itu penting, sehingga saat ujian tengah atau akhir semester dapat membuka kembali PPT yang sudah dishare oleh dosen, untuk dijadikan bahan belajar.
Jika Anda memutuskan untuk mencetak/print materi PPT untuk kemudahan belajar juga boleh, namun karena banyaknya halaman per PPT untuk setiap tatap muka, tentu akan menambah biaya pengeluaran mahasiswa, saya rasa memiliki soft file PPT dan rajin mencatat di kelas sudah cukup.
Download Softfile PenunjangÂ
Dua poin di atas memang masih umum untuk semua mahasiswa baru, namun memasuki poin ketiga ini, tentu sudah semakin mengerucut pada prodi gizi. Sediakan waktu untuk mendownload beberapa PDF terbitan Menteri Kesehatan, yang nantinya akan sangat bermanfaat saat kelas dimulai.
Pertama, Permenkes RI No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, di dalamnya berisi panduan konsumsi makan sehari-hari, perilaku sehat berdasarkan prinsip konsumsi keanekaraham pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, dan memantau berat badan normal. Cocok sekali dibaca untuk memberi gambaran singkat akan apa yang dipelajari seorang mahasiswa gizi selama beberapa tahun ke depan.Â
Kedua, ada Permenkes RI No. 28 Tahun 2019 tantang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia. AKG ini merujuk pada kebutuhan rata-rata zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang sehat dengan menyesuaikan umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis. AKG terdiri dari kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin, dan mineral.
Ketiga, Permenkes RI No. 2 Tahun 2020 tentang standar antropometri anak, sebagai acuan seorang  ahli gizi dalam menentukan status gizi anak usia 0 hingga 18 tahun, dengan indeks BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB, juga IMT/U.
Keempat, buku foto makanan, berisi nama makanan, gambar makanan, ukuran rumah tangga (URT), dan berat per URT. Berguna untuk latihan recall makan pasien dalam sehari, agar estimasi berat dan ukuran makan yang pasien maksud sama dengan yang ahli gizi tangkap, agar tidak terjadi over/under estimasi. Â
Laptop Cukup Ruang untuk Download Aplikasi Gizi
Sama seperti prodi lain yang membutuhkan aplikasi khusus untuk menunjang efisiensi dan kemudahan saat mengerjakan berbagai tugas dari dosen, di prodi gizi juga sama, ada aplikasi wajib harus terpasang di laptop dengan cukup space guna mendowload dan meng-install berbagai aplikasi yang diperlukan.
Biasanya dosen akan mewajibkan setiap mahasiswa untuk dapat menginstal beberapa aplikasi gizi, Â antara lain; Nutrisurvey, berguna untuk menghitung zat gizi yang terkandung dalam sebuah menu makanan, sehingga kita hanya perlu menginput nama menu makanan/bahan pangan, kemudian otomatis akan keluar sendiri zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Selanjutnya ada WHO-Anthro, aplikasi ini berguna untuk menilai status gizi bayi sampai anak-anak usia 18 tahun. Cukup mengisi data diri berupa nama, tanggal lahir, juga BB dan TB/PB anak kemudian secara otomatis akan keluar grafik pertumbuhan berdasarkan empat indeks BB/U, BB/TB atau BB/PB, IMT/U, TB/U atau PB/U. Â Dan masih banyak aplikasi lainnya, sehingga memang membutuhkan laptop cukup ruang untuk dapat menginstall beberapa aplikasi baru.