Review Red Swan, Drama Aksi Romantis yang Seru Abis!

Drama ongoing aksi, misteri, romantis yang dibintangi oleh Rain dan Kim Ha-neul telah tayang melalui Disney Plus Hotstar sejak 3 Juli lalu, drama ini memiliki total 10 episode dan baru menayangkan 2 episode saja.

Sejenak menonton drama ini kembali mengingatkan saya akan drama lampau K2 yang sama sama mengisahkan kisah cinta antara pengawal dan atasannya, juga drama Penthouse yang menyajikan kisah keluarga kaya raya yang masing-masing memiliki ambisi dan keserakahan dalam bisnis maupun kisah cinta, tidak jarang mereka akan menghalalkan segala cara demi mendapat kepuasan nafsu.

Drama ini menceritakan perjalanan hidup Kim Ha-neul yang berperan sebagai Oh Wan-soo, seorang gadis yang terlahir dari keluarga miskin, namun berkat kegigihannya, ia berhasil menjadi seorang atlet golf professional dan menjuarai banyak pertandingan, hingga menjadi seorang wanita elite, menantu dari keluarga kaya.

Perjalanan kehidupan Wan-soo tidaklah mulus, ia harus berhadapan dengan ibu mertua yang keras kepala, perselingkuhan suaminya, teror dari kelompok jahat yang ingin mencelakainya, beruntung ia bertemu dengan seorang bodyguard yang peduli terhadapnya.

Sinopsis Red Swan 

Oh Wan-soo, sang tokoh utama, bertemu sang suami saat event penggalangan dana di Afrika, yang saat itu disponsori oleh Grup Hwain, milik keluarga suaminya, Kim Yong Kook, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Grup Hwain. Keduanya berkegiatan bersama selama 10 hari, dan di hari terakhirnya, Kim Yong Kook melamar Oh Wan-Soo.

Poster Red Swan | via Instagram @disneyplushotstarid

Singkat cerita, akhirnya Oh Wan-soo menjadi menantu keluarga kaya pemilik perusahaan besar, Grup Hwain. Takdir kembali menghubungkan keluarga Grup Hwain dengan keluarga kecil Oh Wan-soo dan ibu tunggalnya. Sebagai flashback, ibu Oh Wan-soo dulunya pernah menjadi pramugolf untuk pimpinan Park Mi Ran, Ibunda dari Kim Yoong Kook saat Oh Wan-soo masih kecil. 

Syuting di 2 Negara Berbeda

New York, Amerika Serikat 

Dibuka dengan pidato Oh Wan-soo, yang menjabat sebagai Duta Persahabatan UNICEF dari Korea Selatan, juga sebagai direktur Yayasan NOW, berfokus pada tugas kemanusiaan di Afrika yang juga mencari orang dermawan yang bisa mendanai aktivitas mereka. Disaat kariernya cemerlang dan kehidupan pribadi yang nampak indah, Oh Wan-Soo mendapatkan ancaman aksi terorisme dari ISIS, namun ia tak dibuat gentar olehnya.

Oh Wan-Soo pergi dari satu negara ke negara lain untuk mengumpulkan donasi dan membantu para penyintas anak dan perempuan dari kekerasan yang mereka alami. Termasuk pertemuannya dengan Prince Muhammad di New York yang akan berdonasi sebanyak 5 juta dollar untuk Nona Balak, penyintas perang dan kekerasan ISIS.

Setelah urusan di New York selesai, Oh Wan-soo dan pengawalnya pergi ke Manila, Filipina. Disana akan ada pesta perayaan Yayasan Now atas donasi yang diberikan oleh Prince Muhammad. Sebelumnya, Oh Wan-soo harus mengambil gaun juga perhiasan yang dibeli di Distrik Pertokoan Makati.

Manila, Filipina

Sebelum kembali masuk ke alur cerita, beberapa scene menyorot icon khas dari negara Filipina itu sendiri, termasuk bendera, kendaraan umum yang disebut jeepney, suasana perkotaan yang sibuk, juga beberapa percakapan dengan orang lokal Filipina dengan menggunakan bahasa Tagalog, yang menggambarkan bahwa syuting benar-benar dilakukan di Filipina.

Di sisi lain, terdapat Rain yang berperan sebagai Seo Do Yoon, sedang berada di sebuah kasino dan Sanggarloka Eight Star Fortune, tempat judi legal terbesar di Manila, ia terlihat mengamati sekelompok preman yang sedang membicarakan seorang pembunuh bayaran berinisial L, yang pernah membunuh seorang polisi Korea, Juhyuk, teman dari Seo Do Yoon.

Dalam penyamarannya Seo Do Yoon melihat adanya transaksi antara Tuan Park Kyungju, seorang senior kepolisian yang ia kenal, dengan preman Manila, kode percakapan mereka adalah "Toko Bunga".

Ucapan yang sama dikatakan pembunuh Juhyuk saat itu. Seo Do Yoon mundur dari kepolisian akibat rasa bersalah kepada Juhyuk, dan memilih untuk memecahkan misteri dibalik kematian temannya selama berbulan-bulan lamanya di Manila.

Kabarnya Pembunuh L akan mendatangi Distrik Pertokoan Makati, target lokasi selanjutnya, momen ini adalah kesempatan emas bagi Seo Do Yoon untuk bertemu pembunuh temannya tersebut. Di tempat yang sama, ada Wan-soo yang sedang membeli kalung berlian yang akan ia gunakan untuk pesta amal nanti.

Wan-soo sebagai target pembunuhan 

Tidak ada yang tahu, bahwa ternyata Wan-soo adalah target pembunuhan selanjutnya. Terjadi baku tembak antara pembunuh L dengan Do Yoon di area pertokoan dan air mancur, beberapa pegawai toko juga tertembak di tempat, beruntung ada Do Yoon yang sigap melindungi Wan-soo dan membawanya menjauh dari lokasi kejadian, untuk bersembunyi sementara di rumah Do Yoon.

Dalam perasaan kalutnya, Wan-soo merasakan keraguan atas kebaikan Do-yoon, setelah diyakinkan akhirnya ia mengerti dan memilih untuk mengikuti kemauan Do Yoon demi keselamatan Wan-soo. Setelah di rasa aman, Do Yoon memulangkan Wan-soo di kantor kedutaan Manila agar dapat melanjutkan jadwal sibuknya.

Kabar aksi penyelamatan Wan-soo oleh Do Yoon akhirnya sampai kepada Tuan Park, janji temu akhirnya dibuat sebagai bentuk ucapan terimakasih, tidak selesai sampai disitu, Do Yoon juga ditawari bergabung dengan Tuan Park sebagai pengawal pribadi Grup Hwain.

Agenda pesta amal pun tiba, semua bersiap dan berdandan rupawan termasuk Wan-Soo, setelah keluar dari kamar menuju ballroom, Wan-soo kaget akan kehadiran Do Yoon, orang asing yang telah menyelamatkannya beberapa hari lalu yang kini menjadi pengawal pribadinya.

Pengkhianatan terbesar sang suami

Pesta berlangsung meriah dan tidak kurang satu apapun, hingga Wan-soo mengetahui bahwa suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri yang bernama Tae-ra, bukannya marah Wan-soo hanya diam lalu pergi meninggalkan mereka dengan perasaan kecewa, dan memilih untuk menyendiri. Sepertinya Wan-soo sudah mengetahui perselingkuhan ini dari lama, tapi seolah diabaikan olehnya.

Dalam kesendiriannya, Wan-soo minum sampai mabuk, lagi-lagi Do Yoon membantu Wan-soo untuk mengantarnya sampai kamar hotel, sepertinya Wan-soo mulai timbul perasaan suka terhadap pengawalnya sendiri.

Akankah cinta terlarang benar terjadi antara Wan-soo dengan Do-yoon? Ataukah mereka mampu menepis perasaan itu dan hanya bersikap professional antara atasan dan bawahan? Dan motif apa yang membuat Do-yoon bergabung dengan Grup Hwain secara tiba-tiba?