Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Jadi Bridesmaid Sehari, Kerja Nyata atau Numpang Eksis Saja?

8 Juli 2024   19:52 Diperbarui: 8 Juli 2024   23:03 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Bridesmaid. (Freepik/Senivpetro)

Pernikahan kini, identik dengan adanya para bridesmaid, ya perempuan dengan seragam sama yang berada tidak jauh dari pengantin putri maupun berada di segala sudut tempat pernikahan berlangsung.

Sesuai dengan namanya, bridesmaid memiliki tugas utama untuk membantu dan membersamai pengantin perempuan selama acara, merapikan dan membantunya berjalan dengan wedding attire yang digunakan, menyiapkan makan dan minumnya, membawakan tisu ataupun kipas portable, juga membawakan handphone selama acara apabila ada panggilan mendesak. 

Hal ini baru saja terjadi beberapa hari lalu, dan meski terlambat "Saya ucapkan selamat atas pernikahanmu, kakak perempuanku, Nabela."

Kakak memilih beberapa bridesmaidnya termasuk saya, juga ada sanak saudara serta sahabat-sahabat terdekatnya, total ada sembilan orang, yang mana dari kami berbagi tugas di beberapa titik, tidak semua berkumpul di dekat pengantin perempuan. 

Mungkin tugas para bridesmaid di pernikahan kakak juga merangkap menjadi pagar ayu, jika di pernikahan adat jawa ada para gadis dengan seragam sama yang bertugas menunggu buku tamu, membagi kupon souvenir, mengarahkan tamu yang masuk dan mempersilakan duduk di kursi yang tersedia, juga bertanggung jawab di bagian penukaran kupon dengan souvenir yang ada.

Baik bridesmaid maupun pagar ayu, meskipun secara tugas berbeda, namun tentu keduanya sama-sama memiliki visi yang sama, yakni membantu kelancaran pernikahan kedua mempelai pengantin.

Potret Kedua Kakak dan Saya | Dokumen Pribadi
Potret Kedua Kakak dan Saya | Dokumen Pribadi

Do you want to be a Bridesmaid?

Setelah tanggal pernikahan ditetapkan, tentu sang pengantin mulai mengontak dan menawarkan kepada para sahabat dan sanak keluarganya, apakah di tanggal tersebut bisa dan berkenan menjadi bridesmaid pengantin, tentu banyak pertimbangan dari kedua belah pihak, catin perlu memberikan waktu untuk berpikir, namun tetap memberikan tenggat waktu.

Setelah dipastikan bisa dan berkenan menjadi bridesmaid di tanggal yang ditetapkan, maka calon pengantin perlu memikirkan fasilitas yang akan didapatkan oleh para bridesmaid nantinya, mulai dari seragam pakaian, dan juga makeup. 

Fasilitas untuk Bridesmaid 

Seragam para bridesmaid, menjadi identitas utama, bisa sewa atau beli kain yang nanti dijahitkan sesuai dengan ukuran masing-masing, disesuaikan saja dengan anggaran yang dimiliki oleh catin. Kedua hal tersebut tentu ada lebih kurangnya, namun setidaknya dapat memberikan yang terbaik untuk para bridesmaid.

Kalau sewa tentu lebih ekonomis dan simpel, meski kurangnya mungkin ada bridesmaid yang kurang menyukai model pakaian yang diberikan juga ukuran baju yang kurang pas di badan. Berbeda jika memberi kain yang nanti dapat dijahit dan modelnya disesuaikan dengan selera, catin tentu dapat memilih bahan kain yang lembut dan tidak panas demi kenyamanan.

Selain bahan pakaian, catin juga perlu menyesuaikan keserasian warna pakaian bridesmaid dengan wedding attire-nya, perlu juga mentaksir berapa potong meter yang diperlukan untuk masing-masing bridesmaid, tentu per orang membutuhkan potong kain yang berbeda disesuaikan dengan besar kecilnya tubuh.

Alangkah baiknya, sebelum membeli kain bisa dipastikan terlebih dahulu beberapa opsi model baju yang diinginkan dan bertanya secara personal per masing-masing orang yang akan dijadikan bridesmaid, untuk satu dress atau kebaya atas-bawah perlu berapa potong meter kain yang dibutuhkan.

Sedikit kesalahan sempat terjadi pada beberapa bridesmaid kakak, ada sekitar 3 orang yang merasa kurang atas kain yang diberikan, para bridesmaidnya sengaja tidak memberi tahu kakak, karena merasa tidak enak dan memilih untuk diam saja, akhirnya mereka membeli kain kombinasi sendiri untuk dress mereka, dan baru ketahuan saat hari H.

Selain pakaian bridesmaid yang perlu diperhatikan, calon pengantin juga perlu memikirkan make-up yang akan digunakan para bridesmaid di hari-H, apakah memanggil MUA atau memberikan set peralatan make-up sendiri seperti moisturizer, sunscreen, primer, bedak, lipstick, dan sebagainya.

Tentu simpelnya, cukup panggil MUA, tidak perlu repot belanja, hanya bayar jasa saja. Pertimbangan lain adalah tentu kemudahan para bridesmaid saat hari-H, agar tenaga bisa dihemat untuk mendampingi sang pengantin selama acara berlangsung.

Sepengalaman keluarga kami, kakak dan ibu sengaja membooking 2 MUA, satu MUA khusus pengantin dan orangtua pengantin, dan satu MUA lagi untuk para bridesmaid, penerima tamu, juga keluarga perempuan dari ibu dan ayah pengantin.

Keduanya juga memiliki basecamp berbeda, MUA pengantin ada di rumah sendiri dan MUA para bridesmaid dan keluarga berada di rumah tetangga terdekat, hal ini dilakukan agar acara bisa dilaksanakan tepat waktu sesuai rundown dan tetap khidmat.

Masalah pakaian dan make-up selesai, para bridesmaid juga membutuhkan stamina selama acara berlangsung, tuan rumah perlu menyiapkan sarapan pagi sebelum acara dimulai, memberikan air mineral dan snack di titik tugas mereka, juga perlu memberikan waktu untuk para bridesmaid bergantian off tugas untuk makan siang, hal ini memang perlu dikomunikasikan antara tuan rumah dan para bridesmaidnya.

Tugas Bridesmaid 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa tugas bridesmaid juga pagar ayu sepertinya melebur menjadi satu dalam acara pernikahan kakak, kalau saya sendiri sudah bertugas bahkan berbulan-bulan sebelum acara, memang tugasnya hanya membantu, karena segala konsep acara juga budget pernikahan dikepalai oleh kakak dan suaminya, juga ibu.

Mulai dari merangkai wedding invitation sekaligus membuat sticker nama para tamu, membungkus seribu souvenir yang akan diberikan sebagai kenang-kenangan, membuat kupon souvenir sebagai alat barter, juga buku tamu yang akan terisi oleh identitas para tamu yang hadir.

Lalu apa tugas saya saat hari H acara? 

Saya diamanahi sebagai penanggungjawab souvenir, memastikan semua tamu mendapat souvenir dari barter kupon, setiap satu amplop yang dimasukkan di kotak angpau di bagian penerima tamu, akan mendapat satu kupon yang nanti ditukarkan di pos akhir, pos souvenir, tempat saya bertugas, bersama 3 bridesmaid lainnya.

Tantangan di pos souvenir adalah ada beberapa kelompok tamu spesial, tamu jauh yang dekat dengan keluarga maupun kedua mempelai pengantin, tentu memiliki jatah souvenir yang berbeda, ada tambahan kue juga box makan siang yang dapat digunakan sebagai bekal selama perjalanan.

Selain itu, tamu spesial ini juga biasanya memiliki jumlah rombongan yang banyak, pemberian souvenir sekaligus kue dan box makan siang langsung dibawakan menuju bus maupun mobil rombongan yang dibantu oleh bapak-bapak utusan tuan rumah, hal ini tentu membutuhkan komunikasi antara ketua rombongan dan tim saya agar semua tamu mendapatkan jatahnya.

Berbeda tugas dengan bridesmaid yang berasal dari sahabat kakak, mereka lebih diberi tugas menjaga kedua pasang pengantin, 3 orang jumlahnya, sengaja diberikan tempat duduk di dekat panggung pernikahan, agar sewaktu-waktu mereka dapat berkomunikasi satu sama lain.

Tugasnya seperti saat pengantin membutuhkan air putih, maupun camilan pengganjal perut di tengah-tengah acara berlangsung, juga untuk mengkomunikasikan kepada pos penjaga souvenir, siapa saja tamu spesial yang akan segera pergi meninggalkan acara untuk nantinya mendapat spesial souvenir.

Dua orang bridesmaid terakhir, berjaga di pos penerima tamu, mengarahkan tamu untuk mengisi identitas, memasukkan amplop pada kotak angpau, memberikan kupon souvenir, juga mempersilahkan tamu untuk dapat duduk di kursi kosong yang tersedia.

Evaluasi sebagai bridesmaid

Dalam sebuah acara, komunikasi memang penting dan diperlukan, agar masing-masing memiliki peran dan paham akan tugas yang diberikan. Apalagi jika mengharuskan untuk bekerja sama dengan beberapa lintas usia, tidak seumuran lagi, ada yang lebih tua bahkan lebih muda dari kita, tidak sama seperti saat masa-masa kepanitaan di kampus, yang mayoritas adalah teman sendiri.

Bridesmaid juga termasuk ke dalam kepanitiaan acara pernikahan, sehingga memerlukan setidaknya sekali musyawarah tatap muka, untuk memberikan masing-masing pandangan apa yang harus dilakukan saat hari H acara. Siapa saja yang bertugas untuk menjadi bridesmaid, dan siapa saja yang bertugas ganda menjadi bridesmaid sekaligus pagar ayu.

Saat itu, para bridesmaid tidak pernah melakukan musyawarah, bahkan pembagian jobdesk dibagi saat pagi hari sebelum make-up dimulai. Saat itu, saya dan kakak memang sudah memplotting siapa saja yang bertugas di titik pos tertentu, tanpa bertanya akan kesediaannya. Untung saja, semua berkenan di posisi masing-masing.

Kami juga tidak memiliki grup komunikasi sendiri di Whatsapp, sehingga harus personal chat satu per satu untuk saling bertukar kendala, belum lagi jika nada dering handphone yang tidak terdengar. Juga saat kedatangan tamu spesial, yang mana pos souvenir harus diberi kode terlebih dahulu dari pos penerima tamu akan kehadirannya, untuk persiapan spesial souvenir dengan menyebutkan ciri orang dan warna pakaiannya.

Satu hal lagi yang kurang, yang mengakibatkan kami, sembilan bridesmaid, tidak bisa foto full team akibat tamu yang terus berdatangan dan tidak bisa meninggalkan pos secara bersama-sama hingga acara selesai. Meski hectic, namun acara tersebut berjalan lancar dengan izin Allah. Alhamdulillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun