Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Refleksi dari Kesakitan dan Kematian Kucing Kesayangan

23 Juni 2024   06:18 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:55 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kucing Sakit | housesitmatch.com

Ada sebuah mitos bahwa kucing memiliki sembilan nyawa, sebenarnya mitos tersebut hanya mengacu pada keadaan tertentu saja, misalnya kucing beberapa kali selamat dari maut saat mencoba menyebrangi jalan raya, atau saat kucing berhasil selamat setelah mendarat dari ketinggian.

Kenyataannya tidak semua kucing memiliki keberuntungan yang sama.

Beberapa kali juga, saya mengalami sendiri kesakitan bahkan kematian dari kucing kesayangan dengan berbagai penyebab, ada yang meninggal akibat tertabrak, ada yang sakit akibat serangan kucing liar, meninggal karena terjangkit virus mematikan yang bersifat akut, dan bahkan akibat keracunan tikus obatan yang niatnya hanya untuk dibuat mainan.

Cukup berat bagi saya untuk dapat menuangkan tragedi ini menjadi sebuah diary, namun tetap berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi cat lover lain sebagai pembelajaran bersama. 

Berikut ada beberapa pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat kucing Anda sakit, juga merupakan hasil rangkuman dari beberapa dokter hewan yang pernah menangani kucing saya. Semoga ada manfaatnya.

Kenali Tanda Kucing Sakit

Tanda paling nampak dari kucing sakit adalah berasal dari perilakunya, kucing akan terlihat lemah dan memiliki jam tidur lebih panjang dari biasanya. Kucing juga akan mengalami penurunan nafsu makan dan tidak berselera untuk aktif diajak bermain bersama.

Ilustrasi Kucing Sakit | housesitmatch.com
Ilustrasi Kucing Sakit | housesitmatch.com

Empat aspek tersebut penting untuk diperhatikan, karena tanda inilah yang pertama kali muncul jika kucing terindikasi sakit, diluar gejala klinis seperti muntah, pup cair, demam, dan sebagainya.

Sebagai pemilik penting untuk menerapkan kebiasaan harian untuk kucing agar nantinya ketika ada perbedaan perilaku dapat segera dikenali dan ditindak lanjuti. Contohnya, kucing-kucing saya menerapkan makan sebanyak 2 kali sehari diluar snack, di pagi pukul 04.00 WIB dan sore pukul 15.00 WIB.

Pada kedua jam tersebut, kucing-kucing di rumah sudah hafal dan berkumpul, bahkan terkadang tidak perlu saya gaungkan panggilan makan lagi pada mereka. Dari sini saya bisa mengetahui siapa saja yang absen ataupun telat datang untuk kemudian saya cari keberadaannya dan alasan mengapa bisa telat hadir, apakah karena masalah sepele atau cukup serius.

Selain tanda dari tingkah laku sehari-hari yang bisa diamati, ada tanda lain yang juga yang perlu diperhatikan secara teliti, dan menambah kuat dugaan kucing terindikasi sakit, yakni adanya tanda klinis. 

Seperti demam, saat suhu tubuh kucing lebih dari 39 derajat C, bisa dicek menggunakan bantuan termometer digital yang dimasukkan pada anus kucing ataupun hanya dengan palpasi pada tubuhnya untuk merasakan adanya kenaikan suhu tubuh atau tidak.

Tanda lain, misalnya jika kucing sedang menderita cacingan atau masalah pada saluran pencernaannya, maka pup/muntah yang dikeluarkan biasanya akan mengandung cacing, pup cair, bahkan sampai muntah, yang menyebabkan kucing lemas dan nafsu makan berkurang.

Masukkan Kandang dan Isolasi dari Kucing Lain 

Jika Anda sudah mengetahui bahwa ada yang berbeda dari tingkah laku kucing Anda, sebaiknya Anda harus memasukkan kucing tersebut pada kandang dan diisolasi dari kucing-kucing lain, jika memelihara lebih dari satu kucing.

Penting juga untuk memisahkan mereka pada ruangan berbeda, karena dapat menekan proses penyebaran semaksimal mungkin akibat virus yang mungkin sudah terinfeksi pada salah satu kucing di rumah. 

Tidak hanya kandang yang perlu diperhatikan, alat makan seperti tempat minum dan makan, juga perlu dibedakan antara kucing sehat dan kucing yang terindikasi sakit.

Kucing yang sakit cenderung sembunyi dari keramaian, bahkan dari pemilik yang biasa merawatnya, dikhawatirkan jika tidak dikandangkan kucing akan terus sembunyi bahkan hingga keluar rumah hingga ajal menjemputnya. Manfaat memasukkan kucing pada kandang, selain menekan penularan juga dapat melihat perkembangan dari kucing yang sakit.

Berikan Makan dan Minum Teratur 

Tidak jarang kucing yang mengalami sakit akan susah untuk diberikan makan, hingga kucing akan kehilangan banyak berat badan, dan jika dibiarkan akan berujung pada kematian. Oleh karena itu, seorang pengadopsi harus siaga untuk rutin memberikan makan dan minum pada kucing.

Saya diberikan salah satu trik oleh dokter hewan langganan saat memberi makan kucing yang sedang sakit, yakni dengan menggunakan spuit (tanpa jarum suntik), tentu makanan yang digunakan adalah jenis dari wet food lembut yang mudah untuk disedot melalui spuit, banyak jenis wet food yang bisa ditemukan dan bisa disesuaikan dengan gejala si kucing.

Tantangan selanjutnya adalah menemukan posisi nyaman saat proses pemberian makan, baik bagi si kucing maupun pengadopsi. Bisa dilakukan oleh dua orang, yang satu memegang tubuh kucing dan satu lagi menyuapinya dengan menggunakan spuit pelan-pelan.

Bisa juga menyuapi sendirian, dengan posisi kuncian, kucing berada di depan membelakangi pengadopsi, tangan kanan memegang spuit untuk menyuapi, tangan kiri digunakan untuk membuka mulut kucing. 

Posisi ini berguna saat kucing mencoba melarikan diri, namun akhirnya terhalang karena ada tubuh kita sebagai pengunci di segala arah sebagai penghambatnya.

Selain itu, posisi kepala kucing juga perlu diperhatikan, agar setelah disuapi wet food dapat ditelan oleh kucing, buat kepala kucing sedikit mendongak ke atas untuk mengurangi wet food yang jatuh. Selain itu, diusahakan pemberian makan lewat spuit masuk ke dalam mulut, jangan hanya di tepian bibir saja.

Berikan Multivitamin dan Sediaan Obat

Mungkin sudah banyak jenis dan merk multivitamin yang bisa ditemukan baik secara online maupun offline. Ada yang bentuknya cair ada juga yang berbentuk seperti gel, bisa langsung diberikan melalui mulut kucing ataupun dicampurkan pada makanan dan minumannya.

Multivitamin ini berguna untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang mungkin belum lengkap dari asupan makannya sehari-hari. Selain itu, multivitamin juga berfungsi sebagai pemerkuat daya tahan tubuh kucing. 

Oleh karena itu, anjuran pemberian multivitamin tidak hanya ketika kucing sedang mengalami sakit, namun sebagai pencegahan dapat diberikan secara rutin.

Obat-obatan generik untuk kucing juga banyak dijual di market place, bisa disesuaikan dengan gejala yang ada, tentu baiknya beli obat sesuai resep dokter hewan atau paling tidak menggunakan obat khusus binatang, bukan obat untuk manusia, yang secara kandungan dan dosis berbeda.

Hubungi Dokter Hewan dan Buat Janji

Keempat poin tersebut adalah langkah-langkah pertolongan pertama pada kucing sakit, jika mungkin Anda masih berhalangan untuk membawanya ke dokter hewan. Namun, ada baiknya segera periksakan kucing Anda, agar bisa segera ditangani dan diberikan perawatan.

Biasanya dokter hewan akan bertanya mengenai identitas kucing Anda, baik nama, jenis kelamin, dan umurnya. Kemudian probing lebih lanjut mengenai gejala awal sampai saat di bawa ke klinik, untuk dapat menemukan diagnosis yang sesuai. Ada baiknya Anda sebagai pemilik dapat memberikan gambaran yang jelas tanpa menutup-nutupi.

Selain kucing dapat segera ditangani dengan tepat, saat itulah pengetahuan pengadopsi akan proses merawat kucing bertambah, biasanya dokter akan memberikan anjuran dan tips yang mungkin belum dilakukan oleh pengadopsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun