Selain tanda dari tingkah laku sehari-hari yang bisa diamati, ada tanda lain yang juga yang perlu diperhatikan secara teliti, dan menambah kuat dugaan kucing terindikasi sakit, yakni adanya tanda klinis.Â
Seperti demam, saat suhu tubuh kucing lebih dari 39 derajat C, bisa dicek menggunakan bantuan termometer digital yang dimasukkan pada anus kucing ataupun hanya dengan palpasi pada tubuhnya untuk merasakan adanya kenaikan suhu tubuh atau tidak.
Tanda lain, misalnya jika kucing sedang menderita cacingan atau masalah pada saluran pencernaannya, maka pup/muntah yang dikeluarkan biasanya akan mengandung cacing, pup cair, bahkan sampai muntah, yang menyebabkan kucing lemas dan nafsu makan berkurang.
Masukkan Kandang dan Isolasi dari Kucing LainÂ
Jika Anda sudah mengetahui bahwa ada yang berbeda dari tingkah laku kucing Anda, sebaiknya Anda harus memasukkan kucing tersebut pada kandang dan diisolasi dari kucing-kucing lain, jika memelihara lebih dari satu kucing.
Penting juga untuk memisahkan mereka pada ruangan berbeda, karena dapat menekan proses penyebaran semaksimal mungkin akibat virus yang mungkin sudah terinfeksi pada salah satu kucing di rumah.Â
Tidak hanya kandang yang perlu diperhatikan, alat makan seperti tempat minum dan makan, juga perlu dibedakan antara kucing sehat dan kucing yang terindikasi sakit.
Kucing yang sakit cenderung sembunyi dari keramaian, bahkan dari pemilik yang biasa merawatnya, dikhawatirkan jika tidak dikandangkan kucing akan terus sembunyi bahkan hingga keluar rumah hingga ajal menjemputnya. Manfaat memasukkan kucing pada kandang, selain menekan penularan juga dapat melihat perkembangan dari kucing yang sakit.
Berikan Makan dan Minum TeraturÂ
Tidak jarang kucing yang mengalami sakit akan susah untuk diberikan makan, hingga kucing akan kehilangan banyak berat badan, dan jika dibiarkan akan berujung pada kematian. Oleh karena itu, seorang pengadopsi harus siaga untuk rutin memberikan makan dan minum pada kucing.
Saya diberikan salah satu trik oleh dokter hewan langganan saat memberi makan kucing yang sedang sakit, yakni dengan menggunakan spuit (tanpa jarum suntik), tentu makanan yang digunakan adalah jenis dari wet food lembut yang mudah untuk disedot melalui spuit, banyak jenis wet food yang bisa ditemukan dan bisa disesuaikan dengan gejala si kucing.
Tantangan selanjutnya adalah menemukan posisi nyaman saat proses pemberian makan, baik bagi si kucing maupun pengadopsi. Bisa dilakukan oleh dua orang, yang satu memegang tubuh kucing dan satu lagi menyuapinya dengan menggunakan spuit pelan-pelan.
Bisa juga menyuapi sendirian, dengan posisi kuncian, kucing berada di depan membelakangi pengadopsi, tangan kanan memegang spuit untuk menyuapi, tangan kiri digunakan untuk membuka mulut kucing.Â