Semua berawal dari hadiah jam milik Im Sol yang sengaja dibeli untuk Seon Jae saat pertemuannya nanti di konser Eclips. Sore itu, Im Sol dengan semangat bersiap mengenakan pakaian terbaiknya untuk bertemu dengan sang idola.
Sesampainya di tempat konser, Im Sol mendapatkan panggilan wawancara kerja, ia pun memutuskan untuk pergi sebentar menyanggupinya, namun hasilnya Sol ditolak karena keterbatasan fisik yang dimiliki, Sol mencoba tetap tegar dan kembali ke tempat konser meski telat akibat kemacetan panjang.
Lagi-lagi kesialan menghampiri Sol, tiket konser yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari ternyata jatuh saat perjalanan sepulang wawancara kerja. Alhasil Sol hanya bisa menyaksikan konser di luar ruangan sambil mendengarkan music yang terdengar hingga luar.
Selesai konser, handphone Sol jatuh dan mati layar, akibat berdesakan dengan pengunjung lain. Malam itu, bertepatan dengan salju pertama turun, Sol mencoba pergi ke halte bus menggunakan kursi roda otomatisnya. Namun ketika di tengah perjalanan, kursi rodanya mati tepat di tengah jembatan, karena kehabisan daya.Â
Saat itu, Seon Jae bersama supirnya melintasi jalan yang sama dengan Sol, Seon Jae melihat seorang gadis sendirian di tengah turunnya salju, kemudian ia turun dan membawakan payung untuknya. Im Sol terpesona akan ketampanan dan kebaikan Seon Jae, ia beruntung bisa bertemu secara langsung dan memberikan permen kesukaan Seon Jae.
Seon Jae pun menawarkan tumpangan, namun ternyata teman Seon Jae, Hyun Ju, datang lebih dulu. Pertemuan singkat itu, sangat berkesan bagi Sol.
Mengusung Konsep Time Travel
Tidak berlangsung lama setelah keduanya bertemu, Sol dikagetkan dengan kabar Seon Jae yang meninggal akibat tenggelam di kolam renang, ia dilarikan ke rumah sakit Universitas Hanguk. Menurut berita yang beredar, Seon Jae bunuh diri akibat depresi.
Mendengar kabar tersebut, tanpa pikir panjang Sol pun pergi ke RS Universitas Hanguk untuk memastikan, namun di tengah perjalanan, jam tangan yang akan diberikan kepada Seon Jae terjatuh di Sungai. Sol kemudian mencoba menyelamatkan jam tangan tersebut, meski susah payah dan penuh air mata.Â
Hal di luar nalar terjadi saat pukul 00.00 tepat di tanggal 01 Januari 2023, saat Sol tidak sengaja menekan salah satu tombol jam tangan, ia tersadar sudah berada di ruang kelas terdahulunya, kelas 3 SMA.
Sol cukup kebingungan, namun di lain sisi, ia gembira karena kembali mendapatkan kedua kaki sehat yang bisa berjalan hingga berlari. Ia dengan singkat mengartikan bahwa ini semua adalah mimpi sesaat. Tanpa berpikir lama, Sol lari ingin menemukan Seon Jae, dan benar saja, Sol menemukan Seon Jae muda berumur 19 tahun, ia masih hidup dengan tubuh sehatnya.
Ada satu kekurangan dari time travel yang dimiliki Sol, ia tidak dapat memberitahu apa yang terjadi di masa depan, seolah-olah dunia menjadi diam saat Sol mengucapkan kalimat tentang masa depan.