Sang adik merasa bersalah dan selalu terlihat murung, ia merasakan kehilangan satu-satunya anggota keluarganya, karena mereka tinggal di sebuah panti asuhan sejak bayi. Akhirnya mereka dipertemukan kembali di studio foto dan berpamitan untuk terakhir kalinya.
Kisah Han Bom dan Nenek
Sejak kecil sampai usia Han Bom yang akan menginjak 30 tahun, ia dirawat oleh neneknya, karena kematian kedua orang tua Han Bom. Nenek Han Bom adalah penjual tteobokki serta kue beras lainnya di kedai tepi Sungai Han.
Sang nenek cukup keras dalam mendidik Han Bom, bahkan ia menyewakan rumah atapnya dan harus dibayar oleh Han Bom, meski ia adalah cucu satu-satunya. Bahkan sang nenek mengusirnya dan memberikan rumah atapnya kepada penghuni baru Seo Ki Joo, karena Han Bom menunggak beberapa bulan.
Sang nenek telat menyadari bahwa Han Bom memiliki satu rahasia, Han Bom merasa bersalah seumur hidupnya akan kasus kliennya terdahulu, yang membuat kliennya mengakhiri hidupnya sendiri, dan Han Bom dicap sebagai seorang pembunuh. Han Bom harus dipecat dari kantor kejaksaan dan mendapatkan kesulitan dalam mencari pekerjaan baru.
Mengetahui fakta tersebut, nenek Han Bom pergi ke Kantor Kejaksaan dan meminta maaf atas kesalahan cucunya kepada ketua kejaksaan, agar ia dapat diterima kerja kembali, namun usahanya tersebut membawanya pada ajalnya. Nenek Han Bom jatuh terpeleset saat akan menaiki bus dan dinyatakan meninggal akibat serangan jantung.
Han Bom dan nenek mengenang hari terakhir bersama dengan melihat festival cherry blossom yang Han Bom buat bersama Seo Ki Joo dan timnya. Yang mana Nenek Han Bom tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, ia selalu hidup berhemat dan sederhana, demi masa depannya bersama cucunya.
Berikut adalah beberapa kisah mengharukan dari para klien Seo Ki Joo, akankah nantinya Seo Ki Joo berhasil melawan kutukan mengerikannya yang akan menimpa dirinya di usia 35 tahun? Ataukah ia akan bernasib sama seperti para pendahulunya? dan akankah kedua tokoh utama berhasil menemukan kebahagian dalam hidupnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H