Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Midnight Studio", Momen Terakhir Para Mendiang yang Penuh Haru

4 April 2024   15:44 Diperbarui: 7 April 2024   18:58 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang adik merasa bersalah dan selalu terlihat murung, ia merasakan kehilangan satu-satunya anggota keluarganya, karena mereka tinggal di sebuah panti asuhan sejak bayi. Akhirnya mereka dipertemukan kembali di studio foto dan berpamitan untuk terakhir kalinya.

Kisah Han Bom dan Nenek

Sejak kecil sampai usia Han Bom yang akan menginjak 30 tahun, ia dirawat oleh neneknya, karena kematian kedua orang tua Han Bom. Nenek Han Bom adalah penjual tteobokki serta kue beras lainnya di kedai tepi Sungai Han.

Sang nenek cukup keras dalam mendidik Han Bom, bahkan ia menyewakan rumah atapnya dan harus dibayar oleh Han Bom, meski ia adalah cucu satu-satunya. Bahkan sang nenek mengusirnya dan memberikan rumah atapnya kepada penghuni baru Seo Ki Joo, karena Han Bom menunggak beberapa bulan.

Sang nenek telat menyadari bahwa Han Bom memiliki satu rahasia, Han Bom merasa bersalah seumur hidupnya akan kasus kliennya terdahulu, yang membuat kliennya mengakhiri hidupnya sendiri, dan Han Bom dicap sebagai seorang pembunuh. Han Bom harus dipecat dari kantor kejaksaan dan mendapatkan kesulitan dalam mencari pekerjaan baru.

Mengetahui fakta tersebut, nenek Han Bom pergi ke Kantor Kejaksaan dan meminta maaf atas kesalahan cucunya kepada ketua kejaksaan, agar ia dapat diterima kerja kembali, namun usahanya tersebut membawanya pada ajalnya. Nenek Han Bom jatuh terpeleset saat akan menaiki bus dan dinyatakan meninggal akibat serangan jantung.

Han Bom dan nenek mengenang hari terakhir bersama dengan melihat festival cherry blossom yang Han Bom buat bersama Seo Ki Joo dan timnya. Yang mana Nenek Han Bom tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, ia selalu hidup berhemat dan sederhana, demi masa depannya bersama cucunya.

Berikut adalah beberapa kisah mengharukan dari para klien Seo Ki Joo, akankah nantinya Seo Ki Joo berhasil melawan kutukan mengerikannya yang akan menimpa dirinya di usia 35 tahun? Ataukah ia akan bernasib sama seperti para pendahulunya? dan akankah kedua tokoh utama berhasil menemukan kebahagian dalam hidupnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun