Mungkin banyak persyaratan administrasi yang harus dilengkapi oleh pelamar baik itu saat akan melanjutkan jenjang pascasarjana maupun saat melamar pekerjaan di suatu instansi tertentu, termasuk dalam kemampuan berbahasa, utamanya bahasa Inggris.
Biasanya skor minimal yang kerap diterapkan suatu instansi adalah sekurang-kurangnya memiliki skor TOEFL ITP 500, tentu lembaga yang mengeluarkan sertifikat juga tidak sembarangan, harus memiliki izin resmi bekerja sama dengan lembaga ETS di Amerika serikat.
Baru-baru ini saya juga telah menyelesaikan ujian TOEFL ITP saya, meskipun belum puas akan skornya, tapi saya cukup bersyukur karena sudah melewati batas standar, yakni diatas 500, dan akan terus akan saya tingkatkan untuk ujian berikutnya.
Tentu sambil menabung, karena biaya tes TOEFL ITP cukup merogoh kocek, kalau saya kemarin harus membayar sebesar 575.000 dan setelah ujian selesai, langsung mendapatkan unofficial report test, kemudian untuk sertifikat resmi hardfilenya akan dikirim via pos dalam 14 hari kerja.
Berikut adalah beberapa persiapan yang saya lakukan untuk mengikuti tes TOEFL ITP di rumah.
Persiapan MateriÂ
Soal TOEFL ITP memiliki 3 jenis tes yakni ada listening 50 soal dengan waktu 35 menit, lalu structure 40 soal dengan waktu 25 menit, dan terakhir ada reading 50 soal dengan waktu 55 menit. Sehingga memang perlu manajemen waktu yang baik serta sering-seringlah dalam berlatih.
Berlatih bisa dilakukan dengan cara mengikuti Try Out TOEFL secara gratis yang biasanya diadakan oleh lembaga kursus tertentu ataupun dengan latihan mandiri melalui youtube maupun  menggunakan buku preparation TOEFL namun tetap diberi batasan waktu yang telah diatur di handphone. Agar kita terbiasa mengerjakan soal dalam waktu yang terbatas.
ListeningÂ
Sebetulnya saya termasuk lemah dalam soal listening, karena saat SMP-SMA saya merasa tidak pernah mendapatkan ujian listening bahasa Inggris, dan hanya berfokus pada structure dan reading, namun lagi-lagi tingkatan SMA tidak bisa disamakan dengan tingkat lanjut, tentu dari segi vocabulary pun lebih susah.
Dalam soal listening, masih dibedakan menjadi 3 bagian, yakni sebagai berikut :
Part A (Short Conversation)
Part A adalah percakapan singkat antara dua orang biasanya antara laki-laki dan perempuan, satu bertanya dan satu lagi menjawab pertanyaan, selalu seperti itu polanya. Part A ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih mudah daripada part B maupun C. Sehingga saran saya, Anda harus benar-benar fokus dan mengambil kesempatan emas ini.
Tipsnya adalah fokus pada orang kedua, karena jawaban bisa ditemukan di percakapan orang kedua, namun tetap perhatikan percakapan pertama agar nyambung dan memahamkan. Saat recording mulai diputar, mata harus fokus pada jawaban pertanyaan, setidaknya secara garis besar tahu apa yang akan speaker bicarakan.
Biasanya pilihan jawaban A,B,C,D yang tersedia pun juga masih mengecoh, pilihan jawaban benar biasanya adalah sinonim (memiliki arti sama) dari apa yang diucapkan oleh speaker kedua. Sehingga carilah jawaban/kosakata yang berbeda dari yang didengarkan, dan hindari jawaban yang mirip dengan apa yang didengarkan.
Jika masih ragu, tetaplah pilih salah satu jawaban, karena tidak ada pengurangan nilai, jika salah dalam menjawab, siapa tahu lagi mujur.
Part B (Long Conversation)
Part B adalah long conversation, masih sama model percakapan dua orang antara laki-laki dan perempuan, namun versi lebih panjang, setidaknya ada 3 lebih percakapan timbal balik antara kedua speaker. Untuk soal part B ini terdapat 8 soal.Â
Dalam satu recorder memuat 4 jawaban pertanyaan, yang masing-masing jawaban bisa ditemukan secara berurutan dari awal hingga akhir, tidak diacak. Sehingga saat recording sudah mulai diputar, harus mencermati pilihan jawaban yang ada dan menerka-nerka kemungkinan jawaban yang sesuai. Kalau perlu bisa mencoret-coret di scratch paper (sesuai ketentuan), yang akan dibahas di poin ke-5.
Part C (Monologue)
Part C adalah pamungkas dari soal listening, meski merupakan soal paling sulit diantara part A dan B, namun kita harus tetap memerhatikan dan berusaha menjawabnya, karena lagi-lagi tidak ada pengurangan soal yang salah.
Part C berisi monologue atau pidato, dilakukan oleh satu orang yang bicara. Dalam part C terdapat 12 soal yang terbagi menjadi 3 recording, yang masing-masing recording memuat 4 jawaban pertanyaan. Â
Memang kuncinya adalah sering berlatih, mungkin yang biasanya kita lihat film barat masih menggunakan sub Indo, mulailah dengan tanpa subtitle atau dengan subtitle Inggris, agar telinga terbiasa dengan percakapan bahasa inggris, ataupun dengan cara lain yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
Structure and Written ExspressionÂ
Mungkin saat SMA kita sudah dikenalkan dengan beberapa materi dasar dari soal-soal structure, ada tenses, article, plular dan singular noun, dan beberapa ketentuan subjek, predikat, dan objek, hingga mungkin ada beberapa materi baru seperti reduce clause dan inversi.
Soal structure terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan written expression mencari jawaban yang salah dalam sebuah kalimat yang terdiri dari 25 soal. Keduanya memiliki waktu pengerjaan hanya sebesar 25 menit saja.
Sehingga selain perlu manajemen waktu, juga dibutuhkan ketelitian. Jika ditemukan soal yang sulit, lewati terlebih dahulu, atau jawab secara asal untuk menghemat waktu dan kembali lagi jika semua soal sudah selesai terjawab. Â
ReadingÂ
Reading SMA dengan reading setingkat TOEFL ITP jelas berbeda tingkatan, memang secara garis besar sama pertanyaannya, mencari ide pokok, sinonim vocabulary, pronoun merujuk pada subjek yang mana, mencari jawaban implisit dan eksplisit dari passage yang ada dan lain sebagainya.
Namun tentu vocabulary dalam masing-masing passage sangat menantang, perlu pendalaman vocabulary dengan banyak-banyak latihan soal, dan perlu siap sedia membawa kamus dimanapun dan kapanpun.
Dalam soal reading terdapat 50 butir soal dan diberikan waktu sebanyak 55 menit. Satu passage memeiliki 10 pertanyaan, sehingga di total ada 5 passage topik yang berbeda, dan masing-masing passage terdiri dari 4-5 paragraf yang cukup menguras waktu dalam memahaminya.
Sedikit tipsnya adalah baca soalnya dan pahami apa yang diperintahkan kemudian baru membaca passagenya, secara skrining. Atau mungkin jika itu adalah soal sinonim, yang sama sekali tidak tahu artinya, bisa dibaca dahulu kalimat sebelumnya.
Sumber Belajar Materi Tes TOEFL
Rekomendasi Buku Pedoman TOEFL ITP
Longman Preparation Course Deborah Phillips
Bisa beli di e-commerce dengan harga terjangkau, seingat saya harganya 55.000 sudah extra recording listening yang dikirim ke email yang dicantumkan saat pembelian. Namun juga bisa memilih beli CD berbayar.
Secara keseluruhan bukunya lengkap ada materi di setiap skill dan juga latihan soal setiap materi, selain itu juga ada kunci jawaban di lembar terakhir yang dapat digunakan untuk mencocokkan sejauh mana tingkat keberhasilan kita dalam belajar. Soal latihan juga banyak, ada pretest, latihan soal per skill, post test, dan 5 paket complete test.
Rekomendasi Channel Belajar TOEFL di YoutubeÂ
Yanto Tanjung
Beliau adalah dosen bahasa Inggris di UNJA, sehingga tidak perlu diragukan lagi keakuratan materi yang diberikan, penjelasan santai dan tidak kecepetan. Juga seringkali diberikan beberapa tips dan trik menjawab soal baik listening, structure, dan reading.
Dalam channel beliau ada banyak playlist baik mengenai structure, listening, maupun reading, yang bisa ditonton dimana saja dan kapan saja. Di dalam channel ini materi structure diajari mulai dari 0, fokus beliau adalah mengajari penonton youtube nya dari yang semula tidak tahu menjadi tahu.
Dalam channel ini juga ada Latihan soalnya namun tidak diberikan batasan waktu, karena sekali lagi, fokus beliau adalah dengan melakukan pemahaman bahasa kepada para penonton youtube nya.
Satu hal yang paling saya sukai adalah satu video yang diupload memiliki durasi singkat, sehingga tidak mudah bosan, namun tetap harus ditargetkan sehari harus selesai beberapa video.
Berikut channel youtube Yanto Tanjung:
Adrian Permadi
Beliau juga memiliki latar belakang sebagai dosen bahasa Inggris di universitas negeri di Bandung. Fokus beliau adalah membahas soal dan memberikan batasan waktu bagi pembelajar youtubenya dalam mengerjakan soal-soalnya, penjelasan singkat dan padat, cocok bagi yang tidak suka pembahasan bertele-tele. Â
Saran saya jika ingin belajar structure dari awal bisa dimulai dengan belajar di youtube Pak Yanto Tanjung juga dibarengi dengan buku pegangan TOEFL Preparation Course, setelah keduanya tuntas, bisa banyak-banyak latihan soal di youtube Pak Adrian Permadi, untuk melatih pemahaman saat waktu pengerjaan yang terbatas. Â Â
Berikut link channel youtube Adrian Permadi: Â
Untuk poin-poin selanjutnya utamanya terkait dengan persiapan teknis Tes TOEFL ITP akan saya sambung dengan artikel selanjutnya. Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H