Saya juga pernah merasakan di posisi sebagai anak yang masih dibiayai uang pendidikan sarjananya atau yang biasa dikenal dengan UKT (uang kuliah tunggal) oleh orang tua, saya dulu mengenyam pendidikan sarjana di salah satu kampus PTN di Jawa Timur dengan UKT golongan 4, yakni sebesar 9.500.000 yang harus dibayarkan tiap enam bulan sekali.
Untungnya, saya masuk lewat jalur SBMPTN waktu itu, sekarang namanya SNBT, sehingga tidak dikenai uang pangkal atau uang gedung saat pertama kali daftar ulang. Sehingga orang tua hanya perlu memikirkan biaya hidup saya tiap bulannya dan besar UKT yang harus dibayarkan tiap enam bulan sekali.
Jujur waktu itu, saya cukup berat dan merasa kasihan kepada orang tua akan besarnya UKT yang saya terima, karena bagi keluarga saya UKT tersebut cukup besar, apalagi kakak saat itu juga sama-sama berkuliah di salah satu PTN di Jawa Barat dengan UKT sebesar 10.000.000 yang harus dibayarkan tiap enam bulan sekali.
Untungnya kedua orang tua saat itu, sama-sama memiliki penghasilan tetap, sehingga dapat mengcover biaya pendidikan kedua putrinya dan juga biaya hidup mereka sehari-hari di desa, meski sehari-hari mereka harus tirakat berlaukan tahu-tempe. Sad.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk dapat meringankan beban UKT yang diterima;
Saat daftar ulang, perhatikan pengisian penghasilan dan aset orang tua
Tips pertama ini mungkin cocok bagi calon mahasiswa. Setelah pengumuman diterima di suatu perguruan tinggi, biasanya calon mahasiswa akan diwajibkan untuk melakukan daftar ulang, melengkapi persyaratan sekaligus nantinya menentukan besarnya UKT yang akan dikenakan selama beberapa semester ke depan.
Saat daftar ulang, utamanya di sesi penentuan besarnya biaya UKT adalah hal krusial yang sebenarnya penting diperhatikan, karena akan mempengaruhi besarnya UKT yang diterima oleh mahasiswa.
Biasanya mahasiswa baru akan diminta untuk meng-uploud beberapa dokumen terkait perekonomian keluarga, seperti gaji orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pengeluaran listrik, jumlah anak yang ditanggung, luas rumah dan tanah, banyaknya kendaraan bermotor yang dimiliki, rumah tampak depan dan samping, serta aset-aset yang dimiliki lainnya.
Hal ini digunakan kampus untuk menilai secara objektif, UKT berapa yang cocok untuk mahasiswa baru tersebut, entah penilaian seperti apa, tapi yang pasti, bukti-bukti tersebut wajib disubmit dan akan diproses oleh kampus untuk pengumuman lebih lanjut.
Dulu seingat saya, saya menuliskan semua aset-aset apa-apa saja yang orang tua miliki, gaji beserta tunjangannya, beserta bukti dukungnya, tanpa pihak kampus meminta berapa jumlah pengeluaran orang tua yang dikeluarkan tiap bulannya, tidak ada form tersendiri untuk pengeluaran kebutuhan pokok, pajak kendaraan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Yang jika ditimbang-timbang pemasukan dan pengeluaran orang tua, sebenarnya impas, semua ada porsinya, tidak yang namanya seperti duit nganggur disimpan di bawah kolong kasur sampai rayapan.
Saya saat itu belum paham, bahwa besarnya gaji orang tua akan sangat mempengaruhi besarnya UKT yang akan terima nantinya. Dan benar saja saat pengumuman besarnya UKT tiba, saya cukup tertegun karena UKT per semester yang harus dibayarkan sebesar 9.500.000. Mungkin saat itu, orang tua saya juga cukup kaget namun mereka sepertinya menyembunyikannya dengan senyuman.
Tapi Alhamdulillahnya, orang tua mampu membiayai pendidikan saya sampai lulus dan bergelar sarjana, begitulah rezeki anak yang sedang mencari ilmu, akan ada saja jalannya.
Jadi saran saya, saat mengisi form daftar ulang, utamanya di bagian penghasilan orang tua, tetap mengutamakan kejujuran, namun juga perlu melihat kemampuan orang tua, sekiranya nominal gaji orang tua yang akan ditulis sudah dipikirkan matang-matang sebelumnya dan mungkin sudah dikurangi dengan pengeluaran karena memang form pengeluaran tidak disediakan.Â
Cari BeasiswaÂ
Tips kedua, mencari beasiswa, selain dapat meringankan biaya UKT per semester juga dapat menambah nilai pada curriculum vitae (CV) Anda. Bagaimana tidak senang, bagi siapa saja yang menjadi awardee beasiswa tertentu, selain mendapatkan bantuan pendidikan, biasanya juga akan dibentuk forum awardee beasiswa tertentu, yang pastinnya juga akan menambah relasi pertemanan antar fakultas.
Biasanya tiap fakultas akan memberikan pengumuman terbukanya suatu lembaga beasiswa yang menawarkan program dan bantuan pendidikan tertentu melalui daring, instagram official account BEM maupun HIMA prodi, sehingga mahasiswa hanya perlu rajin-rajin memantau Instagram maupun rajin mencari informasi beasiswa di luar kampus.
Memang benar, apply beasiswa tidak semudah yang dibayangkan, banyak persyaratan yang dibutuhkan, bahkan terkadang ada persyaratan essay tertentu yang harus dipenuhi, tapi, jika dipikir, lembaga beasiswa tentu juga tidak akan cuma-cuma memberikan bantuan pada mahasiswa yang biasa-biasa saja, tentu ada nilai plus yang dicari dari mahasiswa tersebut yang tentu akan memberikan timbal balik positif pada lembaga pemberi beasiswa.
Sehingga tidak ada salahnya mencoba, daripada penasaran yang berujung penyesalan. Â Â
Ajukan Banding UKT
Program ini dapat digunakan bagi mahasiswa yang merasa keberatan akan biaya UKT yang diberikan oleh kampus, biasanya program ini akan diadakan di setiap akhir semester, untuk nantinya dapat diberlakukan pada semester berikutnya.
Jika misalnya pengajuan banding UKT di semester 2, dan telah di accept (ACC) oleh pihak keuangan kampus, maka pemotongan UKT berlaku di semester 3 dan seterusnya, sehingga tidak perlu mengajukan banding lagi, kecuali jika perubahan kondisi pada mahasiswa.Â
Sama seperti apply beasiswa, pengajuan banding UKT juga memerlukan persyaratan tertentu bahkan sampai pada tahap wawancara. Alasan-alasan yang akan di-ACC oleh pihak kampus diantaranya adalah; kematian orang tua/wali, orang tua/wali kena PHK, orang tua/wali pensiun, orang tua/wali sakit menahun, serta terdampak pandemi Covid-19.
Alasan-alasan tersebut yang terbukti bisa tembus ACC oleh pihak kampus, sama seperti saya waktu itu, mengajukan banding UKT dengan alasan ayah sakit menahun, yakni diabetes melitus tipe gangrene, dan Alhamdulillah pengajuan saya diterima oleh pihak kampus. Intinya tetap mengutamakan kejujuran, karena jika mahasiswa terbukti membuat dokumen palsu, maka akan dikenakan sanksi oleh pihak kampus.
Dulu ketika saya banding UKT, Alhamdulillah bisa mendapatkan potongan sebesar 2.000.000, dari yang asalnya 9.500.000 menjadi 7.500.000, memang masih tinggi, namun saya tetap bersyukur.
Ajukan Angsuran dan Penangguhan UKT
Sama seperti banding UKT, mengajukan angsuran maupun penagguhan UKT diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan pembayaran karena adanya kondisi tertentu dengan data dukung sesuai dengan kondisi masing-masing yang dialami.
Informasi terkait banding, angsuran, maupun penagguhan UKT biasanya juga akan dishare secara daring di official account Instagram BEM fakultas maupun HIMA Prodi. Sehingga diharapkan rajin-rajin memantau informasi agar tidak ketinggalan.
Pengajuan Angsuran UKT memiliki beberapa ketentuan, melakukan angsuran maksimal 3x angsuran, angsuran pertama minimal 50% dari total tagihan UKT, serta mahasiswa wajib melunasi angsuran sebelum mengajukan kembali angsuran pada semester selanjutnya.
Untuk yang penangguhan UKT adalah diperuntukkan bagi mahasiswa akhir yang dalam satu semester (6 bulan) sudah tidak memiliki kelas perkuliahan lagi, atau dikatakan mahasiswa yang tinggal menunggu ujian yudisium saja, sama seperti pengajuan banding dan angsuran, untuk penangguhan UKT juga diharapkan melampirkan dokumen pendukung seperti surat permohonan dan undangan atau jadwal ujian TA.
Namun seleksinya tidak seketat banding UKT, karena penangguhan UKT ini bisa dibilang "kamu mengajukan pasti diterima", karena memang kondisi benar nyata adanya terjadi pada kita.
Dulu saat saya melakukan pengajuan, berkas dikumpulkan secara kolektif oleh ketua angkatan, karena memang banyak teman lain yang juga mengajukan. Lalu untuk sistemnya, diawal semester tetap bayar UKT seperti biasa sesuai dateline tanggalnya, tapi juga dibarengi dengan proses pengajuan penangguhan UKT, dan setelah proses ACC pihak kampus, uangnya akan dikembalikan ke rekening masing-masing mahasiswa.
Cari Kerja Part-Time
Kerja part time mungkin bisa disarankan bagi mahasiswa yang ingin mencari sekedar tambahan uang saku, yakni menjadi tutor bimbingan/les, karena biasanya dalam sekali pertemuan akan mendapatkan fee sebesar 50-75 ribu, mungkin harga sekarang berbeda. Dan orang tua siswa hanya akan meminta 2-3x pertemuan dalam seminggu.
Memang banyak dari mahasiswa yang sudah disibukkan dengan segala tugas perkuliahan yang ada, namun saya rasa part time menjadi "tutor" bisa dijadikan referensi, bidang ajar juga bisa menyesuaikan dengan pelajaran yang dikuasai, misal Anda suka dan menguasai matematika, maka carilah siswa yang membutuhkan bimbingan matematika, begitupula pada mata pelajaran lain.
Menjadi tutor cukup menjanjikan, karena mahasiswa tidak perlu modal yang terlalu banyak, hanya uang bensin saat pergi ke rumah siswa bimbingan. Selain itu, jika kedapatan orang tua siswa yang baik, biasanya tutor juga akan dijamu selayaknya tamu dengan makan dan minum, tentu akan sangat berarti bagi mahasiswa perantauan.
Memang fee yang didapat juga tidak seberapa, tapi lumayan untuk menambah uang jajan, pengalaman, dan bisa digunakan untuk simpanan darurat.
KesimpulanÂ
Tersebut adalah beberapa solusi yang saya tawarkan bagi mahasiswa yang merasa keberatan akan UKT yang diberikan oleh pihak kampus, mungkin ada beberapa kebijakan yang berbeda antara satu kampus dengan kampus lainnya, dan saya menulisnya berdasarkan pengalaman saya saat berkuliah di salah satu PTN di Jawa Timur. Sekian dan Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI