Kedua adalah ending film, memang saya juga berharap happy ending berpihak pada penonton, dengan balas dendam terbaik kepada pihak-pihak yang merugikan, yakni pada jajaran petinggi apartemen, baik dokter Yong Gi-su maupun pimpinan tantara dan anak buahnya.
Ending kematian yang diterima oleh pihak-pihak yang merugikan, sepertinya kurang memberikan efek kepuasan di akhir cerita, seakan tidak sebanding dengan para orang tua yang dibodohi dan menjadi budak pekerja, dan bahkan tidak tahu bahwa anak-anak remajanya hanya dibuat kelinci percobaan, bahkan ada yang sampai meninggal.
Memang saya akui, film yang baik adalah film memiliki alur sat-set dan tidak menimbulkan pertanyaan di ending. Tapi bagi saya, saya lebih menyukai ending film yang terkesan menggantung, tapi nyatanya sudah menyelesaikan permasalahan yang menjadi inti dari film tersebut.
Bisa dibilang film sudah selesai, tapi nantinya akan menimbulkan teori-teori tidak berdasar, seakan-akan penonton diajak menjadi penulis naskah dalam film pada alur cerita selanjutnya, misal dengan teori season 2 dan seterusnya.
Namun terlepas dari itu semua, saya cukup menikmati filmnya, mengapresiasi semua pemain dan tim produksi yang terlibat serta memberikanÂ
rating pribadi: 8/10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H