Lagi-lagi K-drama lovers kedatangan drama thriller misteri terbaru, The Bequeathed, tayang perdana di Netflix pada 19 Januari 2024 lalu. Drama ini hanya memiliki total 6 episode saja dengan masing-masing episode berdurasi 45-60 menit. Keseluruhan episode sudah lengkap dan dapat disaksikan bersama keluarga maupun teman.
Drama ini memiliki judul yang cukup susah ditulis maupun diucapkan, namun ternyata dibalik penamaan yang susah, arti Bequeathed sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya diwariskan, apa yang diwariskan dan menjadi inti dalam drama ini adalah warisan tanah makam keluarga yang membuat pemain utama terlibat dalam kasus kematian misterius terhadap orang-orang terdekatnya.Â
Sinopsis The BequeatheadÂ
Scene diawali oleh seorang kakek tua (Yeon Myung-gil) yang berjalan sendirian di tengah heningnya malam, di sepanjang jalan ia mengumpat dan memendam rasa kesal kepada seseorang hingga ia terjatuh pingsan di tengah jalan dan dinyatakan meninggal oleh pihak kepolisian.
Kemudian scene berpindah ke pemeran utama Yeon Seo Ha, seorang professor dan dosen seni di salah satu universitas yang memiliki karir cemerlang, namun tidak dengan kisah asmaranya, suaminya telah berselingkuh dengan wanita lain, namun seolah Yeon Seo Ha sudah tahu akan sifat dan tabiat dari suaminya.
Tiba-tiba, Yeon Seo Ha dikagetkan dengan telepon dari kepolisian yang mengatakan bahwa pamannya yang bernama Yeong Myung-gil telah meninggal dunia. Dan meminta Yeon Seo Ha segera datang ke kampung (Jinseong-ri) untuk mengambil dan mengurus jenazah pamannya.
Namun, Yeon Seo Ha berdalih bahwa ia tidak mengenal sama sekali pamannya yang berasal dari ayahnya itu, karena sejak kecil ayahnya telah pergi meninggalkan Yeon Seo Ha. Dengan berat hati, Yeon Seo Ha berangkat menuju kampung pamannya itu. Setelah tiba di Jinseong-ri, Yeon Seo Ha diberi tahu polisi bahwa ada kejanggalan atas kematian Yeong Myung-gil sehingga harus menunggu hasil autopsi.
Selain itu, pamannya meninggalkan warisan tanah makam keluarga yang bernilai 100-200 juta won, yang mana ia adalah satu-satunya pewarisnya. Binggung harus senang atau sedih, namun Yeon Seo Ha memilih untuk menjalaninya saja, selama itu memberikan keuntungan untuknya.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kematian Yeong Myung-gil cukup mencurigakan, karena polisi menemukan adanya talium (zat beracun) pada makgeolli (minuman alkohol tradisional korea) di samping jasadnya, yang mengindikasikan adanya upaya pembunuhan. Melihat temuan tersebut, membuat polisi dan forensik berdatangan untuk menggeledah dan mengecek rumah Yeong Myung-gil, termasuk TKP jasadnya ditemukan.
Disisi lain Detektif Choi Sung Jun, seorang polisi dari distrik Namil yang menangani kasus kematian Yeon Myung-gil, cukup kompeten di bidangnya dan mencoba menemukan hal-hal yang mencurigakan terkait kasus ini. Namun ternyata, ia kurang memiliki hubungan baik dengan kepala detektif yang dulu adalah juniornya, Park Sang Min, akibat kejadian kelam yang terjadi antara putra Choi Sung Jun dan Park Sang Min yang mengakibatkan kaki Park Sang Min cacat hingga sekarang.
Akhirnya pemakaman Yeon Myung-gil pun dilangsungkan, seluruh tetangga berbondong-bondong hadir untuk mengucapkan salam perpisahan, begitu pula dengan Yeon Seo Ha dan suaminya yang menjadi wakil keluarga dari mendiang.
Acara khidmat tidak berlangsung lama sejak kedatangan Kim Yeong-ho, yang mengaku sebagai adik tiri dari Yeon Seo Ha, ia meminta haknya dalam warisan tanah makam mendiang pamannya dan menimbulkan keributan.
Setelah polisi mencoba melakukan investigasi dan analisis ternyata memang benar bahwa kematian Yeong Myung-gil memiliki motif pembunuhan atas adanya temuan talium di wadah obat-obatan pribadi yang dan pada minuman konsumsi miliknya. Selain itu, berdasarkan tes DNA, diketahui bahwa Kim Yeong-ho adalah kerabat dekat dari Yeon Seo Ha, dan Kim Yeong-ho juga berhak atas gugatan hak waris miliknya.
Kenangan kelam masa remaja Yeon Seo Ha kembali teringat, dimana saat-saat ibu kandungnya menikah lagi dengan laki-laki pilihannya, namun ia tidak merestui hubungan tersebut dan memilih pergi dari rumah dan mengunjungi ayah kandungnya yang sudah bersama dengan anak laki-laki yang tidak lain adalah Kim Yeong-ho.
Atas kerja keras Detektif Choi secara mandiri, ia berhasil mendapatkan bukti-bukti terkait kematian Yeong Myung-gil, dan menyerahkan bukti-bukti kepada kepala detektif Park Sang Min. Akhirnya polisi menemukan petunjuk baru, bahwa kematian Yeong Myung-gil ternyata adalah memang murni adanya motif pembunuhan.
Selama beberapa tahun terakhir, SPBU dan transportasi umum di Jinseong-ri kekurangan pengunjung dan tidak ada aktivitas ekonomi, tapi setelah kematian Yeong Myung-gil, desa tampak sangat hidup, orang-orang bersikap seolah-olah tempat itu akan dikembangkan, gunung di Jinseong-ri adalah lokasi bagus untuk pembangunan lapangan golf dibawah naungan Jijo Construction.
Perusahaan konstruksi berhasil mendapatkan sebagaian besar tanah, kecuali tanah pemakaman milik Yeong Myung-gil, karena itulah pembangunan lapangan golf ditunda tanpa batas waktu begitupula dengan gedung terbengkalai yang rencananya digunakan oleh pengunjung golf. Namun pembangunan terhenti karena utang yang belum dibayar, dan perusahaan konstruksi telah menjamin hak gadainya.
Saat Yeong Myung-gil menolak menjual tanahnya, perusahaan kontruksi dan pemilik gedung (Si Kepala Desa, Yeong Seok-so) harap-harap cemas, sambil memikirkan cara tercela mereka demi mendapatkan tanah Yeong Myung-gil. Selanjutnya untuk temuan talium, ternyata sulit didapatkan dalam jumlah kecil, sehingga mereka membeli kemasan besar, dan menyembunyikannya di gedung tersebut, disamarkan sebagai bahan konstruksi.
Setelah Si Kepala Desa dipanggil ke kantor polisi, ia bersaksi bahwa ia tak bersalah, ia hanya menjalankan perintah Kim Kwang-Soo, pegawai Jijo Construction. Si kepala desa berkata bahwa ia dijanjikan hasil keuntungannya jika berhasil membujuk para warga menjual tanahnya, tapi Yeong Myung-gil terus menolak menjual tanahnya, hingga Kim Kwang-Soo membunuhnya dengan Makgeolli dan talium. Â
Tidak berhenti akan kematian Yeong Myung-gil, kematian selanjutnya terjadi pada suami Yeon Seon-Ho, Yang Jae Seok, setelah pertengkaran hebat antar keduanya yang membahas perceraian dan urusan tanah warisan, membuat Yeon Seon-Ho harus menurunkan Yang Jae Seok dari mobilnya.
Yang Jae Seok menyusuri jalanan gelap sendirian, dan tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang menodongkan pistol berburu kepadanya, dan dor. Peluru berhasil masuk ke bagian kepala belakang dan jasadnya di temukan di parit desa Jonseong-ri. Â
Setelah itu, Yeon Seon-Ho, Kim Young-Ho dan wanita selingkuhan Yang Jae Seok dipanggil ke kepolisian untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Yeon Seon-Ho cukup terpukul atas kematian suaminya, dan tidak hanya itu, ia selalu merasakan ada orang yang sedang mengawasinya dimanapun dan kapanpun, ia menaruh curiga yang besar terhadap Kim Yeong-Ho.
Akankah teror yang dialami Yeon Seon-Ho segera berakhir dan apakah benar pelaku pembunuhan selama ini adalah Kim Yeong-Ho? Semoga ending yang memuaskan dan ganjaran atas perbuatan si perlaku dapat terbayarkan.Â
Drama yang memiliki kesan suram dan mencekamÂ
Kesan cinematic yang ingin ditampilkan dalam drama ini adalah suram dan mencekam, bagaimana tidak warna yang seharusnya terlihat cerah dan bening jika dilihat di dunia nyata, namun dalam drama ini sengaja dibuat kontras dan agak menggelap, seakan-akan latar waktu yang dipakai adalah senja dan malam saja.
Mungkin jika diamati, Anda akan merasakan vibes yang sama saat sedang menonton drama-drama thriller yang tayang di stasiun TV Korea Selatan, OCN, kerap menampilkan drama thiller, misteri, kriminal dengan khas suasana suramnya.
Drama yang menggandeng pemain senior
Sudah tidak perlu diragukan lagi bagaimana akting para pemain dapat membawa cerita dan pesan yang ingin disampaikan kepada para penontonnya. Â Banyak dari mereka, para pemain inti utamanya, yang sudah berpengalaman berakting di drama thriller.
Kim Hyun Joo (sebagai Yoon Seo Ha) dulu pernah bermain di drama fantasy-thriller Hellbound (2021), Park Hee Soon (sebagai Choi Seong Jun) pernah bermain di drama action-thriller My Name (2021), Park Byung Eun (sebagai Park Sang Min) pernah bermain di drama horror-thriller Kingdom Season 2 (2020), Ryu Kyung Soo (sebagai Kim Young Ho) pernah bermain di drama Sci fi-thriller Glitch (2022), Park Sung Hoon (sebagai Yang Jae Seok) yang pernah bermain di drama thriller The Glory (2022), dan masih banyak lagi pemain pendukung lainnya. Â
Penilaian drama dari kacamata awam
Di episode awal saya seringkali merasa bosan akan alur cerita pelan dan cinematic look suram yang diberikan dalam drama ini, sehingga seringkali membuat mata saya terpejam.
Namun setelah memasuki episode dua, kesan deg-degan, memposisikan diri sebagai Kim Hyun Joo yang setiap hari mendapatkan teror dan merasa diawasi oleh orang lain adalah hal yang menegangkan dan seru, hingga ingin terus melanjutkan menonton sampai episode selesai.
Selain itu, setiap episode juga menjelaskan sebab-akibat dari kejadian pada episode sebelumnya, alur maju-mundur, tapi mungkin ini juga bisa menambah daya tarik dari drama ini.
Rating Pribadi : 7/10
Pesan yang disampaikan dalam dramaÂ
Mungkin tidak hanya dalam drama, namun nyata adanya masalah harta warisan menjadi pokok permasalahan yang seringkali memecah belah dua saudara bahkan dua keluarga sekalipun, dan mungkin kita seringkali menjumpai kasusnya di sekitar kita. Hingga masalah hak waris diatur baik dalam hukum perdata maupun dalam hukum agama Islam, mengingat ingin adanya jalan keluar yang adil dan tidak memberatkan pihak-pihak ahli waris.
Meski sudah ada hukum yang mengatur tentang waris, namun ada saja pihak yang merasa kurang mendapatkan bagian yang adil, hingga tidak jarang banyak yang lebih merelakan putusnya hubungan kekeluargaan demi egoisme tinggi, bahkan ada yang lebih parah, menggunakan cara-cara tidak terpuji untuk menguasai seluruh warisan.
Seharusnya permasalahan hak waris dapat diselesaikan dengan kepala dingin, duduk bersama di meja bundar, mencari mufakat dalam pembagian, asalkan tetap berdasarkan hukum perdata/islam yang diyakini.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H