Adakalanya kita juga harus berani dibenci, karena sifat kita yang selalu ingin dicintai, kita iris jiwa kita dengan pisau agar indah dimata orang lain, sehingga kita selalu merasa sakit dan tidak bahagia. Karena sejatinya kita hidup adalah untuk dapat membahagiakan diri sendiri, setelah itu baru menularkan kebahagiaan kita untuk orang lain. Â
Drama ini juga dibumbui oleh adegan romantis tipis yang siap membuat Anda ikut tersipu malu, kisah cinta antara dua insan yang saling berjuang demi cintanya, rasa kasih sayang yang tidak hanya diberikan melalui hadiah dan bunga, namun lebih besar dari pada itu, ketika seseorang harus berjarak dengan pasangannya demi kebahagiaan masing-masing, adalah pengorbanan cinta yang begitu dalam.
Tidak monoton pada sifat serius dokter dan perawat dalam menjelaskan penyakit para pasien serta penanganan terapi yang tepat, drama ini juga memiliki beberapa adegan humor yang siap mengguncangkan perut Anda.
Di setiap tokoh dalam drama, menceritakan kisah hidup masing-masing yang jauh dari kata sempurna, ada yang diuji dengan kesulitan ekonomi, ada yang diuji dengan penyakit mental, juga ada yang diuji dengan masalah rumah tangga. Dari situ kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, setiap orang memiliki luka masing-masing.
Mungkin sering kita melihat kehidupan orang lain terlihat lebih bahagia dan serba kecukupan, namun kita tidak menyadari bahwa orang tersebut berusaha menutupi kesengsaraannya dan hanya menampakkan betapa bahagianya dia. Semua orang tentu diuji dengan kadar kemampuan masing-masing dan semua orang harus bertahan dan melewati ujian yang sudah dipercayakan Tuhan bahwa kita mampu melewatinya. Sekian semoga bermanfaat.
Rating pribadi drama Daily Dose of Sunshine : 10000/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H