Mohon tunggu...
Ziaw Noha
Ziaw Noha Mohon Tunggu... Akuntan - Menulis adalah nafasku

Aku menulis karena aku mencintainya. Di setiap ide-ide yang terlintas dalam benakku, di setiap aksara yang tergores dari penaku dan di setiap kebenaran yang terpancar untuk masyarakatku. Sungguh, aku mencintainya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayangan

13 Juli 2021   13:10 Diperbarui: 13 Juli 2021   13:22 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: GoFreeDownload

Oleh : Ziaw Noha

Sekelebat bayangan hitam itu melintas. Mataku bergeming, terarah pada pembatas jalan di hadapanku. Sepersekian detik tadi---jika bukan karena ketangkasanku membanting stir ke kiri, dapat dipastikan nenek tua yang hendak menyeberang tadi akan tergilas mobilku. Kini dia selamat, tapi masalahku belum tamat.

Aku gagal membalikkan arah, ban mobilku tak terkendali, menabrak pembatas jalan. Jalanan ini menurun tajam. Berkali-kali aku menginjak rem, berharap kecepatan mobil ini melambat. Tapi terlambat. Padanganku hanya tersisa pada sebatang pohon yang kini berdiri kokoh tak jauh di hadapanku. Aku menutup mata ngeri, melepaskan stir yang kukemudikan, merana menggapai apapun yang bisa kuraih. Bersama lengkingan pilu yang meronta dari mulutku, sekilas tadi kulihat bayangan hitam itu kembali melintas. Hanya saja kali ini jelas kulihat dia tersenyum puas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun