Oleh : Ziaw Noha
Sekelebat bayangan hitam itu melintas. Mataku bergeming, terarah pada pembatas jalan di hadapanku. Sepersekian detik tadi---jika bukan karena ketangkasanku membanting stir ke kiri, dapat dipastikan nenek tua yang hendak menyeberang tadi akan tergilas mobilku. Kini dia selamat, tapi masalahku belum tamat.
Aku gagal membalikkan arah, ban mobilku tak terkendali, menabrak pembatas jalan. Jalanan ini menurun tajam. Berkali-kali aku menginjak rem, berharap kecepatan mobil ini melambat. Tapi terlambat. Padanganku hanya tersisa pada sebatang pohon yang kini berdiri kokoh tak jauh di hadapanku. Aku menutup mata ngeri, melepaskan stir yang kukemudikan, merana menggapai apapun yang bisa kuraih. Bersama lengkingan pilu yang meronta dari mulutku, sekilas tadi kulihat bayangan hitam itu kembali melintas. Hanya saja kali ini jelas kulihat dia tersenyum puas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H