Judul               : Pergi
Pengarang          : Tere Liye
Penerbit            : Republika Penerbit
Halaman           : iv+ 455 hal
Dimensi            : 13.5 X 20.5 cm
Terbitan            : 2018
Hai peminat baca!
Kali ini kita akan membahas sebuah novel yang sangat menarik yang berjudul 'Pergi' karangan Tere Liye. Novel yang terbit tahun 2018 ini ternyata laku keras di pasaran. Terbukti di tahun 2018 ini telah 4 kali di cetak ulang. Dua kali pada bulan April, lalu cetakan ketiga di bulan Mei dan cetakan terakhir di bulan Juni. Luar biasa sekali Tere Liye ini ya?
Tere Liye, pasti udah pada kenalkan? Sebagai novelis ternama di Indonesia, berbagai novelnya telah banyak yang difilmkan, seperi Hafalan Sholat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah dan lainnya. Sekali lagi ini membuktikan ada sesuatu yang menarik dari novel Tere Liye ini. Bagi kamu yang belum pernah membaca novelnya, yuk silahkan baca!
Seperti kebanyakan novel-novel yang ditulis oleh Tere Liye yang alur setiap novelnya bersambung-sambung, sepeti novel Bumi, Bulan, Matahari, novel ini juga adalah sambungan dari novel 'Pulang'. Walau demikian kamu tidak harus membaca novel Pulang untuk mengerti novel Pergi. Disanalah kelebihan Tere Liye, walaupun alur novelnya bersambung namun tetap kamu masih bisa pahami sesuai minat kamu membaca novel-novelnya.
Novel 'Pergi', jika digenrekan maka novel ini lebih tepat di kelompokkan pada genre action dan advanture. Mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang anak muda yang bernama Agam dan sering disapa Bujang. Bujang adalah salah satu petinggi dari beberapa orang keluarga shadow economy. ia menempati posisi tertinggi dari keluarga Tong, yang diberi gelar Tauke Besar. Ia adalah pemimpin dari keluarga Tong dan memiliki kepribadian dan watak yang berbeda dari penerus sebelumnya.
Tujuannya adalah untuk menghabisi Master Dragon selaku kepala keluarga dari shadow economy yang telah mengacaukan tatanan keseimbangan pada keluarga shedow economy. Inilah kisah perjuangan Bujang dalam menghadapi muslihat Master Dragon. Kita akan diajak ke dunia belakang layar dunia dan muslihat yang selama ini masih tabu oleh kita. Dunia yang lebih tinggi dari pada percaturan politik antar negara dan pemerintahan. Ada sekelompok orang yang sedang menguasai dunia namun tak seorangpun mengenal mereka. Kuasanya seperti jaring laba-laba yang membentang di berbagai lahan bisnis perdagangan dunia, dan terhubung pada satu titik, itulah dia shadow economy.
Walau telah membaca novel yang tebalnya 455 halaman ini, ternyata kisah perjalanan Bujang masih belum berakhir. Sejarah masa lalu ayahnya membuatnya harus menghadapi kenyataan masa depan yang akan terjadi. Entah sampai kapan ia akan terus bergerak, disangka semuanya telah berakhir, ternyata tidak. Kembali kita dibuat menunggu oleh Tere Liye dengan karya selanjutnya.
Bagian akhir dari novel ini kurang digambarkan oleh Tere Liye secara detail. Proses pengakhiran cerita tampak terasa agak terburu-buru. Jika lebih didetailkan lagi dalam pengilustrasian alur ceritanya, maka akan semakin menarik cerita yang disajikan.
Hal yang menarik lagi adalah munculnya Thomas pada potongan kisah Bujang. Thomas adalah pemeran utama pada novel Negeri Para Bedebah. Bisa dikatakan kepribadian keduanya ada kesamaan, akan sangat menarik jika 2 tokoh ini berduet bersama. Semoga akan muncul novel duet antara Bujang dan Thomas. Kita tunggu.
Bye!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI