Pada buku Filosof Juga Manusia ini, Fahrudin Faiz memperkenalkan kita pada tokoh-tokoh filsafat Barat. Dari pengantar buku ini saja telah bisa kita menilai sosok Fahrudin Faiz itu adalah sosok yang humoris, andaikan Fahrudin Faiz adalah filosof, karena ia telah menekuni filsafat hingga S3, maka alangkah terkejutnya kita menemukan sosok penulis filsafat yang jenaka.Â
Bisa dikatakan literature tentang tokoh-tokoh filsafat sangat minim di Indonesia, masih banyak buku filsafat yang belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, baik filsafat Barat maupun filsafat Islam.
Pada bagian awal buku ini Fahrudin Faiz sedikit menggambarkan kepada kita apa itu filsafat dan bagaimana itu berpikir filsafat. Lalu baru ia menjelaskan tentang tokoh-tokoh filsafat barat walau masuk disana Mahatma Gandhi. Disusun menurut abjad W hingga A. Lucu bukan?
Bagi peminat filsafat, acap mereka menganggap para filosof seperti utusan tuhan, nabi. Yang luput dari salah. Itu disebabkan karena pikiran-pikiran mereka yang brilian dan menginspirasi hingga ribuan tahunnya.Â
Nah, disinilah peran Fahrudin Faiz memanusiakan para filosof ini. Ia mengupas masing-masing kepribadian para filosof ini, baik prilaku baik dan buruknya, hingga jadilah filosof yang dianggap nabi tadi menjadi manusia yang tak luput dari khilaf dan dosa.Â
Berbagai prilaku negatif filosof disebut secara terang-terangan, namun Fahrudin Faiz tidak mengatakan bahwa apa yang ia sampaikan adalah benar, sebab buku ini adalah catatan beliau saat hendak mengajar di Masjid Jendral Sudirman, Yogyakarta pada ngaji filsafat setiap rabu malam.
Walau tak seluruh filosof digambarkan secara detail, namun kita bisa menilai bagaimana kehidupan para filosof tersebut. Disini tidak terlalu dijelaskan pikiran-pikiran filosof itu bagaimana, lebih kepada kehidupan dan kepribadian saja.
Selamat membaca
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H