Khususnya keluarga adalah gerbang pertama dari pendidikan tersebut. Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi sang anak. Jika ingin memiliki anak yang baik tentu harus mencari ibu yang baik pula, jika ingin memiliki anak yang cerdas maka harus cari ibunya yang cerdas pula. Harapannya seperti inilah kita dalam memilih pasangan hidup. Cantik boleh tapi pintar dan sholehah wajib.
Mari kita jujur dan melihat pendidikan kita hari ini, saat kita salah memandang apa itu pendidikan dan menyempitkan arti kata pendidikan maka saat itu kita salah dalam mendidik anak-anak kita.Â
Saat orang tua menganggap pendidikan itu adalah sekolah, maka orang tua langsung berlepas tangan mendidik dan membina anaknya, ketika sang anak bermasalah maka yang langsung disalahkan adalah guru dan sekolah, padahal yang paling bertanggung jawab pada anak adalah orang tua, maka mari kita sadari tugas ini bersama, orangtualah sekolah bagi anak-anak kita. Tak peduli kita kaya atau miskin yang penting pendidikan itu dari orang tua. Pendidikan bukanlah sesuatu yang bisa di ukur dengan nilai, karena ia bukanlah hal yang dapat diukur tapi dihargai dan bernilai.
Ada banyak masalah yang timbul dari orangtua yang melepas tugasnya dalam mendidik, LGBT, narkoba, tawuran dan berbagai macam kenakalan remaja bukan terjadi dengan sendirinya, namun muncul karena kita melupakan tugas kita sebagai orangtua dan masyarakat. Menegur bukanlah hal yang salah, mengkritik bukanlah hal yang salah dan marah bukanlah hal yang salah selagi ia berada pada tempatnya. Mari berubah untuk Indonesia yang beradab.
Tukang kayu akan menjadi tukang kayu karena ayahnya tukang kayu, dan profesor akan menjadi profesor karena ayahnya adalah profesor. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H