Monumen Nasional atau yang sering di kenal dengan Monas, menjadi primadona tempat wisata bagi para warga DKI Jakarta bahkan beberapa daerah lainnya.
Tugu Monas ini memiliki sekali keunikan dan menjadi Icon Kota Jakarta, salah satu keunikannya adalah tugu emas yang berada di Atas Monumen Nasional ini, yang terbuat dari campuran emas murni asli.
Tempat wisata Monumen Nasional atau Monas, saat ini menjadi tanggung jawab pihak provinsi DKI Jakarta.
Beberapa perawatan gedung Monas ini selalu dilakukan secara berkala oleh pihak pengelola untuk bagian dalam dan luar gedung.
Namun untuk bagian Tugus Emas hanya dilakukan beberapa tahun sekali saja karena untuk pembersihan tugu Emas ini membutuhkan biaya yang cukup fantastis.
Pihak pengelola Sebut "Memandikan" Tugu Emas  Monas Butuh Biaya Rp 10-18 Miliar
Pengelola Monumen Nasional (Monas) menyebutkan bahwa pembersihan tugu peringatan setinggi 132 meter di Jakarta Pusat itu membutuhkan biaya Rp 10 hingga 18 miliar.
"Untuk pembersihan atau restorasi tugu, kurang lebih anggaran yang diperlukan Rp 10-18 miliar," kata Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Isa Sarnuri kepada wartawan.
Isa mengatakan, Tugu Monas kali terakhir "dimandikan" pada 2014 silam,jadi sudah 8 Tahun Monas ini tidak dibersihkan pada bagian Tugu Emas dan luar bangunan.
Pengelola berencana membersihkan Tugu Monas pada tahun depan, dengan menggunakan dana dari koefisien lantai bangunan (KLB) atau corporate social responsibility (CSR).
Hal ini dikarenakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengalokasikan anggaran pembersihan Tugu Monas, Jakarta Pusat, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023.