Mohon tunggu...
Fauzia Latifah Aini
Fauzia Latifah Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

tertarik terhadap ilmu geologi tapi belajar ilmu hubungan internasional,suka berbicara di depan umum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjembatani Perbedaan: Opini Tentang Solusi Konflik Agama dan Perdamaian di India

2 Maret 2023   04:15 Diperbarui: 5 Maret 2023   17:56 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketidakadilan sosial adalah faktor utama yang memicu konflik agama di India. Sistem kasta di India telah menciptakan kesenjangan sosial yang besar antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda, dengan kelompok-kelompok yang lebih rendah dalam sistem kasta cenderung menjadi korban diskriminasi dan kekerasan.

Konflik agama di India memiliki akar masalah yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor. Salah satu faktor penting yang memicu konflik agama di India adalah ketidakadilan sosial.Meskipun konstitusi India melarang diskriminasi atas dasar agama, namun masih terdapat ketimpangan sosial dan ekonomi antara kelompok agama yang berbeda.

Pengamat hubungan Internasional dari Universitas Indonesia,Yon Machmudi  mengatakan bahwasannya konflik tersebut bukanlah dari sikap warga itu sendiri radikal ataupun terorisme melainkan adanya kebijakan dikriminatif pemerintah yang tidak merangkul semua golongan, dengan demikian tindakan kekerasan yang mengerikan sering terjadi".(CNN Indonesia,2022)

Hal yang terutama terlihat dalam kesenjangan pendapatan dan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.Selain itu, kekurangan pendidikan dan pemahaman yang salah tentang agama juga menjadi faktor penyebab konflik agama di India. Banyak orang yang tidak memahami secara tepat ajaran agama mereka, dan terkadang disalah artikan dan digunakan untuk membenarkan tindakan kekerasan terhadap kelompok agama lain. Hal ini diperparah dengan munculnya kelompok-kelompok ekstremis yang mengambil keuntungan dari ketidaktahuan dan pemahaman yang salah tentang agama untuk memperkuat posisi mereka dalam masyarakat.

Kaum-kaum fanatisme di India semakin menjadi-jadi dalam melakukan konflik dengan agama islam.kehadiran mereka. Kaum fanatisme Hindu yang menekankan pada identitas Hindu yang murni dan menganggap agama-agama lain sebagai musuh dapat memperburuk situasi konflik agama di India. 

Mereka sering memprovokasi kekerasan terhadap kelompok minoritas, terutama umat Muslim, dan memperkuat retorika nasionalis Hindu yang eksklusif. kaum fanatiseme muncul karena ingin mengembalikan kejayaan masa silam,dengan hal tersebut mereka mengusir bangsa inggris dan membasmi golongan muslim di India.Bukan hanya dari bidang agama saja tetapi juga mencakup bidang sosial dan ekonomi.

Mathama Ghandi sebagai pemimpin dan seseorang yang paling berpengaruh di India lewat pemikirannya,dia beranggapan bahwa agama tidak memandang perbedaan.

Agama bagi Gandhi merupakan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Oleh karena itu Gandhi tidak menginginkan adanya jurang pembatas antara Hindu dan Islam di India. (Pleysier, 1950;42-43)

Dalam upayanya ingin menyatukan golongan- golongan yang berbeda di india selalu mendapat penolakan dari golongan fanatik yang ingin menghancurkan pengaruh Mathama Ghandi di India.sampai akhirnya Ghandi meninggal dengan cara tragis dalam upayanya tersebut.

  • Polarisasi politik berbasis agama :

Konflik agama di India seringkali disebabkan oleh upaya politisi untuk memanfaatkan isu agama untuk memenangkan dukungan politik. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengurangi polarisasi politik berbasis agama dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses politik.

Dilansir dari tirto.id kebijakan-kebijan kontroversial perdana menteri india terhadap warga muslim India .Salah satu kebijakanya yaitu UU CAB yang diloloskan oleh perdana menteri Narendra Modi. UUD CAB ini menyebabkan banyak warga muslim India kelihilangan kewarganegaraan tanpa alasan.Akibatnya terjadi bentrokan yang dipicu serangan terhadap kelompok muslim penolakan UUD CAB di New delhi dan menimbulkan korban jiiwa.

Polarisasi politik berbasis agama adalah salah satu faktor penyebab terjadinya konflik agama di India. Hal ini terjadi ketika partai politik atau kelompok masyarakat memanfaatkan isu-isu agama untuk memperoleh dukungan dan meraih kekuasaan. Dalam hal ini, agama digunakan sebagai alat untuk memperkuat identitas kelompok dan menciptakan perbedaan yang tajam antara kelompok yang satu dengan yang lain.

Polarisasi politik berbasis agama seringkali memicu konflik antara kelompok-kelompok agama yang berbeda di India. Kondisi ini semakin diperparah oleh adanya ketimpangan ekonomi dan sosial yang dialami oleh kelompok minoritas agama, terutama umat Islam dan Sikh. Ketidakadilan sosial dan ekonomi inilah yang menyebabkan rasa tidak puas dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan kelompok mayoritas agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun