Mohon tunggu...
Fauziah Indryani
Fauziah Indryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas ahmad dahlan yogyakarta

semua yang di kerjakan di niatkan hanya untuk ibadah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidupku

27 Februari 2016   03:05 Diperbarui: 27 Februari 2016   03:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tepat pukul 02.47...

Seperti malam-malam sebelumnya saya terus terjaga memikirkan banyak hal,salah satunya yaitu bagaimana cara saya agar mampu hidup mandiri tanpa harus membebani orang tua.

Lagi dan lagi orang tua. Orang yang menjadi penyemangat,motifator terhebat dan mungkin guru terbaik yang saya temui.Banyak kisah hidup dan berbagai macam rintangan kehidupan yang telah saya lewati. Mungkin saya salah satu gadis yang di bilang sangat beruntung dan masih selalu di selamatkan kehidupan sama Allah.

Saya bukanlah anak yang terlahir dari kedua orang tua yang berkecukupan,saya gadis biasa yang tiap hari selalu punya cita-cita tinggi dan banyak hanya untuk membahgiakan orang tua dan ke dua adik.Abah,sosok laki-laki yang selalu saya kenal di dalam hidup yang selalu melakukan semua pekerjaan untuk keluarganya tanpa harus memikirkan dirinya sendiri.

Entah itu hujan,panas atau apapun itu. Beliau satu-satunya lelaki yang di kirim Allah untuk menjaga ibu,saya dan adik-adik. Katanya saya harus terus sekolah tidak usah memikirkan beliau yang selalu mencari nafkah"doa kan abah yah kak,semoga abah di beri kesehatan,panjang umur,di murahkan rezkinya" kalimat ini yang selalu saya dengar ketika Abah menelfon. Semangat,rajin dan  yang pasti tidak lah lepas untuk salalu berdoa dan meminta tolong kepada-NYA.

Semangatnya lah yang mmebuat saya harus menjadi wanita yang kuat,sekuat ibu yang selalu sabar menghadapi cobaan kehidupan ini. Siapapun kita,dari mana asal kita,sebarapa kaya orang tua kita. kita tetaplah kita,berjuang membahgiakan kedua  orang tua. Turuti saja apa yang di minta kedua orang tua kita. karna saya pernah merasaakan bagaimna sakitnya jika kita di minta melakukan niat baik tetapi kita tidak bisa menuruti itu. dan pada saat itu Allah telah meanggil nya  untuk pergi dan pulang.

Semangat....

untuk kita yang punya niat baik untuk membahagiakan orang tua.Semoga doa kita di kabulkan  oleh_NYA.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun