SBM I Made: Antrian Pembelian Itu karena Banyak Peminat, Kalau Habis bukan Stok Tidak Ada
KOTA SORONG-Sales Branch Manager Pertamina Rayon I Papua Barat, Â I Made Mega Adi Sanjaya, dengan tegas membantah bahwa tidak benar jika ada yang menyebar isu bahwa terjadi kelangkaan atau kekosongan BBM jenis Pertalite di SPBU.
Menurutnya, kalau memang terjadi antrean dalam pengisian, itu berarti terjadi peningkatan dalam pembelian BBM, atau memang banyak peminatnya atau bahkan jika BBM itu habis, berarti memang stok di SPBU sudah habis. Terjadinya antrean dan BBM habis, bukan dalam artian BBM kosong atau terjadi kelangkaan BBM di Pertamina, terlebih lagi BBM jenis Pertalite.
"Terkait kelangkaan produk Pertalite di SPBU. Nah disini Saya mau sampaikan bahwa sebelumnya kondisi cuaca di kota Sorong ini kan semula musim hujan, namun seminggu terakhir berangsur-angsur ke musim kemarau. Ini mengakibatkan aktivitas pergerakan, baik itu masyarakat mulai meningkat," jelasnya, Selasa (10/8).
"Yang dulunya konsumsi BBM di Kota Sorong orang itu tidak seberapa, namun lahir di seminggu terakhir ini sudah mulai meningkat baik di SPBU maupun tempat penyalur lain. Sehingga proses penyaluran BBM ini terjadi penambahan produk BBM dengan jenis gasolin yang berkualitas di SPBU. Nah, untuk stok Pertalite di SPBU ini tersedia. Karena Pertamina rutin melakukan penyaluran atau pengiriman BBM Pertalite ke SPBU," sambungnya.
Ia menambahkan untuk menghindari terjadinya antrean, Pertamina mengirim atau menyalurkan BBM lebih awal. Dan tetap melayani masyarakat.
"Kita dari Pertamina ke SPBU tetap melayani masyarakat dalam pembelian masyarakat, baik pembelian BBM Pertalite, Pertamax dan Premium. Kemudian pengirimannya juga kita lakukan di lagi hari untuk menghindari antrean. Jadi kita juga melakukan pengiriman lebih awal ke SPBU-SPBU tersebut," tegasnya.
Kemudian, ia mengakui bahwa beberapa waktu lalu ada penerapan penentuan waktu dalam membeli BBM jenis Pertalite di beberapa SPBU. Namun, itu dilakukan hanya seminggu karena mendukung kebijakan Pemerintah dengan adanya pemberlakuan PPKM Darurat di Kota Sorong. Hal tersebut dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
"Jadi kita lakukan itu, karena PPKM guna hindari penumpukan yang menyebabkan antrean jadi kita atur penyaluran. Sehingga kalau BBM jenis Pertalite diatur dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore. Nah, Besoknya gantian Premium lagi. Dan itu hanya seminggu, karena sekarang kita sudah buka normal. Kalau terjadi antrian dan kehabisan BBM mungkin karena mindset masyarakat bahwa itu karena kosong atau kelangkaan. Padahal kami ada stok kok," tegasnya.
Dikatakannya juga, dalam pembelian BBM di SPBU jika masyarakat enggan mengantre maka masyarakat bisa menggunakan BBM jenis lain diantaranya ada Pertamax, Dexlite, dan Premium.
"Selain itu Pertamina juga menyediakan produk Pertamax di mana, BBM ini memiliki kualitas lebih baik dan ramah lingkungan. Nah, ini untuk menghindari manakala masyarakat enggan antri. Jadi mereka bisa memilih produk premium, pertalite, pertamax yang sudah tersedia di SPBU," katanya.