Mohon tunggu...
ziadatunnisa ilmi
ziadatunnisa ilmi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IPB University

Departemen Teknologi dan Manajemen Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Bogor, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Secarik Halaman untuk Bumi dan Hutan

8 April 2021   13:18 Diperbarui: 8 April 2021   14:48 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutan yang rimbun kemana dirimu pergi?

Mengapa kau kian jauh dari peradaban, kian sirna dimakan zaman.

Bumi yang biru bagaimana kabarmu?

Makin kelam berselimut polutan, makin hitam makin buram

Inginkah kalian terbebas dari derita yang melanda?

Saya selalu diajari untuk menjaga alam sekitar, dimanapun dan kapanpun keberadaannya. Begitu juga teman-teman sekelas saya, adik atau kakak kelas saya, atau teman dari sekolah lain, juga generasi sebelum saya belajar inti yang sama. Bahwasannya alam harus kita jaga. Disekolah memang mudah berkata apa yang seharusnya, menjawab apa yang sebenarnya, atau mengoceh agar terlihat pintar saja. Namun akankah mudah bertindak seperti apa yang kita ucapkan?

Saya juga sering memantau liputan, soal kerusakan. Baik itu di laut, hutan, dan berbagai macam lingkungan lainnya. Pencemaran dimana-mana, penebangan pohon secara illegal, pembakaran hutan dengan sengaja, eksploitasi alam yang tidak ada habisnya, Gunung kian gundul, akibat pohon dibabat sehingga tidak bisa memberikan manfaatnya pada bumi.

Apakah bisa kita lihat bumi yang asri kembali? Dengan bibit-bibit pohon yang kita adopsi? Mereka yang jadi saksi kehidupan bumi masa depan, dengan penyedia udara bersih, penyimpan air yang baik, serta jadi habitat beragam fauna yang menggantungkan hidupnya pada pohon. Alam sehat lestari bukan lagi mimpi yang hanya dapat kita bayangkan, namun bisa kita usahakan, Langkah kecil dan sederhana meninggalkan berdampak, jika dilakukan oleh banyak orang dimasa yang sama. Banyangkan jika tiap orang mengadopsi satu bibit pohon untuk ditanam dipekarangan rumahnya, dan hal tersebut dilakukan oleh seluruh kelurahan disekitarnya, atau bahkan kabupaten/kota, mungkin negara. Maka akan jadi hari dimana jutaan harapan baru muncul untuk menjadikan alam sehat dan lestari, untuk saya, kita, dan bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun