Mohon tunggu...
Zhuvido Anliwiarta
Zhuvido Anliwiarta Mohon Tunggu... Lainnya - zhuan_14

hidup untuk lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesan selama Melaksanakan Perkuliahan Kewarnegaraan

3 Juni 2022   15:34 Diperbarui: 3 Juni 2022   15:41 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Okey kali ini saya akan mereview selama kuliah saya selama semester dua kali ini. Ini adalah kuliah yang mungkin bisa dianggap menyenangkan dan bisa jadi ini sangat membosankan. Ya karena apa? kita mengalami kuliah online yang dimana dilakukan hanya diberi tugas yang bisa jadi asik karena bisa holiyeay dan capek karena uang kita habis serta harus merangkum wawancara yang kita lakukan.

Kuliah kewarnegaraan ini dibimbing oleh Bapak Edi Purwanto M.Si atau lebih akrab di kenal dengan Pak Edhenk. Beliau juga sebagai dosen saya pada semester satu yang mengajarkan mata kuliah Pancasila. Kata beliau sebenarnya perkuliahan semester dua ini sama dengan semester satu pembahasannya, jadi beliau menginformasikan bahwa perkuliahan ini serasa liburan karena kita melakukan wawancara.

Terdapat pengalaman yang banyak dari metode belajar yang dijaankan pada semester ini. Pengalaman yang tidak bisa didapatkan jika hanya terpaku pada buku saja. Salah satu yang paling menyentuh ialah kepada orang orang yang memiliki keterbatasan atau orang yang hidupnya tidak lebih baik dari kita. Kita jadi lebih tau apa yang dialami oleh orang tersebut untuk memperjuangkan kehidupannya.

Ada pula kita bisa mengetahui cara agama lain melakukan ibadah kepada sang penciptanya. Kita bisa lebih mengenal perbedaan dan menjadikan kita bisa lebih menghargai dan menghormati apa yang mereka lakukan dan mereka sembah walaupun dengan cara yang berbeda dengan saya sebagai umat muslim.

Perbedaan yang kita ketahui dengan agama kain dan sekarang kita semakin bisa mengerti. Nah contohnya ialah waktu saya melakukan wawancara ke dua agama yang ada di Indonesia. Agama yang aku pelajari yang pertama ialah agama katholik. Di dalam agama tersebut terdapat trinitas yang menadakan bahwa mereka memiliki keimanan terhadapat Allah, Putra Bapa dan Roh Kudus. 

Maksud dari trinitas tersebut ialah yang mereka sembah sebenarnya satu yaitu Allah. Kenapa ada Putra Bapa dan Roh Kudusnya? Itu hanyalah sebagian dari sifatnya yang sebenarnya adalah satu yaitu Allah.

Kedua ialah Konghucu yang aku pelajari setelah melakukan study tour ke agama Katholik. Di agama konghucu ini banyak juga yang belum kita ketahui bahwa agama yang identik dengan orang cina dan agama yang sedikit mirip dengan agama Hindu dan Budha. 

Mereka beribadah juga ditujukan ke Yang Maha Esa dengan cara melantunkan doa serta menggunakan ratus atau dupa yang dibakar. Selain itu mereka juga selalu membawa seserahan. Di dalam agama konghucu sangat identik dengan warna merah dan emas karena melambangkan membawa rezeki dan juga keberuntungan. Selain warna merah terdapat juga warna emas yang memiliki arti elegant dan anggun.

Selain dari kedua agama tersebut. Aku juga dapat mempelajari bagaimana sistem atau tata cara yang dilakukan oleh KPU saat melakukan pemilihan. Nah dari tersebut kita tahu bahwa pentingnya kita harus mencoblos jika sudah memiliki hak. Apa yang terjadi jika kita tidak memenuhi hak kita? 

Nah hak kita tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung  jawab atau yang bisa kita sebut dengan oknum melakukan pencoblosan supaya bisa membantu salah satu paslon memenangkan dalam pemilihan umum.

Masih banyak lagi hal yang aku dapat dari sistem pembelajaran kali ini, ya walaupun aku tak bisa mendeskripsikan sebuah pengalaman yang secara rinci. Eist ini bukan penutupan ya hehehe. Masih ada pengalaman yang aku dapat dari bagaimana kita mengetahui sebuah kebudayaan saat ramadhan di Kota Malang ini. Ya mungkin juga sama sih di rumah karena masih dekat juga dan masih lingkup Provinsi Jawa Timur yang dimana dalam berbudaya masih memiliki kemiripan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun