di mata orang awam mencintai allah itu tidak enak bagaikan cuka yang tidak mungkin enak rasanya jika di minum, tapi mencintai allah itu justru menjadikan para kekasih allah (waliullah) menjadi mabuk cinta kepada allah bagaikan orang yang meminum anggur sehingga mereka mabuk yaitu mabuk cinta kepada allah.
4. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu
"Kau senantiasa menari di dalam hatiku".
maksudnya adalah:
dengan kemaha indahanya, allah bertajalli di hati (sehinga di ibaratkan menari) meskipu
"meski tak seorang pun melihat-Mu"
ini mengacu kepada penglihatan batin orang awam yang masi buta sehingga tidak ada orang (awam) yang mampu melihat tajalli itu.
"dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu"
maksudnya: terkadang allah menjadikan ku (jalaludin rumi) terserap kedalam keindahan itu (ekstase atau fana atau mati sebelum mati)
5. Kebahagiaan adalah momen di mana kita duduk bersama dengan dua raga dan dua wajah, namun hanya satu jiwa
ini mengacu kepada allah sebagai zat wajibul wujud sehingga rumi menyairkan: