Mohon tunggu...
Zhuull
Zhuull Mohon Tunggu... Full Time Blogger - admin counter

hobi mengkaji, menulis materi ilmu tasawuf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ar-roja

22 Mei 2022   05:20 Diperbarui: 22 Mei 2022   06:26 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

facebook.com

Ar-roja mempunyai makna hanya mengharapkan allah semata. jika yang kita harapkan masi berupa mahluk maka itu tidak bisa di sebut  sebagai ar-roja. hanya saja yang menjadi masalahnya adalah: mana di sebut sebagai mahluk dan yang mana yang di sebut sebagai tuhan?

memang ini tampanya perkara sepeleh sebab mungkin anak anakpun tau jawaban ini, tapi ketahuilah cara pikir ajaran tasawuf itu berbeda dengan cara pikir kita seharai hari. jika di berdasarkan pola pikir sehari hari maka yang namanya mahluk itu pasti seluruh ciptaanya, dan yang namanya tuhan itu pasti adalah yang menciptakanya, tapi pertanyaan dia atas itu ada kata "mana" berarti untuk menjawab maka kita harus di si sertai penyaksia, yaitu:

1. menyaksikan mahluknya.

2. menyaksikan tuhan (allah)

tapi bagaimana jika kita belum kenal allah? bukankah kita melakukan arroja ini adalah supaya mengenal allah?

maka jawabanya adalah dengan mengenali mahkuknya, sebab di dalam alam ini hanya ada 2 yaitu kalau bukan mahluk pasti dia adalah allah dan begitu juga sebaliknya. maka jika kita telah mengenal mahluk maka selebihnya adalah allah.

setelah kita mengetahui apa apa saja yang di sebut mahluk inilah maka semuai itu kita tolak. harta adalah mahluk maka tolaklah, tahta atau pangkat dan jabatan itupun mahluk, maka tolaklah, manusia adalah mahluk maka tolaklah, termasuk pahala, syurga, karomah malaikat, bidadari, itu semua adalah mahluk maka semua itu harus kita tolak. menolak itu maksudnya tidak menginginkan mereka, karna yang layak di inginkan hanyalah allah semata. menolak itu maksudnya tidak mencintai karna yang layak di cintai adalah allah. menolak juga berarti tidak takut, rindu, sayang pada semua itu karna yang layak di berikancinta rindu dan sayang hanyalah allah.

menolak harta bukan berarti membuang atau membagi bagikan harta kita sampai habis, tapi maksudnya adalah mengeluarkan harta itu dari hati kita sehingga kita menjadi mati rasa terhadap harta yaitu tidak ingin, tidak sayang, tidak cinta, tidak rindu, sebab jika harta memasuki hati maka akan muncul rasa di hati kita berupa rasa cinta, rasa sayang dan lain lain tadi sebagai respon hati. dan begitu juga dengan perkara mahluk lainya tadi seperti jabatan, manusia, dan lain lain tadi. sebab jika kita memasuk mereka kedalam hati sehingga muncuk rasa cinta dan sebagainya maka itu sama saja dengan kita menganggap mereka itu juga wujud seperti allah sehingga dengan itu kita telah menyekutukan allah dengan mereka. dan jika kita telah tidak menginginkan mahluk apapun dan kita hanya menginginkan allah semata maka itulah yang namanya ar-roja.

kalau cuma menulisnya saja seperti saya ini sih enak sob, tapi mengamalkanya yang susah, sehingga berdoalah supaya allah menuntun, membimbing menyertai jalan kita sehingga kita hisa lebih mudah sampai pada allahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun