Mohon tunggu...
Zhuull
Zhuull Mohon Tunggu... Full Time Blogger - admin counter

hobi mengkaji, menulis materi ilmu tasawuf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aku dan Suluk (Hakikat Mengenal Diri)

21 Mei 2022   14:02 Diperbarui: 21 Mei 2022   14:17 4321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.

dan setelah itu allah berfirman:

"silahkan wahai iblis, kau memang bisa mengoda mereka tapi 1 yang tidak bisa kau goda yaitu yang ikhlas kepadaku.

itu adalah janji dan jaminan allah, bahwa siapa saja yang ikhlas kepada allah maka iblis tidak berdaya di hadapanya. tapi yang menjadi masalahnya itu ikhlasnya ini adalah ikhlas yang bagaimana? jika ikhlas pada manusia tapi masi mengaharap imbalas dari allah berupa pahala dan syurga maka itu adalah ikhlas yang palsu namanya. ikhlas yang sebenarnya adalah melakukan amal ibadah tanpa mengharap imbalan apapun dari allah dan dari mahluk.

tidak mengharap orang yang kita tolong membalas jasa kita, bahkan kita tidak perna merasa menolong dan berjasa karna hakikatnya segala perbuatan baik di lakukan oleh allah.

tidak mengharap pahala dan syurga,

tidak mengharap hal, ahwal, kasyaf, warid dan terminologi tasawuf lainya.

tidak mengharap karomah, ilmu dan lain lain.

itu semua karna yang diharapkan hanya allah semata. bukan apapun selain allah. itulah yang di sebut ikhkas yang sebenarnya. jika orang telah seperti itu maka dengan sangat mudah dia akan memasuk alam suluk, dan dengan sangat mudah mengarungi perjalanan batinya, sebab dia hanya berjalam luris semata tanpa mampir dulu ke kiri dan kekanan, dan karna keikhlasanya itulah maka allah akan menuntun, membimbing, dan memimpin langkah batin kita, sehingga tidak jarang orang yang seperti ini mampu menyalib orang orang yang kebih dahulu bersuluk dari pada dirinya, temanya sudah bersuluk selama 5 tahun tapi gak wushul wushuk tapi dia bersulu cuma 1 tahun pati sudah wushul. tapi di luar itu semua segaka sesuatunya telah di tentukan dan di takdirkan allah. sebab hakikatnya bukan mereka yang melakukanya tapi allahlah yang melakukan semua itu. dan setelah wushul itulah maka kita baru mengetahui siapa "aku" yang sebenarnya. sehingga tidak mengaku ngaku, ini uangku ,ini motorku, ini mobil ku, itu rumahku, pesawat itu peasawatku, kapal pesiar itu kapalku, semuanya milik ku, padahal itu semua adalah milik allah. tidak juga merasa berjasa "kalau gak oleh aku" kalau gak oleh aku" padahal yang berbuat hakikanya adalah allah semata.

semoga saja kita mampu mengetahui harga diri kita ini, sehingga minimal kita tidak stres jika bangkrut karna harta itu semuanya milik allah, dan sekarang dia mengambilnya.

tidak stres jika di tinggal pasangan, anak, keluarga, teman, tetangga, baik di tinggal pergi maupun di tinggal mati karna memang mereka milik allah, bukan milik kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun