Suatu hari robiatul adawia sedang berada di depan rumah hasan al-basri, ketika itu dia merasa ada tetesan air yang jatuh pada dirinya, dia kira hari mau hujan, tapi setelah dia melihat ke atas ternyata hasan al-basri sedang menagis.
dia berkata pada hasan al-basry:
"tetesan air mata itu menandakan lemahnya keyakinan pada allah dan rendahnya semangat menuju kepada allah"
Mendengar ucapan itu hasan al-basry agak sedikit kusang senang hingga suatu hari ketika robiatul adawia sedang di pinggir sungai di berkata:
"wahai robiah jika memang kau telah sangat dekat pada allah sekarang marilah kita solat 2 rakaat di atas air itu (sungai)"
mendengar kata kata hasan basry itu, robiatul adawia menjawab:
"wahai hasan, jika kau ingin menunjukan karomahmu maka lakukanlah karomah yang orang lain tidak bisa melakukanya" (para sufi di masa itu banyak yang bisa menginjak, berjalan atau berdiri di atas air)
lalu robia melemparkan sejadahnya ke udara dan setelah itu dia melompat ke atas sejadah itu, dan setelah itu dia berkata:
"di sini wahai hasan, kita solat di sini saja (terbang di atas udara) supaya orang orang melihat kita (karna ucapan hasan al-basri yang menantangnya solat di atas air itu tadi seperti ingin pamer karomah pada orang orang di sekitar sungai itu)
melihat semua itu hasan basry tidak bisa apa apa, karna dia belum sampai bisa menginjak udara.dan dia berkata:
"wahai robia, bagaimana bisa kau sampai dapat melakukan itu?"