1. Pilih lokasi yang hendak dijadikan banana circle. Sebaiknya lokasi banana circle terkena sinar matahari paling tidak 6 jam penuh.
2. Buat lubang sedalam 0,5-1 meter dengan diameter 2 meter
3. Alasi lubang dengan kertas karton dan basahi dengan air
4. Tutup karton dengan unsur coklat (dedaunan kering, sekam, atau jerami) dan lapisi dengan pupuk kompos
5. Tanami sekitar lubang dengan minimal 3 pohon pisang. Dapat juga ditanami sereh, kelapa, pepaya dan ubi.Â
6. Lubang di tengah pohon pisang dapat diisi dengan sampah organik tanpa perlu diaduk
7. Kompos dapat dipanen 3-6 bulan kemudian dengan cari mengambil kompos yang paling bawah terlebih dahulu
Mudah kan? Hanya saja, perlu perhatian khusus apabila membuang sampah dapur ke banana circle. Karena tidak tertutup, sampah dapur dapat menyebabkan datangnya tikus. Sehingga diusahakan setelah membuang sampah dapur, dilapisi dengan unsur coklat. Atau lebih baik lagi, banana circle hanya diisi dengan sampah dedaunan atau hasil menyiangi rumput supaya tidak mengundang tikus.Â
Metode kuno
Sebenarnya banana circle telah lama lestari di desa-desa sejak zaman dahulu. Nenek-nenek di desa dulu selalu punya rumpun pisang di halaman belakang untuk tempat membuang sampah dapur. Hanya saja seiring berkurangnya lahan, rumah-rumah modern terlebih di perumahan jadi tidak punya tempat untuk menanam pohon pisang.Â
Sampah dapur pun kini dengan mudahnya diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir sehingga tidak lagi terurai menjadi kompos yang amat dibutuhkan untuk berkebun.