Mohon tunggu...
Zahratul Iftikar
Zahratul Iftikar Mohon Tunggu... Lainnya - Dokter gigi, ibu 2 anak, pegiat sustainable living, guru tahsin Al-Quran

Raising my children sambil praktek dokter gigi, berkebun, beternak, membaca, menulis dan mengajar baca Quran.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lingkaran Setan Kebiasaan Mengunyah Satu Sisi

20 Juni 2023   05:46 Diperbarui: 8 Agustus 2023   11:09 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permukaan oklusal tertutup karang menyebabkan sulit mengunyah sampai lembut (dok. pribadi)

Di ruang praktek, sering sekali saya menemui pasien dengan karang gigi yang banyak menumpuk di satu sisi rahang saja. Tumpukan karang gigi tersebut sangat kontras dengan sisi sebaliknya yang cenderung bersih bahkan beberapa orang tidak ada karang giginya sama sekali. 

Ketika ditanya, "Apakah punya kebiasaan mengunyah satu sisi?" pasien biasanya akan meringis dan mengiyakan. 

Tumpukan karang gigi di satu sisi merupakan gambaran khas orang yang memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi. Biasanya di sisi yang tidak digunakan untuk mengunyah tersebut terdapat gigi yang berlubang atau gigi yang telah dicabut. Bisa juga pasien memiliki riwayat sakit gigi di sisi tersebut sehingga menghindari makan pada sisi tersebut.

Bagaimana bisa? 

Pada dasarnya, aktivitas mengunyah memiliki efek self-cleansing pada gigi. Self-cleansing merupakan daya pembersihan alami pada gigi karena konsumsi makanan berserat. Makanan berserat seperti buah dan sayur akan menstimulasi sekresi saliva atau air ludah. Saliva, bersama serat-serat makanan yang telah terpotong kecil-kecil karena pengunyahan, memberikan efek yang mirip dengan menyikat gigi. Hal ini dapat membuat debris atau sisa makanan pada permukaan dan sela-sela gigi terlepas dan ikut tertelan. 

Karang gigi menumpuk di satu sisi rahang (dok. pribadi)
Karang gigi menumpuk di satu sisi rahang (dok. pribadi)

Pada orang dengan kebiasaan mengunyah satu sisi, hanya satu sisi rahang yang mengalami efek self-cleansing tersebut. Makanan yang telah terkunyah kemudian menumpuk di sisi yang tidak digunakan untuk mengunyah hingga akhirnya membentuk plak dan karang gigi. 

Lingkaran setan

Apabila setiap makan kebiasaan mengunyah satu sisi ini dilakukan terus, karang gigi akan menumpuk sampai di permukaan oklusal gigi (permukaan yang bergerigi dan menghadap ke arah vertikal). 

Ketika karang gigi telah menutupi permukaan tersebut, biasanya pasien akan semakin merasa tidak nyaman untuk mengunyah di sisi tersebut karena makanan sulit lembut. 

Permukaan oklusal tertutup karang menyebabkan sulit mengunyah sampai lembut (dok. pribadi)
Permukaan oklusal tertutup karang menyebabkan sulit mengunyah sampai lembut (dok. pribadi)

Penelitian Rahmadanti dkk (2021) menunjukkan kalau mengunyah satu sisi dapat menurunkan kekuatan gigitan. Aktivitas menggigit melibatkan banyak otot pengunyahan. Ketika stimulasi pengunyahan berkurang, maka otot jadi tidak terlatih beraktivitas dan menyebabkan berkurangnya kekuatan gigitan. 

Menurut penelitian yang sama, mengunyah satu sisi juga menyebabkan asimetri otot, asimetri tulang dan deviasi rahang. Ketiga aspek ini selain menyebabkan wajah terlihat asimetri juga membuat pengunyahan pada sisi yang jarang digunakan menjadi semakin sulit. 

Biasanya seseorang mengunyah satu sisi selama beberapa lama karena sakit atau tidak nyaman. Tanpa disadari, kebiasaan ini berlanjut bahkan meski rasa sakit sudah tidak terasa lagi. Semakin lama, otot pengunyahan di sisi tersebut jadi kurang terlatih untuk mengunyah. 

Semakin tidak terlatih, semakin sulit untuk mengunyah di sisi tersebut. Jika berlanjut terus menerus, wajah jadi asimetri dan bisa terjadi deviasi atau penyimpangan gerakan rahang saat mengunyah. Jika berlanjut terus, dapat muncul keluhan nyeri pada sendi rahang yang terasa menyebar sampai kepala.

deviasi rahang bawah (jamilian.net)
deviasi rahang bawah (jamilian.net)

Selesaikan PR

Seperti yang disebutkan di atas, kebiasaan mengunyah satu sisi ini biasanya ter-trigger karena adanya gigi yang pernah sakit, berubang, atau telah dicabut di sisi tersebut. 

Orang cenderung menghindari makan dengan sisi tersebut karena sakit, makanan sering terselip di gigi yang berlubang, atau karena tidak nyaman.  Maka amat penting untuk segera mencari bantuan profesional dalam menangani masalah gigi dan mulut. 

Keluar dari Zona Nyaman

Setelah masalah tertangani, segera latihan untuk megunyah menggunakan dua sisi rahang. Mengunyah merupakan skill kompleks yang melibatkan tulang, gigi, dan otot pengunyahan. Seperti olahraga, mengunyah pun perlu latihan agar komponen di dalamnya dapat seirama dalam mengunyah. Semakin sering dilatih, semakin seseorang terbiasa untuk mengunyah dua sisi. Sebaliknya, semakin berada di zona nyaman, semakin tidak terlatih dan akhirnya semakin sulit untuk mengunyah dengan dua sisi secara seimbang

Tampaknya sepele, tapi ternyata sekompleks ini ya? Begitulah pentingnya mindful pada setiap yang kita lakukan. Banyak pasien tidak sadar kalau bertahun-tahun mengunyah dengan satu sisi sampai saya beritahu ketika melakukan perawatan gigi di klinik. Coba sekarang Anda ambil makanan terdekat dengan anda dan kunyahlah. Rasakan Anda mengunyah dengan rahang kanan-kiri atau kiri saja, atau kanan saja. Kalau tidak diberitahu begini, Anda juga tidak sadar kan selama ini mengunyah dua sisi atau satu sisi? 

Mari berdiskusi di kolom komentar :)

Referensi: Rahmadanti, dkk., 2021, Dampak Mengunyah Satu Sisi Pada Asimetri Wajah: Tinjauan Literatur, Sinnun Maxillofacial Journal, 3(2) :66-75

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun