Menurut tafsir Jalalain, seluruh binatang buas seperti singa, harimau dan sebagainya ditaruh di lantai paling bawah kapal. Lantai berikutnya diisi oleh binatang ternak seperti sapi, domba, keledai dan sebagainya. Lantai ketiga diisi oleh burung-burung sedangkan lantai paling atas merupakan tempat untuk Nabi Nuh dan umatnya yang selamat.
Pada tahun 2016, dibangun replika bahtera Nabi Nuh dengan ukuran yang sama dengan yang dikabarkan kitab suci di Kentucky, Amerika Serikat. Bahtera tersebut terdiri dari beberapa tingkat dan banyak ruangan guna menampung seluruh binatang. Terlepas dari kevalidan desain replika dengan yang asli, adanya ruangan-ruangan untuk menampung masing-masing jenis binatang ini masuk akal. Karena apabila disatukan dalam satu lantai saja tidak menjamin mereka aman dari serangan satu sama lain.Â
Relevansi Masa Kini
Di Kebun Binatang kemarin, seperti juga pembagian lantai di bahtera Nabi Nuh, binatang-binatang dipisahkan zonanya sesuai jenisnya. Ada zona cakar untuk harimau, macan tutul, beruang, dan sebagainya. Ada zona reptil untuk berbagai reptil dari buaya, ular, kura-kura, penyu, dst. Ada zona burung khusus untuk berbagai macam unggas termasuk penguin. Juga zona-zona lainnya.Â
Pemisahan zona ini tentu salah satunya bertujuan untuk membuat harmoni di dalam kebun binatang. Sehingga harimau tidak bisa melihat rusa atau ular tidak bisa melihat kapibara secara langsung sehingga tidak ada saling memburu di antara mereka.Â
Memang ada kandang singa yang terpisah dari zona macan dan dekat dengan burung merak serta kancil. Tapi posisinya jauh lebih ke bawah dan dibangun dinding yang menyebabkan singa tidak bisa memanjat dinding tersebut. Ada pula kandang rusa yang berdampingan dengan kandang buaya. Tapi dinding pemisahnya tinggi dan diberi kawat berduri. Di setiap kandang pun ada peringatan untuk pengunjung supaya tetap aman semisal dengan poster, "jangan menyentuh kaca" atau "jangan memanjat pagar". Tampak betul kecermatan dan wawasan yang mendalam tentang berbagai binatang ini dimiliki oleh pengurus Gembira Loka Zoo.Â
Hikmah
Satu hal yang membangkitkan kekaguman saya ketika menyadari hal di atas adalah, bahwa bahtera Nabi Nuh tentu bukan kapal biasa. Bahtera Nabi Nuh adalah sebuah mahakarya agung nan luar biasa. Kebun binatang saja memiliki lahan yang amat luas dengan karyawan yang banyak dan mumpuni untuk dapat beroperasi. Dan tentu saja kebun binatang tidak berpindah dari tempatnya. Mustahil membayangkan seseorang yang seumur hidupnya belum pernah membuat kapal sama sekali bisa membuat kapal sebegitu besar dan hebat tanpa bimbingan siapa-siapa.Â
Bahtera ini pun tidak hanya mengangkut manusia, hewan, dan barang, tapi juga bertahan dalam banjir terbesar sepanjang sejarah umat manusia dan berjasa membuat kehidupan di dunia tetap lestari. Sulit membayangkan bahtera sehebat itu dibuat oleh segelintir orang yang tetap teguh pada imannya meski dihardik dan dihina. Kalau bukan karena bimbingan dan kasih sayang Allah, tentu tidak akan mungkin hal tersebut dapat terjadi. Wallahu a'lam bish shawab.